PBB Intensif Pantau Perkembangan Idlib Pasca Perluasan Kontrol HTS
Posted Date : 20-01-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 169 kali.
KIBLAT.NET, New York – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) masih terus memantau kondisi Idlib setelah Hai’ah Tahrir Al-Syam (HTS) mengusir faksi-faksi oposisi lain di wilayah yang mayoritas dibebaskan itu. Saat ini, HTS mengendalikan 75 persen provinsi Idlib.
Juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, Kamis lalu (17/01), mengatakan bahwa dampak perluasan kontrol HTS atas Idlib saat ini belum jelas.
“Belum jelas saat ini pengaruh kontrol penuh HTS atas Idlib,” kata Dujarric dalam konferensi pers di kantornya di New York.
Ia menambahkan bahwa pihaknya dan sekutu terus memantau intensif untuk memastikan tindakan kemanusiaan yang terus dilanjutkan secara “independen dan netral”.
Provinsi Idlib awal Januari menyaksikan pertempuran antara faksi-faksi oposisi, menyebabkan perluasan kontrol HTS di pedesaan Idlib selatan dan dataran hutan di Hama barat. Serangan HTS itu memaksa faksi Nurudin Zanky dan Ahrar Al-Syam menyerah dan dipindahkan ke wilayah kontrol faksi-faksi dukungan Turki.
HTS sendiri membantah serangannya itu bertujuan mengalahkan faksi-faksi oposisi lain. Gerakan itu mengklaim bahwa langkah ini dilakukan untuk mempersatukan wilayah oposisi di bawah pemerintahan independen yang memiliki kemampuan mengatur wilayah.
Pertempuran tersebut menyebabkan sejumlah sipil tewas. Operasi kemanusiaan PBB juga dihentikan sementara.
PBB telah memasukkan HTS ke daftar kelompok teroris karena dinilai metamorfose dari Jabhah Nusrah (JN). JN masuk daftar hitam AS karena menyatakan baiat kepada Organisasi Al-Qaidah.
Sumber: Enabbaladi.net
Redaktur: Sulhi El-Izzi
Sumber : https://www.kiblat.net/2019/01/19/pbb-intensif-pantau-perkembangan-idlib-pasca-perluasan-kontrol-hts/
Juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, Kamis lalu (17/01), mengatakan bahwa dampak perluasan kontrol HTS atas Idlib saat ini belum jelas.
“Belum jelas saat ini pengaruh kontrol penuh HTS atas Idlib,” kata Dujarric dalam konferensi pers di kantornya di New York.
Ia menambahkan bahwa pihaknya dan sekutu terus memantau intensif untuk memastikan tindakan kemanusiaan yang terus dilanjutkan secara “independen dan netral”.
Provinsi Idlib awal Januari menyaksikan pertempuran antara faksi-faksi oposisi, menyebabkan perluasan kontrol HTS di pedesaan Idlib selatan dan dataran hutan di Hama barat. Serangan HTS itu memaksa faksi Nurudin Zanky dan Ahrar Al-Syam menyerah dan dipindahkan ke wilayah kontrol faksi-faksi dukungan Turki.
HTS sendiri membantah serangannya itu bertujuan mengalahkan faksi-faksi oposisi lain. Gerakan itu mengklaim bahwa langkah ini dilakukan untuk mempersatukan wilayah oposisi di bawah pemerintahan independen yang memiliki kemampuan mengatur wilayah.
Pertempuran tersebut menyebabkan sejumlah sipil tewas. Operasi kemanusiaan PBB juga dihentikan sementara.
PBB telah memasukkan HTS ke daftar kelompok teroris karena dinilai metamorfose dari Jabhah Nusrah (JN). JN masuk daftar hitam AS karena menyatakan baiat kepada Organisasi Al-Qaidah.
Sumber: Enabbaladi.net
Redaktur: Sulhi El-Izzi
Sumber : https://www.kiblat.net/2019/01/19/pbb-intensif-pantau-perkembangan-idlib-pasca-perluasan-kontrol-hts/
Menyibak Mitos Milenial
Malaysia Tegas Larang Semua Orang Israel Masuki Negaranya
Muslim Uighur Donasikan 5 Kapal untuk Nelayan Korban Tsunami di Lampung
Facebook Terapkan Aturan Ketat di Beberapa Negara Jelang Pemilu 2019
Senjata Konvensional Rusia Lebih Mematikan daripada Nuklirnya
Israel Terus Usir Warga Palestina, Rampas Rumah Mereka untuk Pemukim
Mahasiswa Indonesia Protes Aksi Militer di Papua
Ustaz Abu Bakar Baasyir Bebas, Ini Penjelasan TPM
Milad ke-5 FTPI: Santunan Anak Yatim Hingga Potong Tumpeng
Riset: Angka Jomlo Naik, Menikah jadi Resolusi Tertinggi Warganet Indonesia
Malaysia Tegas Larang Semua Orang Israel Masuki Negaranya
Muslim Uighur Donasikan 5 Kapal untuk Nelayan Korban Tsunami di Lampung
Facebook Terapkan Aturan Ketat di Beberapa Negara Jelang Pemilu 2019
Senjata Konvensional Rusia Lebih Mematikan daripada Nuklirnya
Israel Terus Usir Warga Palestina, Rampas Rumah Mereka untuk Pemukim
Mahasiswa Indonesia Protes Aksi Militer di Papua
Ustaz Abu Bakar Baasyir Bebas, Ini Penjelasan TPM
Milad ke-5 FTPI: Santunan Anak Yatim Hingga Potong Tumpeng
Riset: Angka Jomlo Naik, Menikah jadi Resolusi Tertinggi Warganet Indonesia
Terungkap! Ini Penjelasan Ilmiah di Balik Debat 'Ayam & Telur Duluan Mana?'
Apa yang Dimakan Orang Eskimo Agar Tetap Hangat?
Nasib Tragis Suami yang Buang `Bantal Busuk` Istri, Babak-belur Gigi Rompol
Pemakaman Mewah Anjing Kesayangan Majikan, Kuras Rp77 Juta
Kematian Wanita Cantik Dimakan Buaya Disebut Tak Wajar
117 Imigran Dikhawatirkan Tenggelam di Mediterania
Korban Ledakan Pipa BBM di Meksiko Jadi 73 Orang
Supermoon 21 Januari, Air Pasang Laut akan Lebih Tinggi
Gempa 6,7 SR Guncang Chile
Oposisi Nilai Perundingan Damai Suriah Lumpuh
Apa yang Dimakan Orang Eskimo Agar Tetap Hangat?
Nasib Tragis Suami yang Buang `Bantal Busuk` Istri, Babak-belur Gigi Rompol
Pemakaman Mewah Anjing Kesayangan Majikan, Kuras Rp77 Juta
Kematian Wanita Cantik Dimakan Buaya Disebut Tak Wajar
117 Imigran Dikhawatirkan Tenggelam di Mediterania
Korban Ledakan Pipa BBM di Meksiko Jadi 73 Orang
Supermoon 21 Januari, Air Pasang Laut akan Lebih Tinggi
Gempa 6,7 SR Guncang Chile
Oposisi Nilai Perundingan Damai Suriah Lumpuh