Jari Teriris Kulit Udang, Perempuan Meninggal karena Syok Septik
Posted Date : 21-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 377 kali.
Suara.com - Jari Teriris Kulit Udang, Perempuan Meninggal karena Syok Septik
Seorang perempuan di China meninggal setelah mengalami syok septik. Penyebabnya, jari perempuan tersebut teriris kulit udang saat menyiapkan masakan.
Dikutip Himedik dari Apple Daily, jari kanan perempuan berusia 60 tahun itu tergores kulit udang ketika dia sedang membersihkannya. Karena merasa lukanya tak begitu sakit, perempuan asal Guannan, Jiangsu tersebut mengabaikannya.
Namun, keesokan harinya, jari yang terluka tadi bengkak dan nyeri, tetapi ia tetap tidak melakukan apa-apa. Kemudian pada hari kedua, perempuan itu menderita demam, dan tubuh bagian bawahnya mulai membengkak juga.
Saat itulah keluarga memutuskan untuk mengirimnya ke rumah sakit. Di rumah sakit, perempuan itu ternyata didiagnosis sudah menderita syok septik dan organnya gagal berfungsi.
Para dokter mencoba menyelamatkan perempuan itu, tetapi sayangnya, setelah 10 hari di rumah sakit, perempuan itu meninggal.
Dokter menduga pasien terinfeksi Vibrio vulnificus, bakteri langka tetapi sangat mematikan.
Bakteri berbahaya ini ditemukan di lingkungan laut dan dapat dipindahkan melalui memakan kerang mentah atau kurang matang serta kulit yang terluka yang terpapar bakteri.
Perempuan itu juga menderita penyakit hati, yang memperburuk infeksinya dan membuatnya lebih rentan terhadap bakteri.
Dilaporkan bahwa ketika infeksi memburuk menjadi septikemia, angka kematian meningkat menjadi 50%. Mayoritas orang yang terinfeksi bakteri itu meninggal dalam 48 jam setelahnya. (Himedik/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)
Sumber: www.himedik.com
Sumber : https://www.suara.com/health/2019/03/21/060500/jari-teriris-kulit-udang-perempuan-meninggal-karena-syok-septik
Seorang perempuan di China meninggal setelah mengalami syok septik. Penyebabnya, jari perempuan tersebut teriris kulit udang saat menyiapkan masakan.
Dikutip Himedik dari Apple Daily, jari kanan perempuan berusia 60 tahun itu tergores kulit udang ketika dia sedang membersihkannya. Karena merasa lukanya tak begitu sakit, perempuan asal Guannan, Jiangsu tersebut mengabaikannya.
Namun, keesokan harinya, jari yang terluka tadi bengkak dan nyeri, tetapi ia tetap tidak melakukan apa-apa. Kemudian pada hari kedua, perempuan itu menderita demam, dan tubuh bagian bawahnya mulai membengkak juga.
Saat itulah keluarga memutuskan untuk mengirimnya ke rumah sakit. Di rumah sakit, perempuan itu ternyata didiagnosis sudah menderita syok septik dan organnya gagal berfungsi.
Para dokter mencoba menyelamatkan perempuan itu, tetapi sayangnya, setelah 10 hari di rumah sakit, perempuan itu meninggal.
Dokter menduga pasien terinfeksi Vibrio vulnificus, bakteri langka tetapi sangat mematikan.
Bakteri berbahaya ini ditemukan di lingkungan laut dan dapat dipindahkan melalui memakan kerang mentah atau kurang matang serta kulit yang terluka yang terpapar bakteri.
Perempuan itu juga menderita penyakit hati, yang memperburuk infeksinya dan membuatnya lebih rentan terhadap bakteri.
Dilaporkan bahwa ketika infeksi memburuk menjadi septikemia, angka kematian meningkat menjadi 50%. Mayoritas orang yang terinfeksi bakteri itu meninggal dalam 48 jam setelahnya. (Himedik/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)
Sumber: www.himedik.com
Sumber : https://www.suara.com/health/2019/03/21/060500/jari-teriris-kulit-udang-perempuan-meninggal-karena-syok-septik
Kenalkan Fitur Belanja, Instagram Bakal Saingi Tokopedia
Ibunda Adrien Rabiot Sebut sang Anak Bak Tahanan di PSG
Bukannya Bikin Tenang Warga, Pak RT Malah Sibuk Jadi Bandar Togel
PT MAB Segera Produksi Bus Listrik, Tak Perlu Tunggu Perpres
Persija Dihadapkan Jadwal Padat, Ivan Kolev: Sulit Lakukan Evaluasi Pemain
Pria di UEA Dipecat karena Latah 'Rayakan' Serangan Selandia Baru di Medsos
Jangan Buru-Buru Pindahkan Korban Kecelakaan, Ini Bahayanya
Kecelakaan Lalin Jadi Penyebab Kematian Terbanyak Anak Muda
Negosiasi Pemesanan Boeing 737 Max 8 Mulai Dilakukan
Pogba Anggap Solskjaer Layak Jadi Pelatih Tetap MU
Ibunda Adrien Rabiot Sebut sang Anak Bak Tahanan di PSG
Bukannya Bikin Tenang Warga, Pak RT Malah Sibuk Jadi Bandar Togel
PT MAB Segera Produksi Bus Listrik, Tak Perlu Tunggu Perpres
Persija Dihadapkan Jadwal Padat, Ivan Kolev: Sulit Lakukan Evaluasi Pemain
Pria di UEA Dipecat karena Latah 'Rayakan' Serangan Selandia Baru di Medsos
Jangan Buru-Buru Pindahkan Korban Kecelakaan, Ini Bahayanya
Kecelakaan Lalin Jadi Penyebab Kematian Terbanyak Anak Muda
Negosiasi Pemesanan Boeing 737 Max 8 Mulai Dilakukan
Pogba Anggap Solskjaer Layak Jadi Pelatih Tetap MU
4 Kasus Pembuangan Bayi di Tempat Sampah
Brada Aldi, Anak Buruh yang Gugur Ditembak Kelompok Bersenjata di Nduga
Seorang Sopir Marah Mengamuk Bakar Bus yang Penuh Anak-anak
Pagi Ini, Kebakaran Berkobar di Meruya dan Gandaria
Tiga Rumah Hancur Tertimpa Tebing Setinggi Puluhan Meter di Cianjur
Tinggalkan PSG di Musim Panas 2019, Adrien Rabiot Berlabuh di Man United?
IMI Pastikan Semarang Kembali Jadi Tuan Rumah MXGP
Gunung Agung Kembali Erupsi, Kolom Abu Tak Teramati karena Mendung
Publisitas Aksi Terorisme, Benarkah Menguntungkan Teroris?
Sempat Beri Harapan, Cinta Laura Putuskan Tak Ikut Ajang Puteri Indonesia
Brada Aldi, Anak Buruh yang Gugur Ditembak Kelompok Bersenjata di Nduga
Seorang Sopir Marah Mengamuk Bakar Bus yang Penuh Anak-anak
Pagi Ini, Kebakaran Berkobar di Meruya dan Gandaria
Tiga Rumah Hancur Tertimpa Tebing Setinggi Puluhan Meter di Cianjur
Tinggalkan PSG di Musim Panas 2019, Adrien Rabiot Berlabuh di Man United?
IMI Pastikan Semarang Kembali Jadi Tuan Rumah MXGP
Gunung Agung Kembali Erupsi, Kolom Abu Tak Teramati karena Mendung
Publisitas Aksi Terorisme, Benarkah Menguntungkan Teroris?
Sempat Beri Harapan, Cinta Laura Putuskan Tak Ikut Ajang Puteri Indonesia