Pemberontak Syiah al Houthi Ancam 300 Fasilitas Militer Vital Saudi
Posted Date : 20-05-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 423 kali.
Hidayatullah.com–Pemberontak Syiah al Houthi yang menyerang instalasi Saudi Aramco pekan lalu adalah bagian awal dari operasi militer terhadap 300 target militer vital, kutip kantor berita SABA yang dikuasai Houthi hari Ahad, mengutip sumber Houthi.
Sasaran target termasuk markas militer penting dan fasilitas di Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, serta pangkalan mereka di Yaman, kata SABA mengutip sumber tersebut.
Saudi mengatakan sebuah pesawat tak berawak telah menabrak dua stasiun pompa minyak Selasa lalu, setelah Masouth TV yang dipimpin pemberontak Houthi sebelumnya mengatakan kelompok itu telah meluncurkan serangan terhadap instalasi Saudi.
Pemimpin pemberontak Houthi Abdul-Malik al-Houthi hari Rabu mengatakan bahwa milisi dukungan Iran ini sedang mengembangkan lebih banyak kemampuan militer, yang telah “membuktikan keefektifannya,” tetapi yang akan datang adalah “semakin besar dan semakin besar,”kutip alarabiya.net.
Pihak Riyadh hari Selasa (14/5), mengatakan, milisi al Houthi menyerang dua stasiun pompa minyak, menyebabkan kerusakan kecil pada salah satu stasiun pemasok minyak melalui pipa yang mengalir dari kawasan provinsi timur yang kaya minyak ke Pelabuhan Yanbu di Laut Merah. Serangan ini telah dikonfirmasi Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan kantor berita negara Arab Saudi, SPA.
Serangan ini terjadi hanya dua hari setelah kapal tanker minyak Saudi disabotase di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA).
Serangan pemberontak itu telah memicu kebakaran di salah satu stasiun pompa minyak, namun kebakaran telah dikendalikan. Akibat serangan itu, perusahaan raksasa minyak negara, Aramco, berhenti memompa minyak melalui pipa.*
Rep: Ahmad
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/05/20/165118/pemberontak-syiah-al-houthi-ancam-300-fasilitas-militer-vital-saudi.html
Sasaran target termasuk markas militer penting dan fasilitas di Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, serta pangkalan mereka di Yaman, kata SABA mengutip sumber tersebut.
Saudi mengatakan sebuah pesawat tak berawak telah menabrak dua stasiun pompa minyak Selasa lalu, setelah Masouth TV yang dipimpin pemberontak Houthi sebelumnya mengatakan kelompok itu telah meluncurkan serangan terhadap instalasi Saudi.
Pemimpin pemberontak Houthi Abdul-Malik al-Houthi hari Rabu mengatakan bahwa milisi dukungan Iran ini sedang mengembangkan lebih banyak kemampuan militer, yang telah “membuktikan keefektifannya,” tetapi yang akan datang adalah “semakin besar dan semakin besar,”kutip alarabiya.net.
Pihak Riyadh hari Selasa (14/5), mengatakan, milisi al Houthi menyerang dua stasiun pompa minyak, menyebabkan kerusakan kecil pada salah satu stasiun pemasok minyak melalui pipa yang mengalir dari kawasan provinsi timur yang kaya minyak ke Pelabuhan Yanbu di Laut Merah. Serangan ini telah dikonfirmasi Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan kantor berita negara Arab Saudi, SPA.
Serangan ini terjadi hanya dua hari setelah kapal tanker minyak Saudi disabotase di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA).
Serangan pemberontak itu telah memicu kebakaran di salah satu stasiun pompa minyak, namun kebakaran telah dikendalikan. Akibat serangan itu, perusahaan raksasa minyak negara, Aramco, berhenti memompa minyak melalui pipa.*
Rep: Ahmad
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/05/20/165118/pemberontak-syiah-al-houthi-ancam-300-fasilitas-militer-vital-saudi.html
Mantan Presiden Mesir Mursi Habiskan Ramadhan ke-7 di Penjara Isolasi
UNHCR Desak Uni Eropa Berhenti Kirim Migran ke Libya
Meski Suka Koleksi Rakyat Swiss Setujui UU Kepemilikan Senjata Api Diperketat
Perangkat Huawei Tak Bebas Lagi Gunakan Android Google
Band Rock Punk Hatari Tampakkan Bendera Palestina di Eurovison Tel Aviv
Anjing Selamatkan Bayi Manusia Setelah Dikubur Sang Ibu
Baru Semusim, Ronaldo Sudah Sabet Gelar Pemain Terbaik Serie A
Zidane Kebangetan, Tak Ada Salam Perpisahan untuk Bale?
Junaidi Naik Atap Masjid dan Mau Bunuh Diri
Berwajah Sama, Driver dan Penumpang Ojek Online Tertawa Ngakak
UNHCR Desak Uni Eropa Berhenti Kirim Migran ke Libya
Meski Suka Koleksi Rakyat Swiss Setujui UU Kepemilikan Senjata Api Diperketat
Perangkat Huawei Tak Bebas Lagi Gunakan Android Google
Band Rock Punk Hatari Tampakkan Bendera Palestina di Eurovison Tel Aviv
Anjing Selamatkan Bayi Manusia Setelah Dikubur Sang Ibu
Baru Semusim, Ronaldo Sudah Sabet Gelar Pemain Terbaik Serie A
Zidane Kebangetan, Tak Ada Salam Perpisahan untuk Bale?
Junaidi Naik Atap Masjid dan Mau Bunuh Diri
Berwajah Sama, Driver dan Penumpang Ojek Online Tertawa Ngakak
Arab Saudi Menyuntikkan Dana US $ 1,04 Miliar untuk Sudan
Foto Pertama Orientalis yang Berpura-pura Masuk Islam Dijual Rp3,8 Miliar
Menyebarkan Hoax Bisa Bahayakan Diri dan Orang Lain
Pasukan India Tewaskan 3 Pejuang Kashmir
Bus Pariwisata Jadi Sasaran Serangan Bom di Mesir
Dewan Militer Sudan Lanjutkan Pembicaraan dengan Para Demonstran
Pasukan Irak Klaim Tangkap Komandan Daesh di Mosul
Ulama Nigeria Sebut Kesenjangan Ekonomi Penyebab Ketidakstabilan Negara Itu
Alasan Keamanan, Bahrain Minta Warganya Segera Pergi dari Iran dan Irak
Saksi Sebut Rekaman Vanessa dan Mucikari Bukan Direkayasa
Foto Pertama Orientalis yang Berpura-pura Masuk Islam Dijual Rp3,8 Miliar
Menyebarkan Hoax Bisa Bahayakan Diri dan Orang Lain
Pasukan India Tewaskan 3 Pejuang Kashmir
Bus Pariwisata Jadi Sasaran Serangan Bom di Mesir
Dewan Militer Sudan Lanjutkan Pembicaraan dengan Para Demonstran
Pasukan Irak Klaim Tangkap Komandan Daesh di Mosul
Ulama Nigeria Sebut Kesenjangan Ekonomi Penyebab Ketidakstabilan Negara Itu
Alasan Keamanan, Bahrain Minta Warganya Segera Pergi dari Iran dan Irak
Saksi Sebut Rekaman Vanessa dan Mucikari Bukan Direkayasa