PT MAB Segera Produksi Bus Listrik, Tak Perlu Tunggu Perpres
Posted Date : 21-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 372 kali.
Suara.com - PT Mobil Anak Bangsa (MAB) akan segera memproduksi dan menjual bus listrik di Indonesia tanpa perlu menunggu disahkannya Peraturan Presiden tentang mobil listrik.
Manajer Pengembangan Bisnis PT MAB, Pujonggo Prabowo, mengatakan pihaknya kini sudah siap memproduksi bus listrik, meski Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini mengatakan bahwa regulasi terkait mobil listrik akan berlaku di 2021.
Keterangan Prabowo berbeda dari ucapan Moeldoko, pendiri PT MAB, pada 2018 silam. Ketika itu Moeldoko, mantan panglima TNI dan yang kini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan, mengatakan PT MAB menunggu disahkannya perpres mobil listrik sebelum mulai berproduksi.
"Kami sudah siap produksi. Tak perlu menunggu regulasi. Kalau kami mulai dari sekarang, secara industri kami akan lebih siap," kata Prabowo yang dihubungi via telepon dari Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/3/2019).
"Apalagi masalah pencemaran udara di kota besar seperti Jakarta sudah sangat mendesak," lanjut dia.
Prabowo mengatakan bahwa PT MAB akan meneken nota kesepahaman dengan PT Transjakarta pada Kamis (21/3/2019). Dalam nota itu akan dibicarakan tentang rencana uji coba pengoperasian bus listrik MAB oleh PT Transjakarta.
Pada pekan ini bus listrik MAB yang sudah dihiasi livery PT Transjakarta sudah dipamerkan di arena Busworld South East Asia di Kemayoran, Jakarta.
Ditemui di arena pameran, Direktur Utama Transjakarta, Agung Wicaksono, mengamini pendapat Prabowo. Ia mengatakan bahwa Provinsi DKI Jakarta saat ini ingin mulai memperkenalkan transportasi berbasis listrik.
"Dunia sekarang ini menuju kendaraan listrik, jadi visi Pak Gubernur minta bahwa kita bisa ke sana. Selain itu kita juga ingin tunjukkan bahwa bus listrik itu ada. Itu masa depan," ujar Agung.
Jakarta sendiri sudah boleh dibilang parah terkait pencemaran udara. Sebuah studi terbaru Greenpeace menunjukkan bahwa Jakarta adalah kota dengan polusi udara tertinggi di Asia Tenggara.
PT MAB sudah memiliki dua purwarupa bus listrik. Purwarupa yang terakhir yang kini dipamerkan di Kemayoran. Sementara purwarupa ketiga, yang merupakan pengembangan dari purwarupa kedua direncanakan rampung dibangun Maret ini.
Purwarupa bus listrik ketiga MAB ini, jelas Prabowo, bobotnya lebih ringan.
"Kapasitas baterainya sama. Tetapi, teorinya, kalau bobot lebih ringan maka akan lebih efisien. Jarak yang ditempuh juga lebih jauh," jelas dia.
Sayang Prabowo menolak merinci lebih jauh soal purwarupa bus listrik ketiga MAB itu.
Purwarupa kedua bus listrik PT MAB ditenagai 12 buah baterai. Listrik dari baterai disalurkan ke empat komponen, yakni motor listrik, rem, power steering, dan sistem pendingin.
Motor listrik di dalam bus ini diklaim bisa menyemburkan tenaga 268 horsepower dengan kecepatan maksimal 70 kilometer per jam. Jika baterainya diisi penuh, bus listrik ini bisa menjangkau jarak 300 kilometer. Untuk mengisi penuh baterai, bus listrik PT MAB membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam.
Sumber : https://www.suara.com/otomotif/2019/03/21/062500/pt-mab-segera-produksi-bus-listrik-tak-perlu-tunggu-perpres
Manajer Pengembangan Bisnis PT MAB, Pujonggo Prabowo, mengatakan pihaknya kini sudah siap memproduksi bus listrik, meski Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini mengatakan bahwa regulasi terkait mobil listrik akan berlaku di 2021.
Keterangan Prabowo berbeda dari ucapan Moeldoko, pendiri PT MAB, pada 2018 silam. Ketika itu Moeldoko, mantan panglima TNI dan yang kini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan, mengatakan PT MAB menunggu disahkannya perpres mobil listrik sebelum mulai berproduksi.
"Kami sudah siap produksi. Tak perlu menunggu regulasi. Kalau kami mulai dari sekarang, secara industri kami akan lebih siap," kata Prabowo yang dihubungi via telepon dari Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/3/2019).
"Apalagi masalah pencemaran udara di kota besar seperti Jakarta sudah sangat mendesak," lanjut dia.
Prabowo mengatakan bahwa PT MAB akan meneken nota kesepahaman dengan PT Transjakarta pada Kamis (21/3/2019). Dalam nota itu akan dibicarakan tentang rencana uji coba pengoperasian bus listrik MAB oleh PT Transjakarta.
Pada pekan ini bus listrik MAB yang sudah dihiasi livery PT Transjakarta sudah dipamerkan di arena Busworld South East Asia di Kemayoran, Jakarta.
Ditemui di arena pameran, Direktur Utama Transjakarta, Agung Wicaksono, mengamini pendapat Prabowo. Ia mengatakan bahwa Provinsi DKI Jakarta saat ini ingin mulai memperkenalkan transportasi berbasis listrik.
"Dunia sekarang ini menuju kendaraan listrik, jadi visi Pak Gubernur minta bahwa kita bisa ke sana. Selain itu kita juga ingin tunjukkan bahwa bus listrik itu ada. Itu masa depan," ujar Agung.
Jakarta sendiri sudah boleh dibilang parah terkait pencemaran udara. Sebuah studi terbaru Greenpeace menunjukkan bahwa Jakarta adalah kota dengan polusi udara tertinggi di Asia Tenggara.
PT MAB sudah memiliki dua purwarupa bus listrik. Purwarupa yang terakhir yang kini dipamerkan di Kemayoran. Sementara purwarupa ketiga, yang merupakan pengembangan dari purwarupa kedua direncanakan rampung dibangun Maret ini.
Purwarupa bus listrik ketiga MAB ini, jelas Prabowo, bobotnya lebih ringan.
"Kapasitas baterainya sama. Tetapi, teorinya, kalau bobot lebih ringan maka akan lebih efisien. Jarak yang ditempuh juga lebih jauh," jelas dia.
Sayang Prabowo menolak merinci lebih jauh soal purwarupa bus listrik ketiga MAB itu.
Purwarupa kedua bus listrik PT MAB ditenagai 12 buah baterai. Listrik dari baterai disalurkan ke empat komponen, yakni motor listrik, rem, power steering, dan sistem pendingin.
Motor listrik di dalam bus ini diklaim bisa menyemburkan tenaga 268 horsepower dengan kecepatan maksimal 70 kilometer per jam. Jika baterainya diisi penuh, bus listrik ini bisa menjangkau jarak 300 kilometer. Untuk mengisi penuh baterai, bus listrik PT MAB membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam.
Sumber : https://www.suara.com/otomotif/2019/03/21/062500/pt-mab-segera-produksi-bus-listrik-tak-perlu-tunggu-perpres
Persija Dihadapkan Jadwal Padat, Ivan Kolev: Sulit Lakukan Evaluasi Pemain
Pria di UEA Dipecat karena Latah 'Rayakan' Serangan Selandia Baru di Medsos
Jangan Buru-Buru Pindahkan Korban Kecelakaan, Ini Bahayanya
Kecelakaan Lalin Jadi Penyebab Kematian Terbanyak Anak Muda
Negosiasi Pemesanan Boeing 737 Max 8 Mulai Dilakukan
Pogba Anggap Solskjaer Layak Jadi Pelatih Tetap MU
Waspadai Tanda Pendarahan Otak pada Cedera Kepala
Mentan Lepas Ekspor Krisan ke Jepang
Sabu-Sabu Diduga Beredar di Lapas Sampit
Alfamart Terbuka Produk UMKM Dipasarkan di Gerai
Pria di UEA Dipecat karena Latah 'Rayakan' Serangan Selandia Baru di Medsos
Jangan Buru-Buru Pindahkan Korban Kecelakaan, Ini Bahayanya
Kecelakaan Lalin Jadi Penyebab Kematian Terbanyak Anak Muda
Negosiasi Pemesanan Boeing 737 Max 8 Mulai Dilakukan
Pogba Anggap Solskjaer Layak Jadi Pelatih Tetap MU
Waspadai Tanda Pendarahan Otak pada Cedera Kepala
Mentan Lepas Ekspor Krisan ke Jepang
Sabu-Sabu Diduga Beredar di Lapas Sampit
Alfamart Terbuka Produk UMKM Dipasarkan di Gerai
Bukannya Bikin Tenang Warga, Pak RT Malah Sibuk Jadi Bandar Togel
Ibunda Adrien Rabiot Sebut sang Anak Bak Tahanan di PSG
Kenalkan Fitur Belanja, Instagram Bakal Saingi Tokopedia
Jari Teriris Kulit Udang, Perempuan Meninggal karena Syok Septik
4 Kasus Pembuangan Bayi di Tempat Sampah
Brada Aldi, Anak Buruh yang Gugur Ditembak Kelompok Bersenjata di Nduga
Seorang Sopir Marah Mengamuk Bakar Bus yang Penuh Anak-anak
Pagi Ini, Kebakaran Berkobar di Meruya dan Gandaria
Tiga Rumah Hancur Tertimpa Tebing Setinggi Puluhan Meter di Cianjur
Tinggalkan PSG di Musim Panas 2019, Adrien Rabiot Berlabuh di Man United?
Ibunda Adrien Rabiot Sebut sang Anak Bak Tahanan di PSG
Kenalkan Fitur Belanja, Instagram Bakal Saingi Tokopedia
Jari Teriris Kulit Udang, Perempuan Meninggal karena Syok Septik
4 Kasus Pembuangan Bayi di Tempat Sampah
Brada Aldi, Anak Buruh yang Gugur Ditembak Kelompok Bersenjata di Nduga
Seorang Sopir Marah Mengamuk Bakar Bus yang Penuh Anak-anak
Pagi Ini, Kebakaran Berkobar di Meruya dan Gandaria
Tiga Rumah Hancur Tertimpa Tebing Setinggi Puluhan Meter di Cianjur
Tinggalkan PSG di Musim Panas 2019, Adrien Rabiot Berlabuh di Man United?