Kebakaran Hutan Lebih Merugikan Dibanding Tsunami
Posted Date : 21-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 191 kali.
Jakarta: Data yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan kerugian kebakaran lahan gambut dua kali lebih besar dibanding tsunami. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) lebih sering terjadi ketimbang tsunami.
"Dari data yang diperoleh tahun 2015, kerugian karhutla itu mencapai 16,1 miliar us dollar atau sama dengan 221 triliun, kita bandingkan dengan data yang dikeluarkan KLHK, kerugian tsunami Aceh itu hanya USD7 miliar, artinya kebakaran hutan itu luar biasa kerugiannya," kata Kepala BNPB, Letjen Doni Monardo, di gedung Graha BNPB, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis, 21 Februari 2019.
Doni mengatakan kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia rata-rata dilakukan manusia. Hutan sengaja dibakar untuk perluasan lahan dengan cepat dan sudah menjadi tradisi di beberapa daerah.
"Oleh karenanya kita harus cari jalan keluar terbaik bagaimana masyarakat punya kebiasaan membakar bisa sadar," ujar Doni.
Tradisi pembakaran hutan yang salah ini diartikan perusahaan sebagai langkah cepat perluasan lahan. Padahal, kata Doni, kebakaran hutan tidak hanya merusak alam, namun asap yang ditimbulkan berbahaya untuk masyarakat dalam ruang lingkup yang lebih jauh.
Untuk itu Doni meminta masyarakat lebih peka dengan kesadaran membakar hutan. Pendekatan ke perusahaan pembakar dan tokoh masyarakat pun diperlukan guna memberikan edukasi bahaya kebakaran hutan.
"Para pengguna usaha untuk meninggalkan kebiasaan agar hal ini tidak terjadi. Perlu pendekaran menyeluruh," tutur Doni.
Lebih lanjut Doni juga menginginkan tindakan hukum yang setimpal kepada perusahaan bandel yang sering membakar hutan. Itu, kata dia, sangat penting untuk memberikan efek jera.
"Mereka yang mungkin membiayai pembakar harus diberikan sanksi yang tegas. Hanya dengan sanksi tegas dengan hukuman yang berlaku baru akan timbul efek jera, kalau tidak setiap tahun akan terulang kembali," kata Doni.
(YDH)
Sumber : http://news.metrotvnews.com/peristiwa/8kowQdYk-kebakaran-hutan-lebih-merugikan-dibanding-tsunami
"Dari data yang diperoleh tahun 2015, kerugian karhutla itu mencapai 16,1 miliar us dollar atau sama dengan 221 triliun, kita bandingkan dengan data yang dikeluarkan KLHK, kerugian tsunami Aceh itu hanya USD7 miliar, artinya kebakaran hutan itu luar biasa kerugiannya," kata Kepala BNPB, Letjen Doni Monardo, di gedung Graha BNPB, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis, 21 Februari 2019.
Doni mengatakan kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia rata-rata dilakukan manusia. Hutan sengaja dibakar untuk perluasan lahan dengan cepat dan sudah menjadi tradisi di beberapa daerah.
"Oleh karenanya kita harus cari jalan keluar terbaik bagaimana masyarakat punya kebiasaan membakar bisa sadar," ujar Doni.
Tradisi pembakaran hutan yang salah ini diartikan perusahaan sebagai langkah cepat perluasan lahan. Padahal, kata Doni, kebakaran hutan tidak hanya merusak alam, namun asap yang ditimbulkan berbahaya untuk masyarakat dalam ruang lingkup yang lebih jauh.
Untuk itu Doni meminta masyarakat lebih peka dengan kesadaran membakar hutan. Pendekatan ke perusahaan pembakar dan tokoh masyarakat pun diperlukan guna memberikan edukasi bahaya kebakaran hutan.
"Para pengguna usaha untuk meninggalkan kebiasaan agar hal ini tidak terjadi. Perlu pendekaran menyeluruh," tutur Doni.
Lebih lanjut Doni juga menginginkan tindakan hukum yang setimpal kepada perusahaan bandel yang sering membakar hutan. Itu, kata dia, sangat penting untuk memberikan efek jera.
"Mereka yang mungkin membiayai pembakar harus diberikan sanksi yang tegas. Hanya dengan sanksi tegas dengan hukuman yang berlaku baru akan timbul efek jera, kalau tidak setiap tahun akan terulang kembali," kata Doni.
(YDH)
Sumber : http://news.metrotvnews.com/peristiwa/8kowQdYk-kebakaran-hutan-lebih-merugikan-dibanding-tsunami
56 Orang Tewas dalam Kebakaran di Bangladesh
Protes Harga Anjlok, Petani di Sardinia Buang Susu
Pemuda Muslim harus Memiliki Visi Besar dalam Hidup
Lobi ‘Israel’ Terekam Mengakui Uang Pengaruhi Washington
Guru Dipesankan Memiliki Karakter Ikhlas
Kawasan Bersejarah Dhaka Terbakar, Puluhan Orang Tewas
Warga Inggris Konsultan Humas Najib Razak Jadi Terdakwa Pencucian Uang 1MDB
Skandal Pedofilia yang Menggerogoti Gereja Katolik Dibahas dalam Pertemuan 5 Hari
Pengguna Internet Uganda Menurun Setelah Penerapan Pajak Medsos
Rwanda Ingin Perluas Larangan Penggunaan Plastik
Protes Harga Anjlok, Petani di Sardinia Buang Susu
Pemuda Muslim harus Memiliki Visi Besar dalam Hidup
Lobi ‘Israel’ Terekam Mengakui Uang Pengaruhi Washington
Guru Dipesankan Memiliki Karakter Ikhlas
Kawasan Bersejarah Dhaka Terbakar, Puluhan Orang Tewas
Warga Inggris Konsultan Humas Najib Razak Jadi Terdakwa Pencucian Uang 1MDB
Skandal Pedofilia yang Menggerogoti Gereja Katolik Dibahas dalam Pertemuan 5 Hari
Pengguna Internet Uganda Menurun Setelah Penerapan Pajak Medsos
Rwanda Ingin Perluas Larangan Penggunaan Plastik
Korban Ledakan Mal Taman Anggrek Bertambah
Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi Segera Diadili
Menangis, Hakim Merry Teringat Mendiang Suami
Kondisi Polisi Korban Pengeroyokan di Wamena Kritis
Kocak Aksi Benteng Takesi saat Nonton PSM Makassar vs Perseru Serui
Lelaki Malas Ganti Celana Dalam, Risikonya Infeksi Bakteri
Tegas Banget, Pria Ini Menolak Wanita usai Kencan Pertama via Pesan Singkat
Sedih, Dewi Perssik Ungkap Kondisi Ayah yang Tengah Dirawat
Nyabu, Ajudan Wagub Dan Dua ASN Pemprov Maluku Ditangkap Polisi
Bank Sampah Berseri Bengkalis Bisa Ditukar Dengan Token Listrik
Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi Segera Diadili
Menangis, Hakim Merry Teringat Mendiang Suami
Kondisi Polisi Korban Pengeroyokan di Wamena Kritis
Kocak Aksi Benteng Takesi saat Nonton PSM Makassar vs Perseru Serui
Lelaki Malas Ganti Celana Dalam, Risikonya Infeksi Bakteri
Tegas Banget, Pria Ini Menolak Wanita usai Kencan Pertama via Pesan Singkat
Sedih, Dewi Perssik Ungkap Kondisi Ayah yang Tengah Dirawat
Nyabu, Ajudan Wagub Dan Dua ASN Pemprov Maluku Ditangkap Polisi
Bank Sampah Berseri Bengkalis Bisa Ditukar Dengan Token Listrik