Petinggi Alibaba Kecam Perlakuan Amerika Serikat Terhadap Huawei
Posted Date : 26-01-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 267 kali.
Hidayatullah.com—Seorang petinggi di perusahaan Alibaba mengecam perlakuan Amerika Serikat terhadap perusahaan asal China, Huawei Technologies, yang disebutnya “sangat tidak adil” dan upaya AS menjegal perusahaan itu masuk pasar domestiknya “sangat bermotif politik.”
Joei Tsai, vice-chairman Alibaba, juga mengecam upaya pemerintah AS untuk menghalangi-halangi kebangkitan China lewat perang dagang, lansir Reuters Jumat (25/1/2019).
Amerika Serikat menuding produk Huawei, perusahaan pembuat perlengkapan network terbesar di dunia, bisa dipakai Beijing untuk spionase.
Huawei berulang kali membantah tuduhan itu.
“Menurut saya pemerintah Amerika Serikat bersama dengan Aliansi Lima Mata –apa yang mereka lakukan terhadap Huawei– agak kurang adil, jelas ada agenda politik di belakangnya,” kata Tsai dalam acara Reuters Breaking Views di Hong Kong.
Amerika Serikat bersama sekutu-sekutunya, Australia dan New Zealand, membatasi akses Huawei ke pasar dalam negeri mereka, sementara Kanada dan Inggris sedang mengkaji apakah akan membatasi akses perusahaan teknologi itu di negaranya.
Bulan Desember 2018 bos keuangan Huawei Meng Wanzhou, yang merupakan putri pendiri Huawei, ditangkap di Kanada atas permintaan Amerika Serikat.
Tsai, yang juga memegang paspor Kanada, mengatakan berharap hubungan antara China dan Kanada membaik.
“Saya cinta orang Kanada, mereka hebat,” kata Tsai bercanda ketika ditanya soal penangkapan Meng, menyebut pertanyaan itu bernuansa politik.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/01/25/158973/petinggi-alibaba-kecam-perlakuan-amerika-serikat-terhadap-huawei.html
Joei Tsai, vice-chairman Alibaba, juga mengecam upaya pemerintah AS untuk menghalangi-halangi kebangkitan China lewat perang dagang, lansir Reuters Jumat (25/1/2019).
Amerika Serikat menuding produk Huawei, perusahaan pembuat perlengkapan network terbesar di dunia, bisa dipakai Beijing untuk spionase.
Huawei berulang kali membantah tuduhan itu.
“Menurut saya pemerintah Amerika Serikat bersama dengan Aliansi Lima Mata –apa yang mereka lakukan terhadap Huawei– agak kurang adil, jelas ada agenda politik di belakangnya,” kata Tsai dalam acara Reuters Breaking Views di Hong Kong.
Amerika Serikat bersama sekutu-sekutunya, Australia dan New Zealand, membatasi akses Huawei ke pasar dalam negeri mereka, sementara Kanada dan Inggris sedang mengkaji apakah akan membatasi akses perusahaan teknologi itu di negaranya.
Bulan Desember 2018 bos keuangan Huawei Meng Wanzhou, yang merupakan putri pendiri Huawei, ditangkap di Kanada atas permintaan Amerika Serikat.
Tsai, yang juga memegang paspor Kanada, mengatakan berharap hubungan antara China dan Kanada membaik.
“Saya cinta orang Kanada, mereka hebat,” kata Tsai bercanda ketika ditanya soal penangkapan Meng, menyebut pertanyaan itu bernuansa politik.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/01/25/158973/petinggi-alibaba-kecam-perlakuan-amerika-serikat-terhadap-huawei.html
Petugas Memandikan Jenazah Berkurang Jadi Kekhawatiran di Sumsel
Aksi Heroik Nenek Selamatkan Cucunya Saat Banjir di Gowa
Fadli-Dhani Potong Rambut di Lokasi Yang Sama dengan Jokowi di Garut
Pulanglah Bib, Selamatkan Negeri Ini!
Waspadai Neo-Komunis
Buruh AMT: Jangan Cuma Bagiin Sertifikat, Perhatikan Kami Juga Presiden!
KPU Siapkan Dua Hal Baru Dalam Debat Capres Kedua
Dari Awal Jokowi Nggak Mantap Bebaskan Abu Bakar Baasyir
Ribuan Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia Akan Deklarasi Dukung Prabowo-Sandi
Orang Tua Korban Persetubuhan Anak di Bawah Umur Lapor Polisi, Berharap Sang Pelaku Dihukum
Aksi Heroik Nenek Selamatkan Cucunya Saat Banjir di Gowa
Fadli-Dhani Potong Rambut di Lokasi Yang Sama dengan Jokowi di Garut
Pulanglah Bib, Selamatkan Negeri Ini!
Waspadai Neo-Komunis
Buruh AMT: Jangan Cuma Bagiin Sertifikat, Perhatikan Kami Juga Presiden!
KPU Siapkan Dua Hal Baru Dalam Debat Capres Kedua
Dari Awal Jokowi Nggak Mantap Bebaskan Abu Bakar Baasyir
Ribuan Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia Akan Deklarasi Dukung Prabowo-Sandi
Orang Tua Korban Persetubuhan Anak di Bawah Umur Lapor Polisi, Berharap Sang Pelaku Dihukum
BNPB: Banjir Sudah Surut di Beberapa Wilayah Sulsel
‘Ngaji On The Way’
Pakistan Permudah Visa untuk Menarik Minat Wisatawan
Bawaslu Jabar: Tabloid “Indonesia Barokah” Tak Berunsur Pelanggaran Pemilu
Laznas Dewan Da’wah Kirim Bantuan untuk Korban Bencana Selat Sunda
UBN: Waspadai RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
PKS Dirikan Enam Posko Bencana Banjir Kota Makassar
Indonesia Berpotensi Besar Jadi Kiblat Fesyen
Persis: Umat Harus Dukung RUU Perlindungan Ulama
Beban Berat Indonesia Pasca Jokowi
‘Ngaji On The Way’
Pakistan Permudah Visa untuk Menarik Minat Wisatawan
Bawaslu Jabar: Tabloid “Indonesia Barokah” Tak Berunsur Pelanggaran Pemilu
Laznas Dewan Da’wah Kirim Bantuan untuk Korban Bencana Selat Sunda
UBN: Waspadai RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
PKS Dirikan Enam Posko Bencana Banjir Kota Makassar
Indonesia Berpotensi Besar Jadi Kiblat Fesyen
Persis: Umat Harus Dukung RUU Perlindungan Ulama
Beban Berat Indonesia Pasca Jokowi