Sejumlah Negara Eropa Bersiap Kirim Konvoi Armada Baru ke Gaza
Posted Date : 11-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 140 kali.
PALESTINA–Organisasi Miles of Smiles dikabarkan tengah bersiap menggelar konvoi mengantarkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Hal ini disampaikan Ketua Komite Dukungan Rakyat Internasional untuk Gaza, Issam Yusuf, yang juga ketua Miles of Smiles.
Miles of Smiles juga mengajak sejumlah negara Eropa untuk melakukan beberapa kegiatan dalam rangka untuk mengirim armada laut sebagai upaya untuk menembus blokade laut di Jalur Gaza yang diberlakukan penjajah Israel.
“Ada langkah-langkah yang sedang dilakukan Aliansi Freedom Flotilla untuk membuat mekanisme baru yang akan diumumkan dan diungkapkan dalam beberapa waktu mendatang,” ungkap Yusuf dalam sebuah pernyataan pers, Sabtu (9/2/2019).
Yusuf berharap bulan Juli 2019, sudah mendapat titik terang untuk melaksanakan aksi laut guna menghancurkan blokade di Gaza.
Yusuf menyatakan saat ini sedang dilakukan kordinasi dengan pihak Mesir untuk mengordinasikan masuknya delegasi medis ke Jalur Gaza.
Pihaknya telah menyerahkan daftar kepada pihak Mesir agar sejumlah dokter relawan dari Yordania dan Mesir bisa masuk Jalur Gaza, di tengah-tengah adanya ribuan warga yang terluka dan membutuhkan pemantauan intensif di berbagai spesialisasi dan juga di tengah ketidakmampuan yang dialami banyak rumah sakit di Jalur Gaza.
Dia menjelasakan, ada pembicaraan dengan Mesir untuk pasokan obat-obatan ke Jalur Gaza dan diperbolehkannya sebagai pasien untuk ke luar negeri lewat perbatasan atau masuknya delegasi medis ke Jalur Gaza.
Terkait dengan konvoi darat, dia menjelaskan bahwa ada kerja sama dengan Mesir yang cukup besar agar bisa melakukan perjalanan konvoi darat ke Jalur Gaza. Saat ini sedang disiapkan delegasi medis yang dibutuhkan warga Palestina di Jalur Gaza. []
SUMBER: PIC
Sumber : https://www.islampos.com/sejumlah-negara-eropa-bersiap-kirim-konvoi-armada-baru-ke-gaza-132284/
Miles of Smiles juga mengajak sejumlah negara Eropa untuk melakukan beberapa kegiatan dalam rangka untuk mengirim armada laut sebagai upaya untuk menembus blokade laut di Jalur Gaza yang diberlakukan penjajah Israel.
“Ada langkah-langkah yang sedang dilakukan Aliansi Freedom Flotilla untuk membuat mekanisme baru yang akan diumumkan dan diungkapkan dalam beberapa waktu mendatang,” ungkap Yusuf dalam sebuah pernyataan pers, Sabtu (9/2/2019).
Yusuf berharap bulan Juli 2019, sudah mendapat titik terang untuk melaksanakan aksi laut guna menghancurkan blokade di Gaza.
Yusuf menyatakan saat ini sedang dilakukan kordinasi dengan pihak Mesir untuk mengordinasikan masuknya delegasi medis ke Jalur Gaza.
Pihaknya telah menyerahkan daftar kepada pihak Mesir agar sejumlah dokter relawan dari Yordania dan Mesir bisa masuk Jalur Gaza, di tengah-tengah adanya ribuan warga yang terluka dan membutuhkan pemantauan intensif di berbagai spesialisasi dan juga di tengah ketidakmampuan yang dialami banyak rumah sakit di Jalur Gaza.
Dia menjelasakan, ada pembicaraan dengan Mesir untuk pasokan obat-obatan ke Jalur Gaza dan diperbolehkannya sebagai pasien untuk ke luar negeri lewat perbatasan atau masuknya delegasi medis ke Jalur Gaza.
Terkait dengan konvoi darat, dia menjelaskan bahwa ada kerja sama dengan Mesir yang cukup besar agar bisa melakukan perjalanan konvoi darat ke Jalur Gaza. Saat ini sedang disiapkan delegasi medis yang dibutuhkan warga Palestina di Jalur Gaza. []
SUMBER: PIC
Sumber : https://www.islampos.com/sejumlah-negara-eropa-bersiap-kirim-konvoi-armada-baru-ke-gaza-132284/
Rezim Myanmar Bangun Pangkalan Militer Baru di Rakhine, Ini Kata PBB
STEI Tazkia Tanda Tangani MoU Ketiga Kalinya dengan IIUM
Muslim Xinjiang Dipaksa Makan Babi dan Minum Alkohol di Hari Imlek
Turki Desak China Tutup Kamp Tahanan Muslim Uighur
Diplomat Kanada yang Ditugaskan di Kuba Menggugat Pemerintahnya Sendiri
Setahun, hampir 3.300 Sahabat Hijrah Hapus Tato
Protes Rakyat Menentang Presiden Serbia Memasuki Pekan Kesepuluh
Gadis-Gadis Suriah Diserang di Berlin
Kebakaran Hutan di New Zealand, 3.000 Orang Mengungsi
Turki Mendesak Tiongkok Menutup Kamp Penahanan Etnis Uighur
STEI Tazkia Tanda Tangani MoU Ketiga Kalinya dengan IIUM
Muslim Xinjiang Dipaksa Makan Babi dan Minum Alkohol di Hari Imlek
Turki Desak China Tutup Kamp Tahanan Muslim Uighur
Diplomat Kanada yang Ditugaskan di Kuba Menggugat Pemerintahnya Sendiri
Setahun, hampir 3.300 Sahabat Hijrah Hapus Tato
Protes Rakyat Menentang Presiden Serbia Memasuki Pekan Kesepuluh
Gadis-Gadis Suriah Diserang di Berlin
Kebakaran Hutan di New Zealand, 3.000 Orang Mengungsi
Turki Mendesak Tiongkok Menutup Kamp Penahanan Etnis Uighur
Putus Asa Kena Stroke, Margono Bunuh Diri Nyemplung ke Sumur
Keracunan Usai Makan Soto, Puluhan Santri di Madiun Dilarikan ke RS
Ditegur Merokok, Murid Ini Tantang Gurunya Berkelahi
Kisah Wanita Penjual Susu di Masa Khalifah Umar Bin Khatthab
Begini Nih Caranya Buang Jauh-jauh Pikiran “Ngeres”
Serangan Udara Militer Afghanistan Tewaskan 21 Warga Sipil Termasuk Wanita dan Anak-anak
Turki Kecam Perlakuan Cina pada Muslim Uighur, Desak Beijing Tutup Kamp-kamp Konsentrasi
YPG: Hampir 50 Pejuang Islamic State Asal Inggris di Deir Al-Zor Menolak untuk Menyerah
AS Pertimbangkan Penjara Guantanamo Sebagai Penampungan Tahanan Islamic State
Jenderal AS: Serangan Udara Militer AS Tidak Akan Mengalahkan Al-Shabaab
Keracunan Usai Makan Soto, Puluhan Santri di Madiun Dilarikan ke RS
Ditegur Merokok, Murid Ini Tantang Gurunya Berkelahi
Kisah Wanita Penjual Susu di Masa Khalifah Umar Bin Khatthab
Begini Nih Caranya Buang Jauh-jauh Pikiran “Ngeres”
Serangan Udara Militer Afghanistan Tewaskan 21 Warga Sipil Termasuk Wanita dan Anak-anak
Turki Kecam Perlakuan Cina pada Muslim Uighur, Desak Beijing Tutup Kamp-kamp Konsentrasi
YPG: Hampir 50 Pejuang Islamic State Asal Inggris di Deir Al-Zor Menolak untuk Menyerah
AS Pertimbangkan Penjara Guantanamo Sebagai Penampungan Tahanan Islamic State
Jenderal AS: Serangan Udara Militer AS Tidak Akan Mengalahkan Al-Shabaab