Intel Klaim Prosesornya Lebih Kencang dari Ryzen 4000 di Laptop
Posted Date : 25-11-2020, berita ini telah dikunjungi sebanyak 510 kali.
KOMPAS.com - Intel dan AMD ibarat seteru abadi di dunia komputer. Belakangan Prosesor- prosesor AMD dari seri Ryzen 5000 banyak dilaporkan mampu menekuk chip Intel dalam hal kinerja dan efisiensi daya.
Seakan tak mau kalah, Intel balik menyerang dengan mengklaim bahwa prosesor laptop Core generasi ke 11 (Tiger Lake) buatannya memiliki kinerja lebih tinggi dibanding Ryzen 4000 di laptop, terutama saat menggunakan baterai dan tidak terhubung ke colokan listrik.
Untuk membuktikan penurunan performa berdasarkan baterai ini, Intel menguji lima laptop "berotak" Intel Core Tiger Lake, serta lima laptop lainnya yang ditenagai dengan CPU AMD Ryzen 4000 series.
Dalam pengujian melalui aplikasi benchmark PCMark 10 (Office 365), Director of Technical Marketing Intel, Wilson Lee, mengungkap bahwa performa seluruh laptop AMD Ryzen 4000 series menurunn sekitar 30 persen ketika menggunakan baterai.
Hal ini berbeda dengan sederet laptop yang ditenagai dengan Intel Core Gen-11, dyang tidak mengalami penurunan performa sebesar kompetitornya. Lihat Foto Performa CPU Intel Core Generasi ke-11 vs AMD Ryzen 4000 series diuji menggunakan aplikasi PCMark10 untuk melihat penurunan performa apabila daya beralih menggunakan baterai.(Intel) "Jika menggunakan baterai, performa Intel Core generasi ke-11 hanya menurun satu digit persen saja, namun performa AMD Ryzen 4000 series menurun hingga dua digit," ujar Lee dalam sebuah Webinar yang digelar Intel lewat platform Skype, Jumat (20/11/2020) lalu.
Penurunan performa serupa juga terlihat ketika kesepuluh laptop ini diuji menggunakan platform WebXPRT v3 (Edge Browser) dan SYSMark 25. Baca juga: Daftar Harga Prosesor AMD Ryzen 5000 Series di Indonesia Ketika menggunakan baterai, seluruh performa laptop AMD Ryzen 4000 series yang diuji coba lebih lamban 48 persen (WebXPRT v3) dan 30 persen (SYSMark 25) dibanding laptop berprosesor Intel Core Tiger Lake.
Selain di benchmark, Lee mengatakan bahwa skenario penurunan kinerja serupa kembali terulang saat pengujian dengan menggunakan aplikasi real life. Lihat Foto Performa CPU Intel Core Generasi ke-11 vs AMD Ryzen 4000 series ketika menyimpan dokumen PPT menjadi PDF dalam kondisi mengandalkan baterai.(Intel) Ketika diuji coba untuk menyimpan file PowerPoint (PPT) ke format PDF, misalnya, kinerja 5 laptop AMD Ryzen 4000 series yang dijajal lebih pelan 29 persen dibanding kondisi ketika laptop memakai daya AC alias terhubung ke adaptor.
Kemudian, pada saat diuji coba untuk mengimpor file Excel bergrafis ke aplikasi Word dan mengonversikan dokumen Word ke PDF, kinerja laptop berprosesor AMD menurun sekitar 16 persen dan 14 persen, apabila menggunakan baterai.
Meski demikian, dalam benchmark Cinebench, laptop prosesor AMD tidak mengalami penurunan kinerja yang besar. Sebabnya, menurut Intel, prosesor AMD menunda boosting alias peningkatkan clockspeed selama beberapa detik.
Walhasil, di benchmark yang berlangsung singkat seperti uji PDF dan file Office di atas, kinerja prosesor AMD terlihat rendah karena tidak sempat melakukan boosting. Sementara, Cinebench berlangsung lebih lama, hingga beberapa menit, sehingga penurunan tidak kentara.
Lee menambahkan, pengujian performa semacam ini sejatinya penting dilakukan guna menggambarkan performa sebuah laptop di kehidupan sehari-hari, terutama dari sisi konsumen.
Sebab, menurut Lee, pengguna biasanya menggunakan laptop untuk bepergian dan otomatis harus mengandalkan baterai sebagai daya dari perangkat tersebut.
"Kalau di kondisi menggunakan baterai performa laptop menurun, maka konsumen tidak akan mendapatkan performa tinggi dan pengalaman premium yang dijanjikan," pungkas Lee.
Sumber : https://tekno.kompas.com/read/2020/11/24/18430037/intel-klaim-prosesornya-lebih-kencang-dari-ryzen-4000-di-laptop
Seakan tak mau kalah, Intel balik menyerang dengan mengklaim bahwa prosesor laptop Core generasi ke 11 (Tiger Lake) buatannya memiliki kinerja lebih tinggi dibanding Ryzen 4000 di laptop, terutama saat menggunakan baterai dan tidak terhubung ke colokan listrik.
Untuk membuktikan penurunan performa berdasarkan baterai ini, Intel menguji lima laptop "berotak" Intel Core Tiger Lake, serta lima laptop lainnya yang ditenagai dengan CPU AMD Ryzen 4000 series.
Dalam pengujian melalui aplikasi benchmark PCMark 10 (Office 365), Director of Technical Marketing Intel, Wilson Lee, mengungkap bahwa performa seluruh laptop AMD Ryzen 4000 series menurunn sekitar 30 persen ketika menggunakan baterai.
Hal ini berbeda dengan sederet laptop yang ditenagai dengan Intel Core Gen-11, dyang tidak mengalami penurunan performa sebesar kompetitornya. Lihat Foto Performa CPU Intel Core Generasi ke-11 vs AMD Ryzen 4000 series diuji menggunakan aplikasi PCMark10 untuk melihat penurunan performa apabila daya beralih menggunakan baterai.(Intel) "Jika menggunakan baterai, performa Intel Core generasi ke-11 hanya menurun satu digit persen saja, namun performa AMD Ryzen 4000 series menurun hingga dua digit," ujar Lee dalam sebuah Webinar yang digelar Intel lewat platform Skype, Jumat (20/11/2020) lalu.
Penurunan performa serupa juga terlihat ketika kesepuluh laptop ini diuji menggunakan platform WebXPRT v3 (Edge Browser) dan SYSMark 25. Baca juga: Daftar Harga Prosesor AMD Ryzen 5000 Series di Indonesia Ketika menggunakan baterai, seluruh performa laptop AMD Ryzen 4000 series yang diuji coba lebih lamban 48 persen (WebXPRT v3) dan 30 persen (SYSMark 25) dibanding laptop berprosesor Intel Core Tiger Lake.
Selain di benchmark, Lee mengatakan bahwa skenario penurunan kinerja serupa kembali terulang saat pengujian dengan menggunakan aplikasi real life. Lihat Foto Performa CPU Intel Core Generasi ke-11 vs AMD Ryzen 4000 series ketika menyimpan dokumen PPT menjadi PDF dalam kondisi mengandalkan baterai.(Intel) Ketika diuji coba untuk menyimpan file PowerPoint (PPT) ke format PDF, misalnya, kinerja 5 laptop AMD Ryzen 4000 series yang dijajal lebih pelan 29 persen dibanding kondisi ketika laptop memakai daya AC alias terhubung ke adaptor.
Kemudian, pada saat diuji coba untuk mengimpor file Excel bergrafis ke aplikasi Word dan mengonversikan dokumen Word ke PDF, kinerja laptop berprosesor AMD menurun sekitar 16 persen dan 14 persen, apabila menggunakan baterai.
Meski demikian, dalam benchmark Cinebench, laptop prosesor AMD tidak mengalami penurunan kinerja yang besar. Sebabnya, menurut Intel, prosesor AMD menunda boosting alias peningkatkan clockspeed selama beberapa detik.
Walhasil, di benchmark yang berlangsung singkat seperti uji PDF dan file Office di atas, kinerja prosesor AMD terlihat rendah karena tidak sempat melakukan boosting. Sementara, Cinebench berlangsung lebih lama, hingga beberapa menit, sehingga penurunan tidak kentara.
Lee menambahkan, pengujian performa semacam ini sejatinya penting dilakukan guna menggambarkan performa sebuah laptop di kehidupan sehari-hari, terutama dari sisi konsumen.
Sebab, menurut Lee, pengguna biasanya menggunakan laptop untuk bepergian dan otomatis harus mengandalkan baterai sebagai daya dari perangkat tersebut.
"Kalau di kondisi menggunakan baterai performa laptop menurun, maka konsumen tidak akan mendapatkan performa tinggi dan pengalaman premium yang dijanjikan," pungkas Lee.
Sumber : https://tekno.kompas.com/read/2020/11/24/18430037/intel-klaim-prosesornya-lebih-kencang-dari-ryzen-4000-di-laptop
Jadi Mobil Favorit, Kijang Doyok Dipakai Wagub Jabar buat Kerja
Canggih Betul! KFC Jualan Ayam Pakai Mobil Tanpa Sopir di China
Dimulai Januari 2021, Begini 7 Alur Vaksinasi Corona
Vaksin Corona Racikan AstraZeneca Bikin Harga Minyak Meroket
Karangan Bunga Banjiri Kodam Jaya, Ada dari Kaum Punk
Pangdam Dudung Klarifikasi Pernyataan Bubarkan FPI
Muhammadiyah Sindir Pelanggar Prokes Berdalih Agama
Warga AS akan Mulai Disuntik Vaksin Covid-19 Desember
Di Pasar Gelap Sri Lanka, Kunyit Ditukar dengan Emas
Aktivis Ice Bucket Challenge Meninggal Dunia di Usia 37 Tahun
Canggih Betul! KFC Jualan Ayam Pakai Mobil Tanpa Sopir di China
Dimulai Januari 2021, Begini 7 Alur Vaksinasi Corona
Vaksin Corona Racikan AstraZeneca Bikin Harga Minyak Meroket
Karangan Bunga Banjiri Kodam Jaya, Ada dari Kaum Punk
Pangdam Dudung Klarifikasi Pernyataan Bubarkan FPI
Muhammadiyah Sindir Pelanggar Prokes Berdalih Agama
Warga AS akan Mulai Disuntik Vaksin Covid-19 Desember
Di Pasar Gelap Sri Lanka, Kunyit Ditukar dengan Emas
Aktivis Ice Bucket Challenge Meninggal Dunia di Usia 37 Tahun
Rumah Tempat Penyimpanan Tabung Gas Elpiji Terbakar, 5 Orang Tewas
Diego Maradona Berpulang
Kepergian Maradona dan Memori Solidaritas Terhadap Palestina
Beda Henti Jantung pada Maradona dengan Serangan Jantung
Mengajar di TK Selama 57 Tahun, Nenek Chamimah Jadi Sarjana di Usia 78 Tahun.
Edhy Prabowo dan kebijakan ekspor benih lobster, benarkah membuat 'everybody happy'?
Mungkinkah batu meteor bernilai puluhan miliar rupiah?
Aplikasi Android Bakal Bisa Dimainkan di Windows 10 pada 2021
Ahli China Klaim Covid-19 Bukan dari Wuhan, Tapi Asli India
Stasiun Luar Angkasa China Selesai Dibangun 2022
Diego Maradona Berpulang
Kepergian Maradona dan Memori Solidaritas Terhadap Palestina
Beda Henti Jantung pada Maradona dengan Serangan Jantung
Mengajar di TK Selama 57 Tahun, Nenek Chamimah Jadi Sarjana di Usia 78 Tahun.
Edhy Prabowo dan kebijakan ekspor benih lobster, benarkah membuat 'everybody happy'?
Mungkinkah batu meteor bernilai puluhan miliar rupiah?
Aplikasi Android Bakal Bisa Dimainkan di Windows 10 pada 2021
Ahli China Klaim Covid-19 Bukan dari Wuhan, Tapi Asli India
Stasiun Luar Angkasa China Selesai Dibangun 2022