Diplomat Kanada yang Ditugaskan di Kuba Menggugat Pemerintahnya Sendiri
Posted Date : 11-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 145 kali.
Hidayatullah.com—Diplomat-diplomat Kanada yang ditugaskan di Kuba melayangkan gugatan hukum atas pemerintah, mengklaim pemerintah gagal melindungi mereka dan tidak tanggap merespon soal penyakit misterius yang mereka alami saat berada di Kuba.
Penyakit itu, yang diberi nama Havana Syndrome, dialami oleh puluhan diplomat Kanada dan Amerika Serikat yang ditugaskan di Kuba. Sebagian dari mereka mengalami gejala seperti kehilangan memori, gangguan tidur, dan mimisan, setelah mengaku mendengar suara aneh berfrekuensi tinggi.
Gugatan itu, yang dilayangkan pekan ini ke pengadilan federal Toronto, menyebutkan bahwa pemerintah Kanada terlalu lambat bertindak dan tidak memberikan perawatan medis yang mencukupi kepada mereka, setelah para diplomat dan anak-anaknya menjadi target serangan berupa suara aneh pada tahun 2017 yang menimbulkan luka di bagian otak tetapi tidak menimbulkan bekas luka fisik yang nyata.
Paul Miller, pengacara yang mewakili 14 diplomat, pasangan mereka dan anak-anaknya sebagai penggugat, mengatakan bahwa kliennya menuntut ganti rugi C$28 juta, lapor New York Times Kamis (7/2/2019). Menurut surat gugatan nama-nama para penggugat sengaja disamarkan karena sensitifitas pekerjaan mereka.
Bulan lalu, pemerintah Kanada mengumumkan akan menarik setengah dari staf diplomatiknya di Kuba setelah seorang lagi pegawainya mengalami hal serupa.
Menurut Departemen Luar Negeri AS, sejauh ini 26 orang Amerika mengalami gejala serupa.
Salah satu wanita diplomat Kanada yang ikut menggugat mengatakan bahwa kehidupan keluarganya jungkir balik akibat masalah itu. Dia minta identitasnya disembunyikan karena masih bekerja untuk pemerintah Kanada. Wanita itu mengatakan bahwa ketika ditugaskan di Kuba pada tahun 2017 dia merasa tiba-tiba sakit di bagian kepala, yang awalnya dikira akibat stres. Setelah mendengar perihal diplomat Amerika yang mengalami Havana Syndrome, dia menghubungkan gejala yang dideritanya dengan suara berisik yang pernah didengarnya dari halaman belakang rumah.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/02/10/159729/diplomat-kanada-yang-ditugaskan-di-kuba-menggugat-pemerintahnya-sendiri.html
Penyakit itu, yang diberi nama Havana Syndrome, dialami oleh puluhan diplomat Kanada dan Amerika Serikat yang ditugaskan di Kuba. Sebagian dari mereka mengalami gejala seperti kehilangan memori, gangguan tidur, dan mimisan, setelah mengaku mendengar suara aneh berfrekuensi tinggi.
Gugatan itu, yang dilayangkan pekan ini ke pengadilan federal Toronto, menyebutkan bahwa pemerintah Kanada terlalu lambat bertindak dan tidak memberikan perawatan medis yang mencukupi kepada mereka, setelah para diplomat dan anak-anaknya menjadi target serangan berupa suara aneh pada tahun 2017 yang menimbulkan luka di bagian otak tetapi tidak menimbulkan bekas luka fisik yang nyata.
Paul Miller, pengacara yang mewakili 14 diplomat, pasangan mereka dan anak-anaknya sebagai penggugat, mengatakan bahwa kliennya menuntut ganti rugi C$28 juta, lapor New York Times Kamis (7/2/2019). Menurut surat gugatan nama-nama para penggugat sengaja disamarkan karena sensitifitas pekerjaan mereka.
Bulan lalu, pemerintah Kanada mengumumkan akan menarik setengah dari staf diplomatiknya di Kuba setelah seorang lagi pegawainya mengalami hal serupa.
Menurut Departemen Luar Negeri AS, sejauh ini 26 orang Amerika mengalami gejala serupa.
Salah satu wanita diplomat Kanada yang ikut menggugat mengatakan bahwa kehidupan keluarganya jungkir balik akibat masalah itu. Dia minta identitasnya disembunyikan karena masih bekerja untuk pemerintah Kanada. Wanita itu mengatakan bahwa ketika ditugaskan di Kuba pada tahun 2017 dia merasa tiba-tiba sakit di bagian kepala, yang awalnya dikira akibat stres. Setelah mendengar perihal diplomat Amerika yang mengalami Havana Syndrome, dia menghubungkan gejala yang dideritanya dengan suara berisik yang pernah didengarnya dari halaman belakang rumah.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/02/10/159729/diplomat-kanada-yang-ditugaskan-di-kuba-menggugat-pemerintahnya-sendiri.html
Setahun, hampir 3.300 Sahabat Hijrah Hapus Tato
Protes Rakyat Menentang Presiden Serbia Memasuki Pekan Kesepuluh
Gadis-Gadis Suriah Diserang di Berlin
Kebakaran Hutan di New Zealand, 3.000 Orang Mengungsi
Turki Mendesak Tiongkok Menutup Kamp Penahanan Etnis Uighur
MUI Kritik RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
Sakit-Sakitan, Bouteflika Masih Ingin Maju Pilpres Aljazair
PM Hungaria Genjot Angka Kelahiran dengan Insentif Pajak dan Kredit Rakyat
Pengungsi Yazidi yang Ditampung Jerman Berkurang
Pemerintah Sebaiknya Akui Tol di Indonesia Memang Kelewat Mahal
Protes Rakyat Menentang Presiden Serbia Memasuki Pekan Kesepuluh
Gadis-Gadis Suriah Diserang di Berlin
Kebakaran Hutan di New Zealand, 3.000 Orang Mengungsi
Turki Mendesak Tiongkok Menutup Kamp Penahanan Etnis Uighur
MUI Kritik RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
Sakit-Sakitan, Bouteflika Masih Ingin Maju Pilpres Aljazair
PM Hungaria Genjot Angka Kelahiran dengan Insentif Pajak dan Kredit Rakyat
Pengungsi Yazidi yang Ditampung Jerman Berkurang
Pemerintah Sebaiknya Akui Tol di Indonesia Memang Kelewat Mahal
Turki Desak China Tutup Kamp Tahanan Muslim Uighur
Muslim Xinjiang Dipaksa Makan Babi dan Minum Alkohol di Hari Imlek
STEI Tazkia Tanda Tangani MoU Ketiga Kalinya dengan IIUM
Rezim Myanmar Bangun Pangkalan Militer Baru di Rakhine, Ini Kata PBB
Sejumlah Negara Eropa Bersiap Kirim Konvoi Armada Baru ke Gaza
Putus Asa Kena Stroke, Margono Bunuh Diri Nyemplung ke Sumur
Keracunan Usai Makan Soto, Puluhan Santri di Madiun Dilarikan ke RS
Ditegur Merokok, Murid Ini Tantang Gurunya Berkelahi
Kisah Wanita Penjual Susu di Masa Khalifah Umar Bin Khatthab
Begini Nih Caranya Buang Jauh-jauh Pikiran “Ngeres”
Muslim Xinjiang Dipaksa Makan Babi dan Minum Alkohol di Hari Imlek
STEI Tazkia Tanda Tangani MoU Ketiga Kalinya dengan IIUM
Rezim Myanmar Bangun Pangkalan Militer Baru di Rakhine, Ini Kata PBB
Sejumlah Negara Eropa Bersiap Kirim Konvoi Armada Baru ke Gaza
Putus Asa Kena Stroke, Margono Bunuh Diri Nyemplung ke Sumur
Keracunan Usai Makan Soto, Puluhan Santri di Madiun Dilarikan ke RS
Ditegur Merokok, Murid Ini Tantang Gurunya Berkelahi
Kisah Wanita Penjual Susu di Masa Khalifah Umar Bin Khatthab
Begini Nih Caranya Buang Jauh-jauh Pikiran “Ngeres”