Beda Henti Jantung pada Maradona dengan Serangan Jantung
Posted Date : 26-11-2020, berita ini telah dikunjungi sebanyak 504 kali.
Jakarta, CNN Indonesia --
Beda henti jantung dan serangan jantung sendiri dapat dilihat dari berbagai sisi. Berikut mengutip situs American Heart Association.
Masalah pemicu menjadi perbedaan paling kentara di antara keduanya. Serangan jantung berhubungan dengan sirkulasi darah. Kondisi ini disebabkan oleh penyumbatan aliran darah menuju jantung yang mengakibatkan jantung tak bekerja maksimal.
Sementara henti jantung bisa disebabkan oleh beberapa hal. Gangguan atau masalah pada listrik jantung menjadi pemicu yang paling umum.
Kerusakan listrik pada jantung umumnya dapat menimbulkan aritmia. Nama terakhir merupakan gangguan irama jantung yang menyebabkan aliran darah ke jantung berhenti.
Kerusakan listrik membuat jantung tak dapat memompa darah ke otak dan organ tubuh lainnya serta menimbulkan kerusakan total. Kondisi tersebut dapat membuat seseorang kehilangan kesadaran hingga denyut nadi yang tak berdetak.
Selain itu, henti jantung juga dapat disebabkan oleh penebalan otot jantung (kardiomiopati), gagal jantung, konsumsi beberapa jenis obat-obatan, dan kelainan pembuluh darah.
Tak seperti henti jantung yang terjadi secara mendadak tanpa ditandai oleh gejala awal, serangan jantung justru umumnya dibuka oleh beberapa gejala yang intens. Misalnya saja palpitasi (jantung berdebat-debat), nyeri dada sebelah keri, sesak napas, mual dan muntah, keringat dingin, serta perasaan mudah lelah. Gejala akan bertambah parah seiring waktu.
Sementara henti jantung hanya ditandai oleh denyut nadi yang mendadak hilang, tak bernapas, dan hilang kesadaran.
Kendati demikian, dalam beberapa kasus, henti jantung ditandai oleh beberapa gejala awal seperti rasa tidak nyaman pada dada, kesulitan bernapas, rasa lemas, dan palpitasi.
Baik serangan jantung ataupun henti jantung sama-sama membutuhkan pertolongan medis sesegera mungkin.
Namun, pada kasus henti jantung, lengkapi penanganan sederhana dengan melakukan metode hands-only CPR atau kompresi dada dengan tangan. Kompresi dada dapat membantu meningkatkan kemungkinan menyelamatkan pasien henti jantung mendadak.
(asr)
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20201126073742-255-574619/beda-henti-jantung-pada-maradona-dengan-serangan-jantung
Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona meninggal dunia setelah mengalami henti jantung mendadak di usianya yang menginjak 60 tahun. Kenali beda henti jantung dan serangan jantung yang kerap dianggap sama.
Banyak orang menganggap keduanya merupakan kondisi yang sama. Padahal, keduanya merupakan kondisi medis yang didasari dengan permasalahan yang saling berbeda satu sama lain.
Namun, meski berbeda, kedua kondisi tersebut saling berkaitan satu sama lain. Serangan jantung disebut dapat meningkatkan risiko henti jantung mendadak. Enam bulan pertama setelah serangan jantung menjadi masa rentan bagi seseorang untuk mengalami henti jantung.
Beda henti jantung dan serangan jantung sendiri dapat dilihat dari berbagai sisi. Berikut mengutip situs American Heart Association.
1. Pemicu
Masalah pemicu menjadi perbedaan paling kentara di antara keduanya. Serangan jantung berhubungan dengan sirkulasi darah. Kondisi ini disebabkan oleh penyumbatan aliran darah menuju jantung yang mengakibatkan jantung tak bekerja maksimal.
Sementara henti jantung bisa disebabkan oleh beberapa hal. Gangguan atau masalah pada listrik jantung menjadi pemicu yang paling umum.
Kerusakan listrik pada jantung umumnya dapat menimbulkan aritmia. Nama terakhir merupakan gangguan irama jantung yang menyebabkan aliran darah ke jantung berhenti.
Kerusakan listrik membuat jantung tak dapat memompa darah ke otak dan organ tubuh lainnya serta menimbulkan kerusakan total. Kondisi tersebut dapat membuat seseorang kehilangan kesadaran hingga denyut nadi yang tak berdetak.
Selain itu, henti jantung juga dapat disebabkan oleh penebalan otot jantung (kardiomiopati), gagal jantung, konsumsi beberapa jenis obat-obatan, dan kelainan pembuluh darah.
2. Gejala
Tak seperti henti jantung yang terjadi secara mendadak tanpa ditandai oleh gejala awal, serangan jantung justru umumnya dibuka oleh beberapa gejala yang intens. Misalnya saja palpitasi (jantung berdebat-debat), nyeri dada sebelah keri, sesak napas, mual dan muntah, keringat dingin, serta perasaan mudah lelah. Gejala akan bertambah parah seiring waktu.
Sementara henti jantung hanya ditandai oleh denyut nadi yang mendadak hilang, tak bernapas, dan hilang kesadaran.
Kendati demikian, dalam beberapa kasus, henti jantung ditandai oleh beberapa gejala awal seperti rasa tidak nyaman pada dada, kesulitan bernapas, rasa lemas, dan palpitasi.
3. Penanganan
Baik serangan jantung ataupun henti jantung sama-sama membutuhkan pertolongan medis sesegera mungkin.
Namun, pada kasus henti jantung, lengkapi penanganan sederhana dengan melakukan metode hands-only CPR atau kompresi dada dengan tangan. Kompresi dada dapat membantu meningkatkan kemungkinan menyelamatkan pasien henti jantung mendadak.
(asr)
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20201126073742-255-574619/beda-henti-jantung-pada-maradona-dengan-serangan-jantung
Kepergian Maradona dan Memori Solidaritas Terhadap Palestina
Diego Maradona Berpulang
Rumah Tempat Penyimpanan Tabung Gas Elpiji Terbakar, 5 Orang Tewas
Intel Klaim Prosesornya Lebih Kencang dari Ryzen 4000 di Laptop
Jadi Mobil Favorit, Kijang Doyok Dipakai Wagub Jabar buat Kerja
Canggih Betul! KFC Jualan Ayam Pakai Mobil Tanpa Sopir di China
Dimulai Januari 2021, Begini 7 Alur Vaksinasi Corona
Vaksin Corona Racikan AstraZeneca Bikin Harga Minyak Meroket
Karangan Bunga Banjiri Kodam Jaya, Ada dari Kaum Punk
Pangdam Dudung Klarifikasi Pernyataan Bubarkan FPI
Diego Maradona Berpulang
Rumah Tempat Penyimpanan Tabung Gas Elpiji Terbakar, 5 Orang Tewas
Intel Klaim Prosesornya Lebih Kencang dari Ryzen 4000 di Laptop
Jadi Mobil Favorit, Kijang Doyok Dipakai Wagub Jabar buat Kerja
Canggih Betul! KFC Jualan Ayam Pakai Mobil Tanpa Sopir di China
Dimulai Januari 2021, Begini 7 Alur Vaksinasi Corona
Vaksin Corona Racikan AstraZeneca Bikin Harga Minyak Meroket
Karangan Bunga Banjiri Kodam Jaya, Ada dari Kaum Punk
Pangdam Dudung Klarifikasi Pernyataan Bubarkan FPI
Mengajar di TK Selama 57 Tahun, Nenek Chamimah Jadi Sarjana di Usia 78 Tahun.
Edhy Prabowo dan kebijakan ekspor benih lobster, benarkah membuat 'everybody happy'?
Mungkinkah batu meteor bernilai puluhan miliar rupiah?
Aplikasi Android Bakal Bisa Dimainkan di Windows 10 pada 2021
Ahli China Klaim Covid-19 Bukan dari Wuhan, Tapi Asli India
Stasiun Luar Angkasa China Selesai Dibangun 2022
Hadirkan Mobil Listrik Pertama di Asia Tenggara, Lexus UX 300e Siap Mengaspal di Indonesia
Waspadai Dampak Sosial dari Rencana Perubahan Skema Gaji PNS
Erick Thohir Rombak Fokus Bisnis Bank BUMN
Bayi di Singapura Lahir dengan Antibodi Covid-19
Edhy Prabowo dan kebijakan ekspor benih lobster, benarkah membuat 'everybody happy'?
Mungkinkah batu meteor bernilai puluhan miliar rupiah?
Aplikasi Android Bakal Bisa Dimainkan di Windows 10 pada 2021
Ahli China Klaim Covid-19 Bukan dari Wuhan, Tapi Asli India
Stasiun Luar Angkasa China Selesai Dibangun 2022
Hadirkan Mobil Listrik Pertama di Asia Tenggara, Lexus UX 300e Siap Mengaspal di Indonesia
Waspadai Dampak Sosial dari Rencana Perubahan Skema Gaji PNS
Erick Thohir Rombak Fokus Bisnis Bank BUMN
Bayi di Singapura Lahir dengan Antibodi Covid-19