Jenderal AS: Serangan Udara Militer AS Tidak Akan Mengalahkan Al-Shabaab
Posted Date : 11-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 175 kali.
SUTTGART, JERMAN (voa-islam.com) - Kampanye udara militer AS melawan Al-Shabaab di Somalia tidak akan menghentikan para jihadis, kata seorang jenderal penting AS pada hari Kamis (7/2/2019) ketika ia meminta tentara negara Afrika timur itu untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab dalam pertempuran itu.
Pentagon menjalankan misi berkelanjutan di mana pasukan AS bekerja sama dengan Uni Afrika dan pasukan keamanan nasional Somalia untuk memerangi gerakan Al-Shabaab.
"Pada akhirnya, serangan-serangan ini tidak akan mengalahkan Al-Shabaab," kata kepala Komando Afrika militer Jenderal Thomas Waldhauser kepada Komite Layanan Bersenjata Senat.
"Intinya adalah pasukan nasional Somalia perlu tumbuh, perlu ditingkatkan dan perlu bertanggung jawab atas keamanan mereka sendiri," tambahnya.
Sejak awal 2017, AS telah meningkatkan jumlah serangan yang dilakukan, dengan 35 pada tahun itu, 47 di tahun 2018 dan sekitar 12 sejauh tahun ini, kata Waldhauser.
Dia menambahkan bahwa serangan AS memberikan ruang bagi pasukan lokal untuk tumbuh.
Pasukan Uni Afrika mendorong pejuang Al-Shabaab keluar dari ibukota Somalia pada 2011, dan kemudian dari kota-kota lain.
Tetapi kelompok jihadis itu masih memegang kendali di sebagian besar daerah pedesaan.
Mereka melancarkan serangan senjata dan bom secara teratur pada target pemerintah dan militer di Mogadishu serta penyergapan terhadap konvoi dan pos-pos militer.
Dalam satu serangan bulan lalu, Komando Afrika mengklaim menewaskan 52 pejuang Somalia.
Pada bulan Desember, militer AS mengaku telah membunuh 62 anggota Al-Shabaab selama enam serangan udara di negara Tanduk Afrika tersebut. (st/TNA)
Sumber : https://www.voa-islam.com/read/world-news/2019/02/09/62070/jenderal-as-serangan-udara-militer-tidak-akan-mengalahkan-alshabaab/
Pentagon menjalankan misi berkelanjutan di mana pasukan AS bekerja sama dengan Uni Afrika dan pasukan keamanan nasional Somalia untuk memerangi gerakan Al-Shabaab.
"Pada akhirnya, serangan-serangan ini tidak akan mengalahkan Al-Shabaab," kata kepala Komando Afrika militer Jenderal Thomas Waldhauser kepada Komite Layanan Bersenjata Senat.
"Intinya adalah pasukan nasional Somalia perlu tumbuh, perlu ditingkatkan dan perlu bertanggung jawab atas keamanan mereka sendiri," tambahnya.
Sejak awal 2017, AS telah meningkatkan jumlah serangan yang dilakukan, dengan 35 pada tahun itu, 47 di tahun 2018 dan sekitar 12 sejauh tahun ini, kata Waldhauser.
Dia menambahkan bahwa serangan AS memberikan ruang bagi pasukan lokal untuk tumbuh.
Pasukan Uni Afrika mendorong pejuang Al-Shabaab keluar dari ibukota Somalia pada 2011, dan kemudian dari kota-kota lain.
Tetapi kelompok jihadis itu masih memegang kendali di sebagian besar daerah pedesaan.
Mereka melancarkan serangan senjata dan bom secara teratur pada target pemerintah dan militer di Mogadishu serta penyergapan terhadap konvoi dan pos-pos militer.
Dalam satu serangan bulan lalu, Komando Afrika mengklaim menewaskan 52 pejuang Somalia.
Pada bulan Desember, militer AS mengaku telah membunuh 62 anggota Al-Shabaab selama enam serangan udara di negara Tanduk Afrika tersebut. (st/TNA)
Sumber : https://www.voa-islam.com/read/world-news/2019/02/09/62070/jenderal-as-serangan-udara-militer-tidak-akan-mengalahkan-alshabaab/
AS Pertimbangkan Penjara Guantanamo Sebagai Penampungan Tahanan Islamic State
YPG: Hampir 50 Pejuang Islamic State Asal Inggris di Deir Al-Zor Menolak untuk Menyerah
Turki Kecam Perlakuan Cina pada Muslim Uighur, Desak Beijing Tutup Kamp-kamp Konsentrasi
Serangan Udara Militer Afghanistan Tewaskan 21 Warga Sipil Termasuk Wanita dan Anak-anak
Begini Nih Caranya Buang Jauh-jauh Pikiran “Ngeres”
Kisah Wanita Penjual Susu di Masa Khalifah Umar Bin Khatthab
Ditegur Merokok, Murid Ini Tantang Gurunya Berkelahi
Keracunan Usai Makan Soto, Puluhan Santri di Madiun Dilarikan ke RS
Putus Asa Kena Stroke, Margono Bunuh Diri Nyemplung ke Sumur
Sejumlah Negara Eropa Bersiap Kirim Konvoi Armada Baru ke Gaza
YPG: Hampir 50 Pejuang Islamic State Asal Inggris di Deir Al-Zor Menolak untuk Menyerah
Turki Kecam Perlakuan Cina pada Muslim Uighur, Desak Beijing Tutup Kamp-kamp Konsentrasi
Serangan Udara Militer Afghanistan Tewaskan 21 Warga Sipil Termasuk Wanita dan Anak-anak
Begini Nih Caranya Buang Jauh-jauh Pikiran “Ngeres”
Kisah Wanita Penjual Susu di Masa Khalifah Umar Bin Khatthab
Ditegur Merokok, Murid Ini Tantang Gurunya Berkelahi
Keracunan Usai Makan Soto, Puluhan Santri di Madiun Dilarikan ke RS
Putus Asa Kena Stroke, Margono Bunuh Diri Nyemplung ke Sumur
Sejumlah Negara Eropa Bersiap Kirim Konvoi Armada Baru ke Gaza
Wartawan Israel: Israel Berencana Jadikan Gaza Sebuah Kamp Konsentrasi
Pengadilan Kanada Vonis Penjara Seumur Hidup Penembak Mati 6 Jamaah Masjid di Quebec
Palestina Tolak Ambil Bagian dalam Konferensi yang Disponsori AS di Polandia
Pertempuran Besar Terjadi di Wilayah Terakhir ISIS
Tax Ratio Bukan Alat Ukur Kebocoran APBN
Guru dan Siswa Kasus Perundungan di Gresik Sepakat Berdamai
Korban Banjir Bandang Bandung Ditemukan
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas
Jarisman Ditembak dan Dikeroyok Hingga Tewas
'Lukisan Hitler' Gagal Terjual di Pelelangan Jerman
Pengadilan Kanada Vonis Penjara Seumur Hidup Penembak Mati 6 Jamaah Masjid di Quebec
Palestina Tolak Ambil Bagian dalam Konferensi yang Disponsori AS di Polandia
Pertempuran Besar Terjadi di Wilayah Terakhir ISIS
Tax Ratio Bukan Alat Ukur Kebocoran APBN
Guru dan Siswa Kasus Perundungan di Gresik Sepakat Berdamai
Korban Banjir Bandang Bandung Ditemukan
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas
Jarisman Ditembak dan Dikeroyok Hingga Tewas
'Lukisan Hitler' Gagal Terjual di Pelelangan Jerman