Pengungsi Yazidi yang Ditampung Jerman Berkurang
Posted Date : 11-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 184 kali.
Hidayatullah.com—Semakin sedikit pengungsi dari kalangan Yazidi (Ezidi atau Yezidi) yang ditampung oleh Jerman, menurut laporan sebuah koran setempat.
Jerman menyetujui 60 persen permohonan suaka orang-orang Yazidi tahun lalu, lapor koran Neue Osnabrucker Zeitung hari Sabtu (9/2/2019) seperti dilansir DW. Jumlah itu sekitar 5.350 pengungsi, atau lebih rendah dibandingkan tahun 2017 yang mana permohonan suaka dari orang-orang Yazidi –kebanyakan berasal dari Iraq– disetujui 85 persen.
Data tersebut diungkap ke publik oleh Kementerian Luar Negeri atas permintaan dari Partai Kiri.
Yazidi adalah orang-orang berbahasa Kurdi yang menganut agama unik, campuran dari ajaran Zoroaster, Kristen dan Islam, yang kebanyakan tinggal di wilayah Iraq dan Suriah. Kampung halaman nenek moyang mereka berada di Sinjar, bagian utara Iraq, yang pada tahun 2014 dikuasai oleh kelompok bersenjata ISIS alias Daesh.
Akibat konflik yang terjadi di Suriah dan Iraq beberapa tahun terakhir, ratusan ribu orang Yazidi mengungsi. Sebagian dari mereka yang pergi ke luar negeri akhirnya tinggal di Armenia, Georgia dan Rusia. Sekitar 150.000 orang Yazidi tinggal di Jerman, di mana komunitas terbesar Yazidi di pengasingan berada.
Nadia Murad, wanita Yazidi yang pernah menjadi tahanan ISIS dan katanya dijadikan budak seks mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian 2018 atas kampanyenya menentang kekerasan seksual sebagai senjata perang.
Jumlah permohonan suaka orang Yazidi yang dikabulkan Jerman pada tahun 2015 mencapai 97 persen. Pada tahun 2016 angkanya menurun menjadi 95 persen. Patut diketahui bahwa kebanyakan migrasi dan proses permohonan suaka orang-orang Yazidi dibantu oleh organisasi-organisasi amal Kristen di Eropa.
Menurut Neue Osnabrucker Zeitung salah satu faktor mengapa aplikasi suaka orang Yazidi di Jerman belakangan ini jumlah yang diterima semakin menurun adalah adalah fakta mereka berangkat dari negara-negara yang dianggap aman seperti Georgia, Rusia dan Turki. Alasan lain, karena pihak otoritas Jerman tidak lagi menganggap wilayah otonomi Kurdi di utara Iraq sebagai daerah tidak aman bagi Yazidi.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/02/11/159774/pengungsi-yazidi-yang-ditampung-jerman-berkurang.html
Jerman menyetujui 60 persen permohonan suaka orang-orang Yazidi tahun lalu, lapor koran Neue Osnabrucker Zeitung hari Sabtu (9/2/2019) seperti dilansir DW. Jumlah itu sekitar 5.350 pengungsi, atau lebih rendah dibandingkan tahun 2017 yang mana permohonan suaka dari orang-orang Yazidi –kebanyakan berasal dari Iraq– disetujui 85 persen.
Data tersebut diungkap ke publik oleh Kementerian Luar Negeri atas permintaan dari Partai Kiri.
Yazidi adalah orang-orang berbahasa Kurdi yang menganut agama unik, campuran dari ajaran Zoroaster, Kristen dan Islam, yang kebanyakan tinggal di wilayah Iraq dan Suriah. Kampung halaman nenek moyang mereka berada di Sinjar, bagian utara Iraq, yang pada tahun 2014 dikuasai oleh kelompok bersenjata ISIS alias Daesh.
Akibat konflik yang terjadi di Suriah dan Iraq beberapa tahun terakhir, ratusan ribu orang Yazidi mengungsi. Sebagian dari mereka yang pergi ke luar negeri akhirnya tinggal di Armenia, Georgia dan Rusia. Sekitar 150.000 orang Yazidi tinggal di Jerman, di mana komunitas terbesar Yazidi di pengasingan berada.
Nadia Murad, wanita Yazidi yang pernah menjadi tahanan ISIS dan katanya dijadikan budak seks mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian 2018 atas kampanyenya menentang kekerasan seksual sebagai senjata perang.
Jumlah permohonan suaka orang Yazidi yang dikabulkan Jerman pada tahun 2015 mencapai 97 persen. Pada tahun 2016 angkanya menurun menjadi 95 persen. Patut diketahui bahwa kebanyakan migrasi dan proses permohonan suaka orang-orang Yazidi dibantu oleh organisasi-organisasi amal Kristen di Eropa.
Menurut Neue Osnabrucker Zeitung salah satu faktor mengapa aplikasi suaka orang Yazidi di Jerman belakangan ini jumlah yang diterima semakin menurun adalah adalah fakta mereka berangkat dari negara-negara yang dianggap aman seperti Georgia, Rusia dan Turki. Alasan lain, karena pihak otoritas Jerman tidak lagi menganggap wilayah otonomi Kurdi di utara Iraq sebagai daerah tidak aman bagi Yazidi.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/02/11/159774/pengungsi-yazidi-yang-ditampung-jerman-berkurang.html
Pemerintah Sebaiknya Akui Tol di Indonesia Memang Kelewat Mahal
Khabib Tak Ingin Lagi Bertarung di "Kota Penuh Dosa"
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 3 Hari ke Depan, Sumatera hingga Papua
Restoran Sushi Tertangkap Sajikan Ikan yang Diambil dari Tempat Sampah
Ini Kamar Termewah di Laut, Biaya Pembangunannya Rp 2,8 M
Waspada, Hujan Angin Landa Ciamis Setiap Sore
Terhentinya Rentetan Gol Messi
Hilang dari Dunia Artis, Mandala Shoji Kini Jadi Buronan Kejaksaan
Pertamini Makin Marak, Pertamina Bisa Rugi
Korban Bendungan Limbah Ambruk Brasil 142 Orang
Khabib Tak Ingin Lagi Bertarung di "Kota Penuh Dosa"
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 3 Hari ke Depan, Sumatera hingga Papua
Restoran Sushi Tertangkap Sajikan Ikan yang Diambil dari Tempat Sampah
Ini Kamar Termewah di Laut, Biaya Pembangunannya Rp 2,8 M
Waspada, Hujan Angin Landa Ciamis Setiap Sore
Terhentinya Rentetan Gol Messi
Hilang dari Dunia Artis, Mandala Shoji Kini Jadi Buronan Kejaksaan
Pertamini Makin Marak, Pertamina Bisa Rugi
Korban Bendungan Limbah Ambruk Brasil 142 Orang
PM Hungaria Genjot Angka Kelahiran dengan Insentif Pajak dan Kredit Rakyat
Sakit-Sakitan, Bouteflika Masih Ingin Maju Pilpres Aljazair
MUI Kritik RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
Turki Mendesak Tiongkok Menutup Kamp Penahanan Etnis Uighur
Kebakaran Hutan di New Zealand, 3.000 Orang Mengungsi
Gadis-Gadis Suriah Diserang di Berlin
Protes Rakyat Menentang Presiden Serbia Memasuki Pekan Kesepuluh
Setahun, hampir 3.300 Sahabat Hijrah Hapus Tato
Diplomat Kanada yang Ditugaskan di Kuba Menggugat Pemerintahnya Sendiri
Turki Desak China Tutup Kamp Tahanan Muslim Uighur
Sakit-Sakitan, Bouteflika Masih Ingin Maju Pilpres Aljazair
MUI Kritik RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
Turki Mendesak Tiongkok Menutup Kamp Penahanan Etnis Uighur
Kebakaran Hutan di New Zealand, 3.000 Orang Mengungsi
Gadis-Gadis Suriah Diserang di Berlin
Protes Rakyat Menentang Presiden Serbia Memasuki Pekan Kesepuluh
Setahun, hampir 3.300 Sahabat Hijrah Hapus Tato
Diplomat Kanada yang Ditugaskan di Kuba Menggugat Pemerintahnya Sendiri
Turki Desak China Tutup Kamp Tahanan Muslim Uighur