Taliban Serang Milter Afghanistan di Farah, 9 Meninggal
Posted Date : 25-04-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 305 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, KABUL — Pihak berwenang Afghanistan melaporkan Taliban menyerang pasukan keamanan di Provinsi Farah, wilayah barat negara itu pada Rabu (24/4). Sebanyak sembilan polisi menginggal dunia dalam kejadian ini.
Pejabat Provinis Farah, Abdul Samad Salehi mengatakan rombongan pasukan keamanan sedang berusaha menjinakkan bom yang ada di pinggir jalan. Hingga kemudian, serangan yang diduga dilakukan Taliban terjadi.
Taliban disebut menyergap rombongan pasukan keamanan tersebut. Tak lama setelahnya, anggota kelompok militan itu juga menyerbu markas polisi yang ada di wilayah sekitarnya, yaitu Distrik Anardara.
Beberapa jam setelah penyerbuan terjadi, bantuan dari pasukan keamanan negara didatangkan dan berhasil kembali merebut kendali markas polisi tersebut. Hingga saat ini, belum ada klaim resmi dari Taliban mengenai serangan di Provinsi Farah .
Namun, Taliban selama ini dikenal aktif di banyak wilayah di provinsi itu. Serangan yang menargetkan pasukan keamanan Afghanistan serta warga sipil juga masih terus dilakukan kelompok tersebut, meski proses perundingan damai yang diinisiasi oleh Amerika Serikat (AS) dilakukan.
Upaya mengakhiri perang di Afghanistan telah meningkat sejak AS menunjuk utusan perdamaian Zalmay Khalilzad pada September tahun lalu. Dia telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan dengan Taliban.
Meski demikian, Taliban menolak melakukan negosiasi dengan Pemerintah Afghanistan yang dipimpin Presiden Ashraf Ghani, yang kelompok itu katakan sebagai ‘boneka AS’.
Situasi di salah satu negara Timur Tengah semakin diperburuk dengan kehadiran Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang memanfaatkan situasi konflik dan membangun basis di wilayah timur dan utara.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/pqio9c320/taliban-serang-milter-afghanistan-di-farah-9-meninggal
Pejabat Provinis Farah, Abdul Samad Salehi mengatakan rombongan pasukan keamanan sedang berusaha menjinakkan bom yang ada di pinggir jalan. Hingga kemudian, serangan yang diduga dilakukan Taliban terjadi.
Taliban disebut menyergap rombongan pasukan keamanan tersebut. Tak lama setelahnya, anggota kelompok militan itu juga menyerbu markas polisi yang ada di wilayah sekitarnya, yaitu Distrik Anardara.
Beberapa jam setelah penyerbuan terjadi, bantuan dari pasukan keamanan negara didatangkan dan berhasil kembali merebut kendali markas polisi tersebut. Hingga saat ini, belum ada klaim resmi dari Taliban mengenai serangan di Provinsi Farah .
Namun, Taliban selama ini dikenal aktif di banyak wilayah di provinsi itu. Serangan yang menargetkan pasukan keamanan Afghanistan serta warga sipil juga masih terus dilakukan kelompok tersebut, meski proses perundingan damai yang diinisiasi oleh Amerika Serikat (AS) dilakukan.
Upaya mengakhiri perang di Afghanistan telah meningkat sejak AS menunjuk utusan perdamaian Zalmay Khalilzad pada September tahun lalu. Dia telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan dengan Taliban.
Meski demikian, Taliban menolak melakukan negosiasi dengan Pemerintah Afghanistan yang dipimpin Presiden Ashraf Ghani, yang kelompok itu katakan sebagai ‘boneka AS’.
Situasi di salah satu negara Timur Tengah semakin diperburuk dengan kehadiran Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang memanfaatkan situasi konflik dan membangun basis di wilayah timur dan utara.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/asia/pqio9c320/taliban-serang-milter-afghanistan-di-farah-9-meninggal
Ibu Mayat Bayi di Kolong Tempat Tidur Sempat Mengaku Anaknya Hilang
Mengaku Bisa Memasukkan ASN, Pria ini Tipu Korban hingga Rp 188 Juta
Bupati Malang Nonaktif Rendra Kresna Dituntut 8 Tahun Penjara
Warga Jember Dibunuh di Depan Istri dan Anaknya
Kakek 50 Tahun Cabuli Anak Tetangga di Tengah Hutan
Toyota Yaris Tabrak Pembatas Jalan Tol Jombang-Mojokerto
Bus Pahala Kencana Tabrak Truk Bermuatan Gabah, 7 Penumpang Luka
Meski Bawa Celurit, Pencuri Motor ini Menyerah di Tangan Warga
Pembantaian di Masjid Selandia Baru dan Pemboman di Sri Lanka 'Tidak Terkait'
Penyelidik Sudan Temukan 315 juta riyal Saudi di Rekening Bank Mantan Presiden Omar Al-Bashir
Mengaku Bisa Memasukkan ASN, Pria ini Tipu Korban hingga Rp 188 Juta
Bupati Malang Nonaktif Rendra Kresna Dituntut 8 Tahun Penjara
Warga Jember Dibunuh di Depan Istri dan Anaknya
Kakek 50 Tahun Cabuli Anak Tetangga di Tengah Hutan
Toyota Yaris Tabrak Pembatas Jalan Tol Jombang-Mojokerto
Bus Pahala Kencana Tabrak Truk Bermuatan Gabah, 7 Penumpang Luka
Meski Bawa Celurit, Pencuri Motor ini Menyerah di Tangan Warga
Pembantaian di Masjid Selandia Baru dan Pemboman di Sri Lanka 'Tidak Terkait'
Penyelidik Sudan Temukan 315 juta riyal Saudi di Rekening Bank Mantan Presiden Omar Al-Bashir
Jejak Indonesia dalam Sejarah Masuknya Islam ke Australia
Pertemuan Putin dan Kim Tandai Hubungan Baru Rusia-Korut
Sri Lanka Instruksikan Semua Gereja Ditutup Sementara
Joe Biden Maju ke Bursa Calon Presiden AS
Pasukan Israel Tembaki Petani Palestina di Jalur Gaza
Sepak Terjang Aktivis Perempuan Saudi di Perantauan
Mumi Ribuan Tahun Kembali Ditemukan di Mesir, Totalnya 35
Rashida Tlaib dan Ilhan Omar Kecam Eksekusi Mati Saudi
Anak Derry Sulaiman Memutuskan Lepas Hijab
Sriwijaya FC Kini: Gaji 28 Pemain Ditunggak, Manajemen Digugat
Pertemuan Putin dan Kim Tandai Hubungan Baru Rusia-Korut
Sri Lanka Instruksikan Semua Gereja Ditutup Sementara
Joe Biden Maju ke Bursa Calon Presiden AS
Pasukan Israel Tembaki Petani Palestina di Jalur Gaza
Sepak Terjang Aktivis Perempuan Saudi di Perantauan
Mumi Ribuan Tahun Kembali Ditemukan di Mesir, Totalnya 35
Rashida Tlaib dan Ilhan Omar Kecam Eksekusi Mati Saudi
Anak Derry Sulaiman Memutuskan Lepas Hijab
Sriwijaya FC Kini: Gaji 28 Pemain Ditunggak, Manajemen Digugat