Pengguna Internet Uganda Menurun Setelah Penerapan Pajak Medsos
Posted Date : 21-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 170 kali.
Hidayatullah.com—Jutaan warga Uganda berhenti menggunakan internet setelah pemerintah memberlakukan pajak atas media sosial tahun lalu, kata Uganda Communications Commission (UCC).
Presiden Yoweri Musevani berupaya mendorong penerimaan pajak demi menambah pemasukan negara sekaligus mengakhiri “gosip” yang banyak merebak di media sosial seperti Twitter, Facebook dan WhatsApp.
Para pengguna media sosial diharuskan membayar pajak sebesar 200 shilling ($0,05) perhari. Demikian pula orang yang mentransfer uang atau melakukan pembayaran melalui aplikasi ponsel.
UCC mengatakan bahwa pelanggan internet menurun lebih dari 2,5 juta pengguna dan uang yang ditransfer lewat aplikasi ponsel juga menurun $2,1 juta sejak Juli 2018, lapor BBC Rabu (20/2/2019).*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/02/21/160326/pengguna-internet-uganda-menurun-setelah-penerapan-pajak-medsos.html
Presiden Yoweri Musevani berupaya mendorong penerimaan pajak demi menambah pemasukan negara sekaligus mengakhiri “gosip” yang banyak merebak di media sosial seperti Twitter, Facebook dan WhatsApp.
Para pengguna media sosial diharuskan membayar pajak sebesar 200 shilling ($0,05) perhari. Demikian pula orang yang mentransfer uang atau melakukan pembayaran melalui aplikasi ponsel.
UCC mengatakan bahwa pelanggan internet menurun lebih dari 2,5 juta pengguna dan uang yang ditransfer lewat aplikasi ponsel juga menurun $2,1 juta sejak Juli 2018, lapor BBC Rabu (20/2/2019).*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/02/21/160326/pengguna-internet-uganda-menurun-setelah-penerapan-pajak-medsos.html
Rwanda Ingin Perluas Larangan Penggunaan Plastik
Hoda Muthana tak Diterima di AS
Pria Asal Australia Sebut Keluarganya Ditahan di Kamp Uighur
Sejarah Hari Ini: Malcolm X Dibunuh
Keluar ISIS, Shamima Begum Incar Kewarganegaraan Belanda
Kebakaran di Bangladesh, 56 Orang Tewas
Australia Diminta Selamatkan Keluarga Uighur di Cina
Petugas Pantai AS Ini Rencanakan Pembunuhan Massal
Tentara Rusia Dilarang Pakai Telepon Pintar Saat Bertugas
40 Tahun Revolusi, Rakyat Iran Ramai-Ramai Bakar Bendera AS
Hoda Muthana tak Diterima di AS
Pria Asal Australia Sebut Keluarganya Ditahan di Kamp Uighur
Sejarah Hari Ini: Malcolm X Dibunuh
Keluar ISIS, Shamima Begum Incar Kewarganegaraan Belanda
Kebakaran di Bangladesh, 56 Orang Tewas
Australia Diminta Selamatkan Keluarga Uighur di Cina
Petugas Pantai AS Ini Rencanakan Pembunuhan Massal
Tentara Rusia Dilarang Pakai Telepon Pintar Saat Bertugas
40 Tahun Revolusi, Rakyat Iran Ramai-Ramai Bakar Bendera AS
Skandal Pedofilia yang Menggerogoti Gereja Katolik Dibahas dalam Pertemuan 5 Hari
Warga Inggris Konsultan Humas Najib Razak Jadi Terdakwa Pencucian Uang 1MDB
Kawasan Bersejarah Dhaka Terbakar, Puluhan Orang Tewas
Guru Dipesankan Memiliki Karakter Ikhlas
Lobi ‘Israel’ Terekam Mengakui Uang Pengaruhi Washington
Pemuda Muslim harus Memiliki Visi Besar dalam Hidup
Protes Harga Anjlok, Petani di Sardinia Buang Susu
56 Orang Tewas dalam Kebakaran di Bangladesh
Kebakaran Hutan Lebih Merugikan Dibanding Tsunami
Korban Ledakan Mal Taman Anggrek Bertambah
Warga Inggris Konsultan Humas Najib Razak Jadi Terdakwa Pencucian Uang 1MDB
Kawasan Bersejarah Dhaka Terbakar, Puluhan Orang Tewas
Guru Dipesankan Memiliki Karakter Ikhlas
Lobi ‘Israel’ Terekam Mengakui Uang Pengaruhi Washington
Pemuda Muslim harus Memiliki Visi Besar dalam Hidup
Protes Harga Anjlok, Petani di Sardinia Buang Susu
56 Orang Tewas dalam Kebakaran di Bangladesh
Kebakaran Hutan Lebih Merugikan Dibanding Tsunami
Korban Ledakan Mal Taman Anggrek Bertambah