Indonesia Berpotensi Besar Jadi Kiblat Fesyen
Posted Date : 26-01-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 211 kali.
Jakarta (SI ONLINE) – Istri calon wakil presiden Sandiaga Uno, Nur Asia Uno menilai, Indonesia memiliki potensi besar menjadi pusat busana muslim terbesar di dunia. Dengan demikian, hal tersebut juga dapat menjadi salah satu pemicu atau pendongkrak pertumbuhan ekonomi tanah air.
Demikian hal tersebut disampaikan oleh Nur Asia Uno saat menghadiri peluncuran lini fesyen IM Shar’i dan Dhini Aminarti di Jakarta, Selasa, 22 Januari 2019.
“Indonesia mempunyai peluang untuk menjadi kiblat fesyen muslim dunia, dan dengan peluncuran lini fesyen IM Shar’i dan Dhini Aminarti,” ujar Nur Asia Uno.
“Dan tentunya juga akan memperkaya khasanah busana muslim karya perancang asal Indonesia,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, data Global Islamic Economy memprediksi bahwa pertumbuhan pasar fesyen muslim dunia pada 2029 mencapai US$ 327 miliar.
“Melihat potensi pertumbuhan pasar fashion muslim dunia tersebut, harus digarap secara serius dari penyediaan kebutuhan fesyen di hulu hingga di hilir. Yaitu dari bahan baku tekstil, aksesoris, desain, pabrik garmen, hingga pemasaran produk secara online maupun offline, distribusi dalam negeri maupun ekspor, dan seterusnya,” terangnya.
“Hal tersebut dapat secara signifikan meningkatkan pemberdayaan perempuan Indonesia, bahkan hingga sekolah fesyen,” tambah Nur Asia Uno.
Pada kesempatan itu, Nur juga menjelaskan, produk yang diluncurkan Lini fesyen IM Shari dan Dhini Aminarti menampilkan busana yang sesuai dengan syariat Islam namun tetap bergaya kekinian.
“Saya percaya bahwa dengan diluncurkannya lini fesyen IM Shar’i dan Dhini Aminarti terbuka peluang pasar lebih lebar bagi pasar domestik dan bagi pangsar pasar internasional, dan menambah kecintaan untuk membeli produk buatan Indonesia,” tutup Nur Asia Uno. [Adilmakmur]
Sumber : https://suara-islam.com/indonesia-berpotensi-besar-kiblat-fesyen/
Demikian hal tersebut disampaikan oleh Nur Asia Uno saat menghadiri peluncuran lini fesyen IM Shar’i dan Dhini Aminarti di Jakarta, Selasa, 22 Januari 2019.
“Indonesia mempunyai peluang untuk menjadi kiblat fesyen muslim dunia, dan dengan peluncuran lini fesyen IM Shar’i dan Dhini Aminarti,” ujar Nur Asia Uno.
“Dan tentunya juga akan memperkaya khasanah busana muslim karya perancang asal Indonesia,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, data Global Islamic Economy memprediksi bahwa pertumbuhan pasar fesyen muslim dunia pada 2029 mencapai US$ 327 miliar.
“Melihat potensi pertumbuhan pasar fashion muslim dunia tersebut, harus digarap secara serius dari penyediaan kebutuhan fesyen di hulu hingga di hilir. Yaitu dari bahan baku tekstil, aksesoris, desain, pabrik garmen, hingga pemasaran produk secara online maupun offline, distribusi dalam negeri maupun ekspor, dan seterusnya,” terangnya.
“Hal tersebut dapat secara signifikan meningkatkan pemberdayaan perempuan Indonesia, bahkan hingga sekolah fesyen,” tambah Nur Asia Uno.
Pada kesempatan itu, Nur juga menjelaskan, produk yang diluncurkan Lini fesyen IM Shari dan Dhini Aminarti menampilkan busana yang sesuai dengan syariat Islam namun tetap bergaya kekinian.
“Saya percaya bahwa dengan diluncurkannya lini fesyen IM Shar’i dan Dhini Aminarti terbuka peluang pasar lebih lebar bagi pasar domestik dan bagi pangsar pasar internasional, dan menambah kecintaan untuk membeli produk buatan Indonesia,” tutup Nur Asia Uno. [Adilmakmur]
Sumber : https://suara-islam.com/indonesia-berpotensi-besar-kiblat-fesyen/
PKS Dirikan Enam Posko Bencana Banjir Kota Makassar
UBN: Waspadai RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
Laznas Dewan Da’wah Kirim Bantuan untuk Korban Bencana Selat Sunda
Bawaslu Jabar: Tabloid “Indonesia Barokah” Tak Berunsur Pelanggaran Pemilu
Pakistan Permudah Visa untuk Menarik Minat Wisatawan
‘Ngaji On The Way’
BNPB: Banjir Sudah Surut di Beberapa Wilayah Sulsel
Petinggi Alibaba Kecam Perlakuan Amerika Serikat Terhadap Huawei
Petugas Memandikan Jenazah Berkurang Jadi Kekhawatiran di Sumsel
Aksi Heroik Nenek Selamatkan Cucunya Saat Banjir di Gowa
UBN: Waspadai RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
Laznas Dewan Da’wah Kirim Bantuan untuk Korban Bencana Selat Sunda
Bawaslu Jabar: Tabloid “Indonesia Barokah” Tak Berunsur Pelanggaran Pemilu
Pakistan Permudah Visa untuk Menarik Minat Wisatawan
‘Ngaji On The Way’
BNPB: Banjir Sudah Surut di Beberapa Wilayah Sulsel
Petinggi Alibaba Kecam Perlakuan Amerika Serikat Terhadap Huawei
Petugas Memandikan Jenazah Berkurang Jadi Kekhawatiran di Sumsel
Aksi Heroik Nenek Selamatkan Cucunya Saat Banjir di Gowa
Persis: Umat Harus Dukung RUU Perlindungan Ulama
Beban Berat Indonesia Pasca Jokowi
9 Ponpes di Mojokerto dapat Kiriman Misterius, Ini Isinya
Mengaku Belum Baca, Jokowi belum Mau Berkomentar soal Tabloid Indonesia Barokah
Dahnil Anzar: di Debat Kedua Prabowo Tampil Apa Adanya, Tak akan Serang Personal
Dengan Tegas, Khalifah Umar Tolak Usulan Kenaikan Gaji untuk Dirinya
Menjadi Keluarga Allah di Dunia
Umar Berencana Gusur Rumah Paman Nabi untuk Perluas Masjid Nabawi
Saudi Berencana Gelar Festival Lari Dikejar Banteng?
Fajrul, Bocah Penderita Tunanetra di Mamuju yang Hafal 30 Juz Alquran
Beban Berat Indonesia Pasca Jokowi
9 Ponpes di Mojokerto dapat Kiriman Misterius, Ini Isinya
Mengaku Belum Baca, Jokowi belum Mau Berkomentar soal Tabloid Indonesia Barokah
Dahnil Anzar: di Debat Kedua Prabowo Tampil Apa Adanya, Tak akan Serang Personal
Dengan Tegas, Khalifah Umar Tolak Usulan Kenaikan Gaji untuk Dirinya
Menjadi Keluarga Allah di Dunia
Umar Berencana Gusur Rumah Paman Nabi untuk Perluas Masjid Nabawi
Saudi Berencana Gelar Festival Lari Dikejar Banteng?
Fajrul, Bocah Penderita Tunanetra di Mamuju yang Hafal 30 Juz Alquran