JK Ingatkan Pentingnya Kerja Sama Internasional soal Bencana
Posted Date : 16-05-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 362 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Fauziah Mursid/Wartawan Republika.co.id dari Jenewa, Swiss
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan kembali pentingnya kerjasama internasional untuk pengurangan risiko kebencanaan. Hal itu disampaikan JK saat menghadiri forum internasional pengurangan risiko kebencanaan di PBB, Global Platform on Disaster Risk Reduction (UNDRR) di Jenewa, Swiss, Kamis (16/5).
JK menilai, tidak bisa suatu bangsa mengabaikan pentingnya kerjasama internasional. Karenanya, di forum yang bertujuan untuk mengkaji ulang penerapan pengurangan risiko bencana, JK menyinggung penguatan implementasi Kerangka Sendai pengurangan risiko bencana.
"Marilah kita menegaskan kembali komitmen bersama kita dalam pemajuan kerja sama internasional, khususnya untuk memastikan implementasi 6 target prioritas Kerangka Sendai lainnya," di International Conference Center Geneva (CICG), Jenewa, Swiss, Kamis (16/5).
Menurut JK, kerjasama multilateral memainkan peranan penting dalam upaya bersama dalam memperkuat upaya pengurangan risiko bencana. Karenanya itu, JK memastikan kesiapan dan komitmen Indonesia untuk ikut mendukung perwujudan kerjasama internasional dalam pengurangan risiko bencana.
JK menerangkan, Indonesia bersedia untuk menjajaki kemungkinan kerjasama di berbagai bidang dengan negara-negara lain.
"Bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peningkatan kapasitas masyarakat lokal dalam menghadapi fenomena alam yang berulang ini," ujar JK.
JK membeberkan pengalaman Indonesia saat dilanda bencana gempa dan tsunami besar di tahun 2004 lalu di Aceh. JK menerangkan, Indonesia saat itu tidak bisa sendiri dalam melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi dan membutuhkan negara-negara lain.
Karenanya, JK menyampaikan terimakasih atas dukungan negara-negara sahabat dan organisasi internasional pada saat penanganan bencana tersebut. Selain itu, menurut JK, pengalaman tersebut mengajarkan perlunya mitigasi dan kesiapan masyarakat menghadapi bencana.
"Kita memahami bahwa tidak ada satupun negara yang dapat menghadapi sendiri dampak dari bencana, karenanya Indonesia percaya bahwa kerjasama internasional memainkan peranan yang sangat penting," ujar JK.
Ia mengatakan, sebagai wujud komitmen Indonesia terhadap kerjasama internasional pengurangan risiko bencana, terdapat program-program bersama di bidang peningkatan kapasitas. Khususnya melalui mekanisme triangular dan Kerja Sama Selatan-Selatan, diantaranya dengan Fiji, India, Selandia Baru, Australia, Korea Selatan, Jepang, Swiss, Amerika Serikat, dan negara-negara ASEAN.
Selain itu, JK mengungkap program-program berbagi pengalaman serta praktik terbaik, diantaranya dengan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa.
"(Juga) latihan gabungan bersama negara-negara ASEAN, khususnya di bawah skema Simulasi Tanggap Darurat Bencana di Kawasan ASEAN (ARDEX)," katanya.
Menutup pidatonya yang berlangsung kurang lebih tiga setengah menit itu, JK juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas solidaritas masyarakat internasional kepada Indonesia saat terjadinya gempa bumi dan tsunami di Lombok, Palu, dan Selat Sunda
“Bagi Indonesia, solidaritas ini merupakan bukti nyata komitmen dunia internasional dalam mendukung pengurangan risiko bencana sebagaimana telah menjadi jiwa Kerangka Sendai,” pungkasnya.
Sejumlah tokoh yang hadir mendampingi Wapres JK antara lain, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Puan Maharani, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo serta Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/eropa/prlj12430/jk-ingatkan-pentingnya-kerja-sama-internasional-soal-bencana
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan kembali pentingnya kerjasama internasional untuk pengurangan risiko kebencanaan. Hal itu disampaikan JK saat menghadiri forum internasional pengurangan risiko kebencanaan di PBB, Global Platform on Disaster Risk Reduction (UNDRR) di Jenewa, Swiss, Kamis (16/5).
JK menilai, tidak bisa suatu bangsa mengabaikan pentingnya kerjasama internasional. Karenanya, di forum yang bertujuan untuk mengkaji ulang penerapan pengurangan risiko bencana, JK menyinggung penguatan implementasi Kerangka Sendai pengurangan risiko bencana.
"Marilah kita menegaskan kembali komitmen bersama kita dalam pemajuan kerja sama internasional, khususnya untuk memastikan implementasi 6 target prioritas Kerangka Sendai lainnya," di International Conference Center Geneva (CICG), Jenewa, Swiss, Kamis (16/5).
Menurut JK, kerjasama multilateral memainkan peranan penting dalam upaya bersama dalam memperkuat upaya pengurangan risiko bencana. Karenanya itu, JK memastikan kesiapan dan komitmen Indonesia untuk ikut mendukung perwujudan kerjasama internasional dalam pengurangan risiko bencana.
JK menerangkan, Indonesia bersedia untuk menjajaki kemungkinan kerjasama di berbagai bidang dengan negara-negara lain.
"Bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peningkatan kapasitas masyarakat lokal dalam menghadapi fenomena alam yang berulang ini," ujar JK.
JK membeberkan pengalaman Indonesia saat dilanda bencana gempa dan tsunami besar di tahun 2004 lalu di Aceh. JK menerangkan, Indonesia saat itu tidak bisa sendiri dalam melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi dan membutuhkan negara-negara lain.
Karenanya, JK menyampaikan terimakasih atas dukungan negara-negara sahabat dan organisasi internasional pada saat penanganan bencana tersebut. Selain itu, menurut JK, pengalaman tersebut mengajarkan perlunya mitigasi dan kesiapan masyarakat menghadapi bencana.
"Kita memahami bahwa tidak ada satupun negara yang dapat menghadapi sendiri dampak dari bencana, karenanya Indonesia percaya bahwa kerjasama internasional memainkan peranan yang sangat penting," ujar JK.
Ia mengatakan, sebagai wujud komitmen Indonesia terhadap kerjasama internasional pengurangan risiko bencana, terdapat program-program bersama di bidang peningkatan kapasitas. Khususnya melalui mekanisme triangular dan Kerja Sama Selatan-Selatan, diantaranya dengan Fiji, India, Selandia Baru, Australia, Korea Selatan, Jepang, Swiss, Amerika Serikat, dan negara-negara ASEAN.
Selain itu, JK mengungkap program-program berbagi pengalaman serta praktik terbaik, diantaranya dengan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa.
"(Juga) latihan gabungan bersama negara-negara ASEAN, khususnya di bawah skema Simulasi Tanggap Darurat Bencana di Kawasan ASEAN (ARDEX)," katanya.
Menutup pidatonya yang berlangsung kurang lebih tiga setengah menit itu, JK juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas solidaritas masyarakat internasional kepada Indonesia saat terjadinya gempa bumi dan tsunami di Lombok, Palu, dan Selat Sunda
“Bagi Indonesia, solidaritas ini merupakan bukti nyata komitmen dunia internasional dalam mendukung pengurangan risiko bencana sebagaimana telah menjadi jiwa Kerangka Sendai,” pungkasnya.
Sejumlah tokoh yang hadir mendampingi Wapres JK antara lain, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Puan Maharani, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo serta Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/eropa/prlj12430/jk-ingatkan-pentingnya-kerja-sama-internasional-soal-bencana
Anak Band Aktif Pengajian, Rizal Armada Sebut Banyak Orang Masuk Islam Karena Musik
Perdalam Ilmu Agama, Raffi Ahmad Ingin Berguru Beberapa Tahun ke Arab Saudi
Akhirnya Terjawab, Ini Alasan Opick Dipilih Pegang Rambut Nabi Muhammad SAW
Dokter Lepas Tangan, Ibunda Anisa Bahar Sulit Sembuh dan Sisa Umur Hitungan Bulan Lagi
Pernah Jalan Bareng, Denira Wiraguna Ungkap Hubungan dengan Kevin Sanjaya
Posting Foto Bareng Andre Taulany, Sule Bilang Rindu
Tasya Kamila Melahirkan Bayi Laki-laki, Akhirnya Ditemani Suami Tercinta
Suami Lolos Jadi Anggota Dewan, Melinda Takut Ditinggal Nikah Lagi
Cuti Sakit, Guru di San Francisco Harus Membayar Gaji Guru Penggantinya
Puluhan Migran Tenggelam di Lepas Pantai Tunisia
Perdalam Ilmu Agama, Raffi Ahmad Ingin Berguru Beberapa Tahun ke Arab Saudi
Akhirnya Terjawab, Ini Alasan Opick Dipilih Pegang Rambut Nabi Muhammad SAW
Dokter Lepas Tangan, Ibunda Anisa Bahar Sulit Sembuh dan Sisa Umur Hitungan Bulan Lagi
Pernah Jalan Bareng, Denira Wiraguna Ungkap Hubungan dengan Kevin Sanjaya
Posting Foto Bareng Andre Taulany, Sule Bilang Rindu
Tasya Kamila Melahirkan Bayi Laki-laki, Akhirnya Ditemani Suami Tercinta
Suami Lolos Jadi Anggota Dewan, Melinda Takut Ditinggal Nikah Lagi
Cuti Sakit, Guru di San Francisco Harus Membayar Gaji Guru Penggantinya
Puluhan Migran Tenggelam di Lepas Pantai Tunisia
Australia Diam-Diam Datangkan Terduga Pembunuh Turis
Mengapa Handuk di Hotel Bintang Lima Belum Tentu Higienis?
Huawei Masuk Daftar Hitam di AS
Iran Menahan Diri Meski AS Mundur dari Kesepakatan Nuklir
Terduga Teroris WNI di Malaysia dalam Keadaan Sehat
Cina Resmi Tahan Dua Orang Warga Kanada
Gedung Runtuh di Shanghai, Sembilan Orang Terjebak
Dua Pendaki India Tewas Saat Turun dari Gunung Himalaya
Buka Puasa Bareng Kolonel di Kapal Perang “Siluman” TNI AL
Facebook Perketat Aturan Live Streaming Pasca Teror Selandia Baru
Mengapa Handuk di Hotel Bintang Lima Belum Tentu Higienis?
Huawei Masuk Daftar Hitam di AS
Iran Menahan Diri Meski AS Mundur dari Kesepakatan Nuklir
Terduga Teroris WNI di Malaysia dalam Keadaan Sehat
Cina Resmi Tahan Dua Orang Warga Kanada
Gedung Runtuh di Shanghai, Sembilan Orang Terjebak
Dua Pendaki India Tewas Saat Turun dari Gunung Himalaya
Buka Puasa Bareng Kolonel di Kapal Perang “Siluman” TNI AL
Facebook Perketat Aturan Live Streaming Pasca Teror Selandia Baru