Jangan Buru-Buru Pindahkan Korban Kecelakaan, Ini Bahayanya
Posted Date : 20-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 261 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak dari masyarakat yang tak mengerti bagaimana mengatasi situasi adanya kecelakaan dan evakuasi korban. Seringnya, dengan niat menolong, orang berbondong-bondong mengangkat korban kecelakaan untuk dibawa ke pinggir jalan.
Siapa sangka hal itu bukanlah hal yang tepat. Dokter spesialis bedah saraf Ferry Senjaya memberikan saran ketika menemui peristiwa kecelakaan.
“Ketika kita bertemu dengan kejadian apa pun, entah itu jatuh, entah itu kecelakaan, prinsipnya kita jangan terlalu banyak manipulasi kalau tidak tahu secara pasti apa yang harus dilakukan,” kata Ferry di Siloam Hospital, Jakarta Selatan, Rabu (20/3).
Ferry menjelaskan, hal pertama yang dapat dilakukan ketika menemui korban adalah memastikan pernapasannya. Periksa apakah ada napas atau tidak. Pemeriksaan berikutnya adalah kepastian adanya denyut nadi. Kemudian, periksa adakah cedera pada bagian tubuh lainnya.
Jika korban masih ada napas dan denyut nadi, bisa dikatakan korban baik-baik saja. Namun, jika tak ada napas yang ditemukan, penolong bisa membuka jalan napas dan bersiap melakukan napas buatan.
Hal itu juga berlaku ketika denyut nadi korban tidak ditemukan. Penolong harus mempersiapkan untuk kompresi jantung sambil memanggil tenaga medis yang terlatih. Tentu saja kedua tindakan ini harus dilakukan orang-orang yang terlatih. Karena itu, Ferry meminta masyarakat untuk lebih sadar pentingnya pelatihan untuk pertolongan pertama.
Dia tidak menyarankan pemindahan korban langsung dengan cara membawanya ke pinggir. “Kita niatnya mungkin mau menolong dia yang tergeletak di jalan, kita pindahkan ke pinggiran, tapi yang kita khawatirkan adalah kalau ternyata ada cedera tulang belakang misalnya,” kata dia.
Apabila korban mengalami cedera tulang belakang dan dipindahkan maka risikonya bisa memperburuk kondisi korban. “Sehingga hal yang perlu dilakukan adalah memastikan dulu ada napas atau tidak, buka jalan napas dengan cara memiringkannya, lalu melakukan kompresi jantung atau napas buatan sambil menunggu tenaga medis datang,” ujar dia.
Sumber : https://gayahidup.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/poo11s459/jangan-buruburu-pindahkan-korban-kecelakaan-ini-bahayanya
Siapa sangka hal itu bukanlah hal yang tepat. Dokter spesialis bedah saraf Ferry Senjaya memberikan saran ketika menemui peristiwa kecelakaan.
“Ketika kita bertemu dengan kejadian apa pun, entah itu jatuh, entah itu kecelakaan, prinsipnya kita jangan terlalu banyak manipulasi kalau tidak tahu secara pasti apa yang harus dilakukan,” kata Ferry di Siloam Hospital, Jakarta Selatan, Rabu (20/3).
Ferry menjelaskan, hal pertama yang dapat dilakukan ketika menemui korban adalah memastikan pernapasannya. Periksa apakah ada napas atau tidak. Pemeriksaan berikutnya adalah kepastian adanya denyut nadi. Kemudian, periksa adakah cedera pada bagian tubuh lainnya.
Jika korban masih ada napas dan denyut nadi, bisa dikatakan korban baik-baik saja. Namun, jika tak ada napas yang ditemukan, penolong bisa membuka jalan napas dan bersiap melakukan napas buatan.
Hal itu juga berlaku ketika denyut nadi korban tidak ditemukan. Penolong harus mempersiapkan untuk kompresi jantung sambil memanggil tenaga medis yang terlatih. Tentu saja kedua tindakan ini harus dilakukan orang-orang yang terlatih. Karena itu, Ferry meminta masyarakat untuk lebih sadar pentingnya pelatihan untuk pertolongan pertama.
Dia tidak menyarankan pemindahan korban langsung dengan cara membawanya ke pinggir. “Kita niatnya mungkin mau menolong dia yang tergeletak di jalan, kita pindahkan ke pinggiran, tapi yang kita khawatirkan adalah kalau ternyata ada cedera tulang belakang misalnya,” kata dia.
Apabila korban mengalami cedera tulang belakang dan dipindahkan maka risikonya bisa memperburuk kondisi korban. “Sehingga hal yang perlu dilakukan adalah memastikan dulu ada napas atau tidak, buka jalan napas dengan cara memiringkannya, lalu melakukan kompresi jantung atau napas buatan sambil menunggu tenaga medis datang,” ujar dia.
Sumber : https://gayahidup.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/poo11s459/jangan-buruburu-pindahkan-korban-kecelakaan-ini-bahayanya
Kecelakaan Lalin Jadi Penyebab Kematian Terbanyak Anak Muda
Negosiasi Pemesanan Boeing 737 Max 8 Mulai Dilakukan
Pogba Anggap Solskjaer Layak Jadi Pelatih Tetap MU
Waspadai Tanda Pendarahan Otak pada Cedera Kepala
Mentan Lepas Ekspor Krisan ke Jepang
Sabu-Sabu Diduga Beredar di Lapas Sampit
Alfamart Terbuka Produk UMKM Dipasarkan di Gerai
Kane: Persaingan Klub tak Memecah Kekompakan Timnas Inggris
Pasangan Suami Istri Penipu Pengganda Uang di Trenggalek Diringkus
Penipu Jual Mobil Via Online di Tulungagung Diciduk Polisi
Negosiasi Pemesanan Boeing 737 Max 8 Mulai Dilakukan
Pogba Anggap Solskjaer Layak Jadi Pelatih Tetap MU
Waspadai Tanda Pendarahan Otak pada Cedera Kepala
Mentan Lepas Ekspor Krisan ke Jepang
Sabu-Sabu Diduga Beredar di Lapas Sampit
Alfamart Terbuka Produk UMKM Dipasarkan di Gerai
Kane: Persaingan Klub tak Memecah Kekompakan Timnas Inggris
Pasangan Suami Istri Penipu Pengganda Uang di Trenggalek Diringkus
Penipu Jual Mobil Via Online di Tulungagung Diciduk Polisi
Pria di UEA Dipecat karena Latah 'Rayakan' Serangan Selandia Baru di Medsos
Persija Dihadapkan Jadwal Padat, Ivan Kolev: Sulit Lakukan Evaluasi Pemain
PT MAB Segera Produksi Bus Listrik, Tak Perlu Tunggu Perpres
Bukannya Bikin Tenang Warga, Pak RT Malah Sibuk Jadi Bandar Togel
Ibunda Adrien Rabiot Sebut sang Anak Bak Tahanan di PSG
Kenalkan Fitur Belanja, Instagram Bakal Saingi Tokopedia
Jari Teriris Kulit Udang, Perempuan Meninggal karena Syok Septik
4 Kasus Pembuangan Bayi di Tempat Sampah
Brada Aldi, Anak Buruh yang Gugur Ditembak Kelompok Bersenjata di Nduga
Seorang Sopir Marah Mengamuk Bakar Bus yang Penuh Anak-anak
Persija Dihadapkan Jadwal Padat, Ivan Kolev: Sulit Lakukan Evaluasi Pemain
PT MAB Segera Produksi Bus Listrik, Tak Perlu Tunggu Perpres
Bukannya Bikin Tenang Warga, Pak RT Malah Sibuk Jadi Bandar Togel
Ibunda Adrien Rabiot Sebut sang Anak Bak Tahanan di PSG
Kenalkan Fitur Belanja, Instagram Bakal Saingi Tokopedia
Jari Teriris Kulit Udang, Perempuan Meninggal karena Syok Septik
4 Kasus Pembuangan Bayi di Tempat Sampah
Brada Aldi, Anak Buruh yang Gugur Ditembak Kelompok Bersenjata di Nduga
Seorang Sopir Marah Mengamuk Bakar Bus yang Penuh Anak-anak