Kebakaran Hutan di New Zealand, 3.000 Orang Mengungsi
Posted Date : 11-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 173 kali.
Hidayatullah.com—Angin kencang yang berhembus hari Ahad (10/2/2019) diduga kuat akan memperbesar api yang sudah seminggu melalap kawasan hutan di wilayah South Island, New Zealand, memaksa ribua orang meninggalkan rumah-rumah mereka, kata pihak berwenang.
NZ Civil Defence dalam pernyataan di websitenya mengatakan bahwa kebakaran Pifgeon Valley sudah menghanguskan lahan seluas 2.300 hektar dengan perimeter 25km, lapor Reuters.
Meskipun demikian, sampai saat ini tidak ada korban jiwa dan hanya satu rumah yang hangus terbakar.
Ahad pagi, sebanyak 155 petugas pemadam kebakaran berjibaku melawan si jago merah dengan dukungan 23 helikopter dan 3 pesawat bersayap tetap, kata dinas NZ Civil Defence, menjadikannya operasi pemadaman api terbesar yang pernah dilakukan sepanjang sejarah negara itu.
Roger Ball, kontroler NZ Civil Defence, dalam konferensi pers hari Sabtu mengatakan bahwa sekitar 3.000 orang terpaksa mengungsi meninggalkan daerah Wakefield dan Pigeon Valley.
Manajer Komunikasi Palng Merah New Zealand Ellie van Baaren mengatakan para pengungsi merasa kelelahan dan frustasi.
Kebanyakan daerah yang terdampak di selatan Nelson merupakan daerah hutan dan perkebunan kecil. Sejumlah hewan ternak ikut diungsikan demi keselamatan mereka.
Api mulai berkobar hari Senin dan pada hari Selasa merambah luas dengan cepat. Hari Rabu pihak berwenang menyatakan keadaan darurat.
Selain petugas damkar profesional, aparat dari kepolisian, pertahanan sipil dan militer bahu membahu berusaha memadamkan api.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/02/10/159754/kebakaran-hutan-di-new-zealand-3-000-orang-mengungsi.html
NZ Civil Defence dalam pernyataan di websitenya mengatakan bahwa kebakaran Pifgeon Valley sudah menghanguskan lahan seluas 2.300 hektar dengan perimeter 25km, lapor Reuters.
Meskipun demikian, sampai saat ini tidak ada korban jiwa dan hanya satu rumah yang hangus terbakar.
Ahad pagi, sebanyak 155 petugas pemadam kebakaran berjibaku melawan si jago merah dengan dukungan 23 helikopter dan 3 pesawat bersayap tetap, kata dinas NZ Civil Defence, menjadikannya operasi pemadaman api terbesar yang pernah dilakukan sepanjang sejarah negara itu.
Roger Ball, kontroler NZ Civil Defence, dalam konferensi pers hari Sabtu mengatakan bahwa sekitar 3.000 orang terpaksa mengungsi meninggalkan daerah Wakefield dan Pigeon Valley.
Manajer Komunikasi Palng Merah New Zealand Ellie van Baaren mengatakan para pengungsi merasa kelelahan dan frustasi.
Kebanyakan daerah yang terdampak di selatan Nelson merupakan daerah hutan dan perkebunan kecil. Sejumlah hewan ternak ikut diungsikan demi keselamatan mereka.
Api mulai berkobar hari Senin dan pada hari Selasa merambah luas dengan cepat. Hari Rabu pihak berwenang menyatakan keadaan darurat.
Selain petugas damkar profesional, aparat dari kepolisian, pertahanan sipil dan militer bahu membahu berusaha memadamkan api.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/02/10/159754/kebakaran-hutan-di-new-zealand-3-000-orang-mengungsi.html
Turki Mendesak Tiongkok Menutup Kamp Penahanan Etnis Uighur
MUI Kritik RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
Sakit-Sakitan, Bouteflika Masih Ingin Maju Pilpres Aljazair
PM Hungaria Genjot Angka Kelahiran dengan Insentif Pajak dan Kredit Rakyat
Pengungsi Yazidi yang Ditampung Jerman Berkurang
Pemerintah Sebaiknya Akui Tol di Indonesia Memang Kelewat Mahal
Khabib Tak Ingin Lagi Bertarung di "Kota Penuh Dosa"
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 3 Hari ke Depan, Sumatera hingga Papua
Restoran Sushi Tertangkap Sajikan Ikan yang Diambil dari Tempat Sampah
Ini Kamar Termewah di Laut, Biaya Pembangunannya Rp 2,8 M
MUI Kritik RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
Sakit-Sakitan, Bouteflika Masih Ingin Maju Pilpres Aljazair
PM Hungaria Genjot Angka Kelahiran dengan Insentif Pajak dan Kredit Rakyat
Pengungsi Yazidi yang Ditampung Jerman Berkurang
Pemerintah Sebaiknya Akui Tol di Indonesia Memang Kelewat Mahal
Khabib Tak Ingin Lagi Bertarung di "Kota Penuh Dosa"
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 3 Hari ke Depan, Sumatera hingga Papua
Restoran Sushi Tertangkap Sajikan Ikan yang Diambil dari Tempat Sampah
Ini Kamar Termewah di Laut, Biaya Pembangunannya Rp 2,8 M
Gadis-Gadis Suriah Diserang di Berlin
Protes Rakyat Menentang Presiden Serbia Memasuki Pekan Kesepuluh
Setahun, hampir 3.300 Sahabat Hijrah Hapus Tato
Diplomat Kanada yang Ditugaskan di Kuba Menggugat Pemerintahnya Sendiri
Turki Desak China Tutup Kamp Tahanan Muslim Uighur
Muslim Xinjiang Dipaksa Makan Babi dan Minum Alkohol di Hari Imlek
STEI Tazkia Tanda Tangani MoU Ketiga Kalinya dengan IIUM
Rezim Myanmar Bangun Pangkalan Militer Baru di Rakhine, Ini Kata PBB
Sejumlah Negara Eropa Bersiap Kirim Konvoi Armada Baru ke Gaza
Putus Asa Kena Stroke, Margono Bunuh Diri Nyemplung ke Sumur
Protes Rakyat Menentang Presiden Serbia Memasuki Pekan Kesepuluh
Setahun, hampir 3.300 Sahabat Hijrah Hapus Tato
Diplomat Kanada yang Ditugaskan di Kuba Menggugat Pemerintahnya Sendiri
Turki Desak China Tutup Kamp Tahanan Muslim Uighur
Muslim Xinjiang Dipaksa Makan Babi dan Minum Alkohol di Hari Imlek
STEI Tazkia Tanda Tangani MoU Ketiga Kalinya dengan IIUM
Rezim Myanmar Bangun Pangkalan Militer Baru di Rakhine, Ini Kata PBB
Sejumlah Negara Eropa Bersiap Kirim Konvoi Armada Baru ke Gaza
Putus Asa Kena Stroke, Margono Bunuh Diri Nyemplung ke Sumur