Pria di UEA Dipecat karena Latah 'Rayakan' Serangan Selandia Baru di Medsos
Posted Date : 21-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 347 kali.
Suara.com - Sebuah perusahaan di Uni Emirat Arab (UAE) menyatakan telah memecat seorang karyawannya dan dideportasi dari negara itu setelah ia diduga 'merayakan' aksi penembakan masjid di Selandia Baru pekan lalu.
Sedikitnya 50 orang tewas dan puluhan luka-luka dalam penembakan oleh seorang teroris di dua masjid di Kota Christchurch pada Jumat pekan lalu. Peristiwa itu tersebut merupakan kasus penembakan terburuk dalam sejarah Selandia Baru.
Brenton Tarrant, warga Australia yang berusia 28 tahun dan tinggal di Australia, pada Sabtu didakwa melakukan pembunuhan.
"Pada akhir pekan lalu, seorang karyawan Transguard membuat komentar-komentar yang menghasut di Facebook pribadinya dengan merayakan serangan tercela terhadap masjid-masjid itu di Christchurch, Selandia Baru," kata perusahaan keamanan Transguard dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters, Selasa (19/3/2019).
"Kami punya kebijakan tanpa toleransi bagi penggunaan media sosial tak pantas, dan sebagai akibat tindakannya orang itu segera diberhentikan dan diserahkan kepada pihak berwenang untuk diproses," kata Greg Ward, pimpinan perusahaan.
Perusahaan itu mengatakan karyawan tersebut dideportasi oleh pemerintah UAE.
Transguard, anak perusahaan Emirates Group, tidak mengungkapkan komentar-komentar karyawan tersebut yang diunggah di halaman Facebook-nya. Nama, kebangsaan dan posisi karyawan juga tak diungkap.
Para pejabat pemerintah UAE belum menanggapi permintaan untuk berkomentar. Seorang wanita juru bicara kelompok perusahaan itu mengatakan pihaknya tak punya keterangan untuk manambahkan pernyataan Transguard.
UAE telah mengutuk serangan itu dan menyatakan bela sungkawa kepada keluarga korban dan Selandia Baru.
Sumber : https://www.suara.com/news/2019/03/21/062925/pria-di-uea-dipecat-karena-latah-rayakan-serangan-selandia-baru-di-medsos
Sedikitnya 50 orang tewas dan puluhan luka-luka dalam penembakan oleh seorang teroris di dua masjid di Kota Christchurch pada Jumat pekan lalu. Peristiwa itu tersebut merupakan kasus penembakan terburuk dalam sejarah Selandia Baru.
Brenton Tarrant, warga Australia yang berusia 28 tahun dan tinggal di Australia, pada Sabtu didakwa melakukan pembunuhan.
"Pada akhir pekan lalu, seorang karyawan Transguard membuat komentar-komentar yang menghasut di Facebook pribadinya dengan merayakan serangan tercela terhadap masjid-masjid itu di Christchurch, Selandia Baru," kata perusahaan keamanan Transguard dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters, Selasa (19/3/2019).
"Kami punya kebijakan tanpa toleransi bagi penggunaan media sosial tak pantas, dan sebagai akibat tindakannya orang itu segera diberhentikan dan diserahkan kepada pihak berwenang untuk diproses," kata Greg Ward, pimpinan perusahaan.
Perusahaan itu mengatakan karyawan tersebut dideportasi oleh pemerintah UAE.
Transguard, anak perusahaan Emirates Group, tidak mengungkapkan komentar-komentar karyawan tersebut yang diunggah di halaman Facebook-nya. Nama, kebangsaan dan posisi karyawan juga tak diungkap.
Para pejabat pemerintah UAE belum menanggapi permintaan untuk berkomentar. Seorang wanita juru bicara kelompok perusahaan itu mengatakan pihaknya tak punya keterangan untuk manambahkan pernyataan Transguard.
UAE telah mengutuk serangan itu dan menyatakan bela sungkawa kepada keluarga korban dan Selandia Baru.
Sumber : https://www.suara.com/news/2019/03/21/062925/pria-di-uea-dipecat-karena-latah-rayakan-serangan-selandia-baru-di-medsos
Jangan Buru-Buru Pindahkan Korban Kecelakaan, Ini Bahayanya
Kecelakaan Lalin Jadi Penyebab Kematian Terbanyak Anak Muda
Negosiasi Pemesanan Boeing 737 Max 8 Mulai Dilakukan
Pogba Anggap Solskjaer Layak Jadi Pelatih Tetap MU
Waspadai Tanda Pendarahan Otak pada Cedera Kepala
Mentan Lepas Ekspor Krisan ke Jepang
Sabu-Sabu Diduga Beredar di Lapas Sampit
Alfamart Terbuka Produk UMKM Dipasarkan di Gerai
Kane: Persaingan Klub tak Memecah Kekompakan Timnas Inggris
Pasangan Suami Istri Penipu Pengganda Uang di Trenggalek Diringkus
Kecelakaan Lalin Jadi Penyebab Kematian Terbanyak Anak Muda
Negosiasi Pemesanan Boeing 737 Max 8 Mulai Dilakukan
Pogba Anggap Solskjaer Layak Jadi Pelatih Tetap MU
Waspadai Tanda Pendarahan Otak pada Cedera Kepala
Mentan Lepas Ekspor Krisan ke Jepang
Sabu-Sabu Diduga Beredar di Lapas Sampit
Alfamart Terbuka Produk UMKM Dipasarkan di Gerai
Kane: Persaingan Klub tak Memecah Kekompakan Timnas Inggris
Pasangan Suami Istri Penipu Pengganda Uang di Trenggalek Diringkus
Persija Dihadapkan Jadwal Padat, Ivan Kolev: Sulit Lakukan Evaluasi Pemain
PT MAB Segera Produksi Bus Listrik, Tak Perlu Tunggu Perpres
Bukannya Bikin Tenang Warga, Pak RT Malah Sibuk Jadi Bandar Togel
Ibunda Adrien Rabiot Sebut sang Anak Bak Tahanan di PSG
Kenalkan Fitur Belanja, Instagram Bakal Saingi Tokopedia
Jari Teriris Kulit Udang, Perempuan Meninggal karena Syok Septik
4 Kasus Pembuangan Bayi di Tempat Sampah
Brada Aldi, Anak Buruh yang Gugur Ditembak Kelompok Bersenjata di Nduga
Seorang Sopir Marah Mengamuk Bakar Bus yang Penuh Anak-anak
Pagi Ini, Kebakaran Berkobar di Meruya dan Gandaria
PT MAB Segera Produksi Bus Listrik, Tak Perlu Tunggu Perpres
Bukannya Bikin Tenang Warga, Pak RT Malah Sibuk Jadi Bandar Togel
Ibunda Adrien Rabiot Sebut sang Anak Bak Tahanan di PSG
Kenalkan Fitur Belanja, Instagram Bakal Saingi Tokopedia
Jari Teriris Kulit Udang, Perempuan Meninggal karena Syok Septik
4 Kasus Pembuangan Bayi di Tempat Sampah
Brada Aldi, Anak Buruh yang Gugur Ditembak Kelompok Bersenjata di Nduga
Seorang Sopir Marah Mengamuk Bakar Bus yang Penuh Anak-anak
Pagi Ini, Kebakaran Berkobar di Meruya dan Gandaria