Jejak Indonesia dalam Sejarah Masuknya Islam ke Australia
Posted Date : 25-04-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 307 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Lebih dari empat dekade lalu, agama Islam mulai masuk ke Australia. Persinggungan antara pelaut dari Indonesia dengan warga Aborijin menjadi titik awalnya.
Dalam perjalanannya, Islam di Australia berkembang menjadi komunitas multibudaya. Meski tergolong minoritas, kelompok Muslim Australia dianggap bisa berkontribusi penting dalam menangkal Islamofobia.
Tak ada yang menyangka jika bangunan beratap compang-camping ini dulunya adalah rumah ibadah. Pada 1861, bangunan berpilar kayu yang terletak di kota kecil Marree, Australia Selatan, ini adalah masjid pertama yang berdiri di Australia.
Bangunan yang kini hanya berupa replika itu dibangun oleh para pendatang dari Afghanistan dan Pakistan yang menjajakan jasa unta. Masjid pertama boleh jadi dibangun di wilayah selatan Australia. Namun, masuknya Islam justru dimulai dari utara benua yang menjadi tetangga Indonesia ini.
"Nelayan dari Makasar yang berdagang dengan komunitas adat Australia selama era 1600-1700an (yang jadi awal masuknya Islam)."
"Sejak kolonisasi, Australia mengalami gelombang migrasi dari negara-negara Islam di dunia. Pada periode 1800an, kami kedatangan para pengembara berunta dari Afghanistan, Persia, dan Mesir yang membangun rel kereta dari Adelaide ke Darwin," jelas Ali Fahour, CEO Museum Islam Australia (IMA) kepada ABC.
Fahour menuturkan, selama 40 tahun terakhir, Muslim dari berbagai negara di Afrika dan Timur Tengah menetap di Australia, termasuk mereka yang berasal dari negara terdampak konflik seperti Somalia, Sudan, Irak, dan Palestina.
"Sekarang ada lebih dari 600 ribu Muslim di Australia yang berasal dari 70 negara. Komunitas Muslim menjadi cerminan multikulturalisme Australia," sebut mantan atlet footy itu.
Fahour baru saja mengunjungi Indonesia untuk meresmikan pameran foto bertajuk Boundless Plains: The Australia Muslim Connection, yang digelar di Museum Sejarah Jakarta hingga 30 April 2019. Pameran foto itu mengungkap catatan sejarah perkembangan Islam di Australia, termasuk kaitannya dengan para pelaut Makassar yang menjalin hubungan dengan komunitas Aborijin Yolngu di utara Australia.
Islam disebut sebagai agama yang tengah berkembang pesat di Australia dengan tingkat pertumbuhan 20 persen.
"Pameran ini memaparkan bahwa Australia, seperti Indonesia, memiliki kekuatan yang berasal dari masyarakatnya yang multiagama dan multibudaya," kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, dalam keterangan pers yang diterima ABC.
"Kita perlu mengembangkan pemahaman yang lebih dalam dan membangun koneksi antara komunitas kita, utamanya komunitas agama kita," kata Gary.
Di era keterbukaan informasi seperti sekarang ini, komunitas Muslim -menurut Fahour -sangat berperan besar di dalam menangkal citra buruk terhadap Islam yang banyak muncul di negara Barat.
Meski Muslim di banyak negara Barat, seperti Australia, merupakan minoritas, kontribusi positif sekecil apapun mampu menyampaikan pesan damai Islam seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
"Apakah populasi Muslim di negara itu 2,44 persen atau 90 persen, kita semua bisa berkontribusi terhadap hasil positif di negara kita dan dunia," sebut Fahour.
Terkait solusi jangka panjang dalam memerangi Islamofobia atau ketakutan terhadap sesuatu tentang Islam, ia mengatakan pendidikan harus dijadikan sebagai faktor penting.
"Di museum (IMA), kami sangat akrab dengan sumbangsih Muslim Australia untuk negara kami sendiri, bahkan dari zaman pelaut Makassar. Dan sebagai bagian dari tugas kami adalah membagikan cerita ini ke komunitas yang lebih luas."
Menurut Fahour, komunitas Muslim Indonesia yang ada di Australia saat ini juga bisa berperan penting dalam menangkal Islamofobia, yang makin marak sejak peristiwa 9/11 pada 18 tahun lalu.
"Kami melihat Muslim Indonesia di komunitas itu sangat aktif. Komunitas Indonesia memang tak besar dibanding komunitas negara lain tapi kuat dan sangat terhubung dengan komunitas Muslim (lainnya) di Australia dan komunitas yang lebih luas," ujarnya kepada ABC.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/abc-australia-network/pqio8l382/jejak-indonesia-dalam-sejarah-masuknya-islam-ke-australia
Dalam perjalanannya, Islam di Australia berkembang menjadi komunitas multibudaya. Meski tergolong minoritas, kelompok Muslim Australia dianggap bisa berkontribusi penting dalam menangkal Islamofobia.
Tak ada yang menyangka jika bangunan beratap compang-camping ini dulunya adalah rumah ibadah. Pada 1861, bangunan berpilar kayu yang terletak di kota kecil Marree, Australia Selatan, ini adalah masjid pertama yang berdiri di Australia.
Bangunan yang kini hanya berupa replika itu dibangun oleh para pendatang dari Afghanistan dan Pakistan yang menjajakan jasa unta. Masjid pertama boleh jadi dibangun di wilayah selatan Australia. Namun, masuknya Islam justru dimulai dari utara benua yang menjadi tetangga Indonesia ini.
"Nelayan dari Makasar yang berdagang dengan komunitas adat Australia selama era 1600-1700an (yang jadi awal masuknya Islam)."
"Sejak kolonisasi, Australia mengalami gelombang migrasi dari negara-negara Islam di dunia. Pada periode 1800an, kami kedatangan para pengembara berunta dari Afghanistan, Persia, dan Mesir yang membangun rel kereta dari Adelaide ke Darwin," jelas Ali Fahour, CEO Museum Islam Australia (IMA) kepada ABC.
Fahour menuturkan, selama 40 tahun terakhir, Muslim dari berbagai negara di Afrika dan Timur Tengah menetap di Australia, termasuk mereka yang berasal dari negara terdampak konflik seperti Somalia, Sudan, Irak, dan Palestina.
"Sekarang ada lebih dari 600 ribu Muslim di Australia yang berasal dari 70 negara. Komunitas Muslim menjadi cerminan multikulturalisme Australia," sebut mantan atlet footy itu.
Fahour baru saja mengunjungi Indonesia untuk meresmikan pameran foto bertajuk Boundless Plains: The Australia Muslim Connection, yang digelar di Museum Sejarah Jakarta hingga 30 April 2019. Pameran foto itu mengungkap catatan sejarah perkembangan Islam di Australia, termasuk kaitannya dengan para pelaut Makassar yang menjalin hubungan dengan komunitas Aborijin Yolngu di utara Australia.
Islam disebut sebagai agama yang tengah berkembang pesat di Australia dengan tingkat pertumbuhan 20 persen.
"Pameran ini memaparkan bahwa Australia, seperti Indonesia, memiliki kekuatan yang berasal dari masyarakatnya yang multiagama dan multibudaya," kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, dalam keterangan pers yang diterima ABC.
"Kita perlu mengembangkan pemahaman yang lebih dalam dan membangun koneksi antara komunitas kita, utamanya komunitas agama kita," kata Gary.
Di era keterbukaan informasi seperti sekarang ini, komunitas Muslim -menurut Fahour -sangat berperan besar di dalam menangkal citra buruk terhadap Islam yang banyak muncul di negara Barat.
Meski Muslim di banyak negara Barat, seperti Australia, merupakan minoritas, kontribusi positif sekecil apapun mampu menyampaikan pesan damai Islam seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
"Apakah populasi Muslim di negara itu 2,44 persen atau 90 persen, kita semua bisa berkontribusi terhadap hasil positif di negara kita dan dunia," sebut Fahour.
Terkait solusi jangka panjang dalam memerangi Islamofobia atau ketakutan terhadap sesuatu tentang Islam, ia mengatakan pendidikan harus dijadikan sebagai faktor penting.
"Di museum (IMA), kami sangat akrab dengan sumbangsih Muslim Australia untuk negara kami sendiri, bahkan dari zaman pelaut Makassar. Dan sebagai bagian dari tugas kami adalah membagikan cerita ini ke komunitas yang lebih luas."
Menurut Fahour, komunitas Muslim Indonesia yang ada di Australia saat ini juga bisa berperan penting dalam menangkal Islamofobia, yang makin marak sejak peristiwa 9/11 pada 18 tahun lalu.
"Kami melihat Muslim Indonesia di komunitas itu sangat aktif. Komunitas Indonesia memang tak besar dibanding komunitas negara lain tapi kuat dan sangat terhubung dengan komunitas Muslim (lainnya) di Australia dan komunitas yang lebih luas," ujarnya kepada ABC.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/abc-australia-network/pqio8l382/jejak-indonesia-dalam-sejarah-masuknya-islam-ke-australia
Taliban Serang Milter Afghanistan di Farah, 9 Meninggal
Ibu Mayat Bayi di Kolong Tempat Tidur Sempat Mengaku Anaknya Hilang
Mengaku Bisa Memasukkan ASN, Pria ini Tipu Korban hingga Rp 188 Juta
Bupati Malang Nonaktif Rendra Kresna Dituntut 8 Tahun Penjara
Warga Jember Dibunuh di Depan Istri dan Anaknya
Kakek 50 Tahun Cabuli Anak Tetangga di Tengah Hutan
Toyota Yaris Tabrak Pembatas Jalan Tol Jombang-Mojokerto
Bus Pahala Kencana Tabrak Truk Bermuatan Gabah, 7 Penumpang Luka
Meski Bawa Celurit, Pencuri Motor ini Menyerah di Tangan Warga
Pembantaian di Masjid Selandia Baru dan Pemboman di Sri Lanka 'Tidak Terkait'
Ibu Mayat Bayi di Kolong Tempat Tidur Sempat Mengaku Anaknya Hilang
Mengaku Bisa Memasukkan ASN, Pria ini Tipu Korban hingga Rp 188 Juta
Bupati Malang Nonaktif Rendra Kresna Dituntut 8 Tahun Penjara
Warga Jember Dibunuh di Depan Istri dan Anaknya
Kakek 50 Tahun Cabuli Anak Tetangga di Tengah Hutan
Toyota Yaris Tabrak Pembatas Jalan Tol Jombang-Mojokerto
Bus Pahala Kencana Tabrak Truk Bermuatan Gabah, 7 Penumpang Luka
Meski Bawa Celurit, Pencuri Motor ini Menyerah di Tangan Warga
Pembantaian di Masjid Selandia Baru dan Pemboman di Sri Lanka 'Tidak Terkait'
Pertemuan Putin dan Kim Tandai Hubungan Baru Rusia-Korut
Sri Lanka Instruksikan Semua Gereja Ditutup Sementara
Joe Biden Maju ke Bursa Calon Presiden AS
Pasukan Israel Tembaki Petani Palestina di Jalur Gaza
Sepak Terjang Aktivis Perempuan Saudi di Perantauan
Mumi Ribuan Tahun Kembali Ditemukan di Mesir, Totalnya 35
Rashida Tlaib dan Ilhan Omar Kecam Eksekusi Mati Saudi
Anak Derry Sulaiman Memutuskan Lepas Hijab
Sriwijaya FC Kini: Gaji 28 Pemain Ditunggak, Manajemen Digugat
Update Kasus Skandal Prostitusi yang Melibatkan Seungri
Sri Lanka Instruksikan Semua Gereja Ditutup Sementara
Joe Biden Maju ke Bursa Calon Presiden AS
Pasukan Israel Tembaki Petani Palestina di Jalur Gaza
Sepak Terjang Aktivis Perempuan Saudi di Perantauan
Mumi Ribuan Tahun Kembali Ditemukan di Mesir, Totalnya 35
Rashida Tlaib dan Ilhan Omar Kecam Eksekusi Mati Saudi
Anak Derry Sulaiman Memutuskan Lepas Hijab
Sriwijaya FC Kini: Gaji 28 Pemain Ditunggak, Manajemen Digugat
Update Kasus Skandal Prostitusi yang Melibatkan Seungri