Pemerintah Sebaiknya Akui Tol di Indonesia Memang Kelewat Mahal
Posted Date : 11-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 134 kali.
Eramuslim.com -Membanding dengan beberapa negara di antaranya Malaysia dan Brasil, tarif tol di Indonesia tidaklah murah sebagaimana klaim Wakil Presiden Jusuf Kalla juga Menteri PPPN/Kepala Bappenas, Bambang P.S. Brodjonegoro.
Jurubicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Suhendra Ratu Prawiranegara memaparkan, berdasar data yang dihimpun dari berbagai sumber, tarif tol Johor Baru ke Kuala Lumpur yang berjarak 350 kilometer dalam kisaran 50.5 Ringgit Malaysia.
Jika dirupiahkan kurs 1 RM adalah Rp 3.400, maka per kilometer tarif tol Kuala Lumpur-Johor Baru senilai Rp 490.
Contoh berikutnya adalah tarif tol di negara Brasil, Amerika Selatan. Di negara ini, kata Suhendra, rata-rata tarif tolnya berkisar Rp 420 per km.
Negara Brasil menurut dia, juga dapat dijadikan contoh bagaimana pelayanan dan performa jalan tolnya cukup baik. Sebab, jarang sekali terdapat kemacetan di jalan tol.
“Keselamatan pengguna jalan menjadi utama. Ada juga keistimewaan bagi manula dan bumil (ibu hamil) yang tidak boleh antri (prioritas) saat akan melintas di pintu tol,” ulasnya lebih lanjut.
Jika dibandingkan dengan tarif tol ruas trans Jawa yang rata-rata Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per km maka jauh lebih murah di Malaysia dan Brasil.
“Jika disebutkan pembandingnya tarif tol Jagorawi dan Cikampek lebih murah, kita harus melihatnya dari berbagai perspektif. Justru pada dua ruas tol tersebut sudah layak digratiskan. Kenapa justru masih diberlakukan tarif bagi pengguna jalan tol?” tanyanya.
Suhendra menjelaskan, sebagai bahan pertimbangannya adalah masa konsesi jalan tol Jagorawi sudah berakhir beberapa tahun lalu. Begitu juga tol Cikampek sepertinya sudah berakhir pada tahun 2018 lalu.
“Semestinya BUJT, pengelola jalan tol dan pemerintah menggratiskan ruas-ruas tol yang masa konsesinya sudah berakhir. Bukan malah justru tetap dikenakan tarif/biaya tol yang membebani masyarakat pengguna jalan,” kritik Suhendra yang Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum periode 2005-2009.
Penghapusan tarif tol pada ruas-ruas tol yang telah berakhir masa konsesinya itulah, kata Suhendra, akan menjadi prioritas pemerintahan Prabowo-Sandi jika rakyat mengamanahkan mereka terpilih menjadi Presiden dan Wapres RI dalam Pilpres 17 April 2019 nanti.
“Pertimbangan atas penghapusan tarif jalan tol pada ruas yang telah berakhir masa konsesinya tentu sudah mengembalikan biaya investasi dan memberikan keuntungan (profit) kepada pengelola (BUJT atau investor), tentu dengan mempertimbangkan peraturan perundangan yang berlaku,” paparnya. (kl/rmol)
Sumber : https://www.eramuslim.com/berita/nasional/pemerintah-sebaiknya-akui-tol-di-indonesia-memang-kelewat-mahal.htm
Jurubicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Suhendra Ratu Prawiranegara memaparkan, berdasar data yang dihimpun dari berbagai sumber, tarif tol Johor Baru ke Kuala Lumpur yang berjarak 350 kilometer dalam kisaran 50.5 Ringgit Malaysia.
Jika dirupiahkan kurs 1 RM adalah Rp 3.400, maka per kilometer tarif tol Kuala Lumpur-Johor Baru senilai Rp 490.
Contoh berikutnya adalah tarif tol di negara Brasil, Amerika Selatan. Di negara ini, kata Suhendra, rata-rata tarif tolnya berkisar Rp 420 per km.
Negara Brasil menurut dia, juga dapat dijadikan contoh bagaimana pelayanan dan performa jalan tolnya cukup baik. Sebab, jarang sekali terdapat kemacetan di jalan tol.
“Keselamatan pengguna jalan menjadi utama. Ada juga keistimewaan bagi manula dan bumil (ibu hamil) yang tidak boleh antri (prioritas) saat akan melintas di pintu tol,” ulasnya lebih lanjut.
Jika dibandingkan dengan tarif tol ruas trans Jawa yang rata-rata Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per km maka jauh lebih murah di Malaysia dan Brasil.
“Jika disebutkan pembandingnya tarif tol Jagorawi dan Cikampek lebih murah, kita harus melihatnya dari berbagai perspektif. Justru pada dua ruas tol tersebut sudah layak digratiskan. Kenapa justru masih diberlakukan tarif bagi pengguna jalan tol?” tanyanya.
Suhendra menjelaskan, sebagai bahan pertimbangannya adalah masa konsesi jalan tol Jagorawi sudah berakhir beberapa tahun lalu. Begitu juga tol Cikampek sepertinya sudah berakhir pada tahun 2018 lalu.
“Semestinya BUJT, pengelola jalan tol dan pemerintah menggratiskan ruas-ruas tol yang masa konsesinya sudah berakhir. Bukan malah justru tetap dikenakan tarif/biaya tol yang membebani masyarakat pengguna jalan,” kritik Suhendra yang Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum periode 2005-2009.
Penghapusan tarif tol pada ruas-ruas tol yang telah berakhir masa konsesinya itulah, kata Suhendra, akan menjadi prioritas pemerintahan Prabowo-Sandi jika rakyat mengamanahkan mereka terpilih menjadi Presiden dan Wapres RI dalam Pilpres 17 April 2019 nanti.
“Pertimbangan atas penghapusan tarif jalan tol pada ruas yang telah berakhir masa konsesinya tentu sudah mengembalikan biaya investasi dan memberikan keuntungan (profit) kepada pengelola (BUJT atau investor), tentu dengan mempertimbangkan peraturan perundangan yang berlaku,” paparnya. (kl/rmol)
Sumber : https://www.eramuslim.com/berita/nasional/pemerintah-sebaiknya-akui-tol-di-indonesia-memang-kelewat-mahal.htm
Khabib Tak Ingin Lagi Bertarung di "Kota Penuh Dosa"
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 3 Hari ke Depan, Sumatera hingga Papua
Restoran Sushi Tertangkap Sajikan Ikan yang Diambil dari Tempat Sampah
Ini Kamar Termewah di Laut, Biaya Pembangunannya Rp 2,8 M
Waspada, Hujan Angin Landa Ciamis Setiap Sore
Terhentinya Rentetan Gol Messi
Hilang dari Dunia Artis, Mandala Shoji Kini Jadi Buronan Kejaksaan
Pertamini Makin Marak, Pertamina Bisa Rugi
Korban Bendungan Limbah Ambruk Brasil 142 Orang
Tak Hanya Buruh, Ribuan Guru di Tunisia Tuntut Kenaikan Gaji
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 3 Hari ke Depan, Sumatera hingga Papua
Restoran Sushi Tertangkap Sajikan Ikan yang Diambil dari Tempat Sampah
Ini Kamar Termewah di Laut, Biaya Pembangunannya Rp 2,8 M
Waspada, Hujan Angin Landa Ciamis Setiap Sore
Terhentinya Rentetan Gol Messi
Hilang dari Dunia Artis, Mandala Shoji Kini Jadi Buronan Kejaksaan
Pertamini Makin Marak, Pertamina Bisa Rugi
Korban Bendungan Limbah Ambruk Brasil 142 Orang
Tak Hanya Buruh, Ribuan Guru di Tunisia Tuntut Kenaikan Gaji
Pengungsi Yazidi yang Ditampung Jerman Berkurang
PM Hungaria Genjot Angka Kelahiran dengan Insentif Pajak dan Kredit Rakyat
Sakit-Sakitan, Bouteflika Masih Ingin Maju Pilpres Aljazair
MUI Kritik RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
Turki Mendesak Tiongkok Menutup Kamp Penahanan Etnis Uighur
Kebakaran Hutan di New Zealand, 3.000 Orang Mengungsi
Gadis-Gadis Suriah Diserang di Berlin
Protes Rakyat Menentang Presiden Serbia Memasuki Pekan Kesepuluh
Setahun, hampir 3.300 Sahabat Hijrah Hapus Tato
Diplomat Kanada yang Ditugaskan di Kuba Menggugat Pemerintahnya Sendiri
PM Hungaria Genjot Angka Kelahiran dengan Insentif Pajak dan Kredit Rakyat
Sakit-Sakitan, Bouteflika Masih Ingin Maju Pilpres Aljazair
MUI Kritik RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
Turki Mendesak Tiongkok Menutup Kamp Penahanan Etnis Uighur
Kebakaran Hutan di New Zealand, 3.000 Orang Mengungsi
Gadis-Gadis Suriah Diserang di Berlin
Protes Rakyat Menentang Presiden Serbia Memasuki Pekan Kesepuluh
Setahun, hampir 3.300 Sahabat Hijrah Hapus Tato
Diplomat Kanada yang Ditugaskan di Kuba Menggugat Pemerintahnya Sendiri