Polisi Malaysia Ambil DNA WNI yang Dimutilasi
Posted Date : 21-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 150 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Polisi Diraja Malaysia (PDRM) telah mengambil sampel DNA kedua keluarga WNI yang diduga menjadi korban mutilasi di Sungai Buloh, Selangor. Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, Yusron B Ambary, mengemukakan hal itu, Senin (11/2), sehubungan dengan pemberitaan WNI yang diduga menjadi korban mutilasi.
"Hingga saat ini, pihak PDRM masih terus berupaya untuk mengidentifikasi identitas kedua jenazah yang ditemukan pada tanggal 27 Januari 2019 di Sungai Buloh. PDRM telah mengambil sampel DNA dari WNI yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya," katanya.
Pihak KBRI Lumpur terus berkoordinasi secara intensif dengan PDRM dan telah berkomunikasi dengan kedua keluarga WNI yang melaporkan hilangnya anggota keluarganya selama berada di Malaysia.
"Bekerja sama dengan KBRI Kuala Lumpur, PDRM juga telah menyerahkan data sidik jari salah satu korban yang ditemukan guna pencocokan rekam data sidik jari salah satu WNI yang dilaporkan hilang. Data sidik jari telah dikirim ke Indonesia untuk proses pencocokan sidik jari WNI," ujarnya.
KBRI Kuala Lumpur, lanjut dia, akan terus bekerja sama dengan PDRM untuk penanganan kasus mutilasi ini. Terkait kepastian kedua korban WNI, KBRI Kuala Lumpur akan memberikan bantuan pelindungan yang diperlukan secara maksimal meliputi penanganan jenazah korban dan tindak lanjut penanganan hukum atas kasus tersebut.
Sumber : Antara
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/19/02/11/pmrd5b335-polisi-malaysia-ambil-dna-wni-yang-dimutilasi
"Hingga saat ini, pihak PDRM masih terus berupaya untuk mengidentifikasi identitas kedua jenazah yang ditemukan pada tanggal 27 Januari 2019 di Sungai Buloh. PDRM telah mengambil sampel DNA dari WNI yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya," katanya.
Pihak KBRI Lumpur terus berkoordinasi secara intensif dengan PDRM dan telah berkomunikasi dengan kedua keluarga WNI yang melaporkan hilangnya anggota keluarganya selama berada di Malaysia.
"Bekerja sama dengan KBRI Kuala Lumpur, PDRM juga telah menyerahkan data sidik jari salah satu korban yang ditemukan guna pencocokan rekam data sidik jari salah satu WNI yang dilaporkan hilang. Data sidik jari telah dikirim ke Indonesia untuk proses pencocokan sidik jari WNI," ujarnya.
KBRI Kuala Lumpur, lanjut dia, akan terus bekerja sama dengan PDRM untuk penanganan kasus mutilasi ini. Terkait kepastian kedua korban WNI, KBRI Kuala Lumpur akan memberikan bantuan pelindungan yang diperlukan secara maksimal meliputi penanganan jenazah korban dan tindak lanjut penanganan hukum atas kasus tersebut.
Sumber : Antara
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/19/02/11/pmrd5b335-polisi-malaysia-ambil-dna-wni-yang-dimutilasi
Serangan Penggembala Bersenjata di Nigeria, 17 Orang Tewas
Duh Kasihan, Femmy Permatasari Sampai Sakit Urus Persiapan Nikah
Perempuan Bersuami Ngamar dengan Kenalan di FB, Langsung Begituan 7 Kali
Luar Biasa! Sempat Tertinggal, Kekurangan Pemain, Manchester City Masih Menang
Mati-matian Menghalangi Bantuan untuk Rakyat
Bu Guru Tampak Salihah, Ternyata Ajak Murid Main Uh Ah Uh Ah
Koalisi Mahathir Retak, Saling Tuding hingga Konspirasi Pemberontakan
India Tuding Intel Pakistan di Balik Bom Bunuh Diri
Bawa Rp 284 Triliun, Pangeran MBS Disambut Bak Raja di Pakistan
Gerakan Menutup Aurat Bagikan 300 Jilbab di CFD Pekanbaru
Duh Kasihan, Femmy Permatasari Sampai Sakit Urus Persiapan Nikah
Perempuan Bersuami Ngamar dengan Kenalan di FB, Langsung Begituan 7 Kali
Luar Biasa! Sempat Tertinggal, Kekurangan Pemain, Manchester City Masih Menang
Mati-matian Menghalangi Bantuan untuk Rakyat
Bu Guru Tampak Salihah, Ternyata Ajak Murid Main Uh Ah Uh Ah
Koalisi Mahathir Retak, Saling Tuding hingga Konspirasi Pemberontakan
India Tuding Intel Pakistan di Balik Bom Bunuh Diri
Bawa Rp 284 Triliun, Pangeran MBS Disambut Bak Raja di Pakistan
Gerakan Menutup Aurat Bagikan 300 Jilbab di CFD Pekanbaru
Mantan PM Selandia Baru Bantah Tulis Artikel di Media Cina
40 Tahun Revolusi, Rakyat Iran Ramai-Ramai Bakar Bendera AS
Tentara Rusia Dilarang Pakai Telepon Pintar Saat Bertugas
Petugas Pantai AS Ini Rencanakan Pembunuhan Massal
Australia Diminta Selamatkan Keluarga Uighur di Cina
Kebakaran di Bangladesh, 56 Orang Tewas
Keluar ISIS, Shamima Begum Incar Kewarganegaraan Belanda
Sejarah Hari Ini: Malcolm X Dibunuh
Pria Asal Australia Sebut Keluarganya Ditahan di Kamp Uighur
Hoda Muthana tak Diterima di AS
40 Tahun Revolusi, Rakyat Iran Ramai-Ramai Bakar Bendera AS
Tentara Rusia Dilarang Pakai Telepon Pintar Saat Bertugas
Petugas Pantai AS Ini Rencanakan Pembunuhan Massal
Australia Diminta Selamatkan Keluarga Uighur di Cina
Kebakaran di Bangladesh, 56 Orang Tewas
Keluar ISIS, Shamima Begum Incar Kewarganegaraan Belanda
Sejarah Hari Ini: Malcolm X Dibunuh
Pria Asal Australia Sebut Keluarganya Ditahan di Kamp Uighur
Hoda Muthana tak Diterima di AS