Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas
Posted Date : 11-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 167 kali.
Yogyakarta: Gunung Merapi mengalami guguran awan panas pada Kamis petang, 7 Februari 2019. Jarak luncuran awan panas ini mencapai 2 kilometer dari puncak.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Sunarta mengatakan guguran awan panas teramati sekitar pukul 18.28 WIB. Petugas melihat arah guguran awan panas menuju Kali Gendol.
"Ini paling lama durasi guguran yang karena terjadi selama lebih dari 200 detik. Arah gugurannya ke Kali Gendol," kata Sunarta saat dihubungi pada Kamis malam, 7 Februari 2019.
Ia mengatakan aktivitas Gunung Merapi memang mengalami peningkatan. Ia mengatakan Gunung Merapi mengalami puluhan kali guguran selama sehari.
"Intensitasnya (guguran) lebih banyak daripada kemarin. Kami terus terus memberikan informasi hasil pengamatan kepada relawan di lapangan," katanya.
Sementara itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta lewat media sosial Twitter, menyatakan akan hasil guguran teramati di puncak Gunung Merapi terjadi pukul 18.28 WIB, dengan jarak luncur sekitar 2 kilometer ke arah hulu Kali Gendol. Durasi guguran terjadi selama 215 detik dengan amplitudo 70.
"Awanpanas guguran dan guguran lava berpotensi menimbulkan hujan abu, sehingga #WargaMerapi diharap tetap tenang serta selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik," demikian salah satu bunyi tweet BPPTKG.
Laporan BPPTKG, telah terjadi lebih dari 30 kali guguran selama hari Kamis petang. Belum ada perubahan status Gunung Merapi dari kondisi itu. Gunung Merapi masih dalam status waspada dan jarak aman tiga kilometer dari puncak.
(ALB)
Sumber : http://jateng.metrotvnews.com/peristiwa/zNALa5nK-gunung-merapi-luncurkan-awan-panas
Kepala Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Sunarta mengatakan guguran awan panas teramati sekitar pukul 18.28 WIB. Petugas melihat arah guguran awan panas menuju Kali Gendol.
"Ini paling lama durasi guguran yang karena terjadi selama lebih dari 200 detik. Arah gugurannya ke Kali Gendol," kata Sunarta saat dihubungi pada Kamis malam, 7 Februari 2019.
Ia mengatakan aktivitas Gunung Merapi memang mengalami peningkatan. Ia mengatakan Gunung Merapi mengalami puluhan kali guguran selama sehari.
"Intensitasnya (guguran) lebih banyak daripada kemarin. Kami terus terus memberikan informasi hasil pengamatan kepada relawan di lapangan," katanya.
Sementara itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta lewat media sosial Twitter, menyatakan akan hasil guguran teramati di puncak Gunung Merapi terjadi pukul 18.28 WIB, dengan jarak luncur sekitar 2 kilometer ke arah hulu Kali Gendol. Durasi guguran terjadi selama 215 detik dengan amplitudo 70.
"Awanpanas guguran dan guguran lava berpotensi menimbulkan hujan abu, sehingga #WargaMerapi diharap tetap tenang serta selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik," demikian salah satu bunyi tweet BPPTKG.
Laporan BPPTKG, telah terjadi lebih dari 30 kali guguran selama hari Kamis petang. Belum ada perubahan status Gunung Merapi dari kondisi itu. Gunung Merapi masih dalam status waspada dan jarak aman tiga kilometer dari puncak.
(ALB)
Sumber : http://jateng.metrotvnews.com/peristiwa/zNALa5nK-gunung-merapi-luncurkan-awan-panas
Korban Banjir Bandang Bandung Ditemukan
Guru dan Siswa Kasus Perundungan di Gresik Sepakat Berdamai
Tax Ratio Bukan Alat Ukur Kebocoran APBN
Pertempuran Besar Terjadi di Wilayah Terakhir ISIS
Palestina Tolak Ambil Bagian dalam Konferensi yang Disponsori AS di Polandia
Pengadilan Kanada Vonis Penjara Seumur Hidup Penembak Mati 6 Jamaah Masjid di Quebec
Wartawan Israel: Israel Berencana Jadikan Gaza Sebuah Kamp Konsentrasi
Jenderal AS: Serangan Udara Militer AS Tidak Akan Mengalahkan Al-Shabaab
AS Pertimbangkan Penjara Guantanamo Sebagai Penampungan Tahanan Islamic State
YPG: Hampir 50 Pejuang Islamic State Asal Inggris di Deir Al-Zor Menolak untuk Menyerah
Guru dan Siswa Kasus Perundungan di Gresik Sepakat Berdamai
Tax Ratio Bukan Alat Ukur Kebocoran APBN
Pertempuran Besar Terjadi di Wilayah Terakhir ISIS
Palestina Tolak Ambil Bagian dalam Konferensi yang Disponsori AS di Polandia
Pengadilan Kanada Vonis Penjara Seumur Hidup Penembak Mati 6 Jamaah Masjid di Quebec
Wartawan Israel: Israel Berencana Jadikan Gaza Sebuah Kamp Konsentrasi
Jenderal AS: Serangan Udara Militer AS Tidak Akan Mengalahkan Al-Shabaab
AS Pertimbangkan Penjara Guantanamo Sebagai Penampungan Tahanan Islamic State
YPG: Hampir 50 Pejuang Islamic State Asal Inggris di Deir Al-Zor Menolak untuk Menyerah
Jarisman Ditembak dan Dikeroyok Hingga Tewas
'Lukisan Hitler' Gagal Terjual di Pelelangan Jerman
Dibantai Juve, Gelandang Sassuolo Terima dengan Lapang Dada
SD Muhammadiyah PK Pracimantoro Gelar Market Day
SmartMusic, Aplikasi Streaming Musik Karya Anak Bangsa
Perubahan Jadwal Garuda ke Biak Kurangi Jumlah Wisatawan
Perubahan Iklim dan Pengaruh AS Jadi Ancaman Paling Ditakuti
Tes Masuk Ar Risalah Luar Provinsi Sumbar Digelar Serentak
Bupati Pekalongan akan Fasilitasi Sertifikasi Durian Lokal
KKP Dinilai Wajar Minta Pembebasan Tarif Produk
'Lukisan Hitler' Gagal Terjual di Pelelangan Jerman
Dibantai Juve, Gelandang Sassuolo Terima dengan Lapang Dada
SD Muhammadiyah PK Pracimantoro Gelar Market Day
SmartMusic, Aplikasi Streaming Musik Karya Anak Bangsa
Perubahan Jadwal Garuda ke Biak Kurangi Jumlah Wisatawan
Perubahan Iklim dan Pengaruh AS Jadi Ancaman Paling Ditakuti
Tes Masuk Ar Risalah Luar Provinsi Sumbar Digelar Serentak
Bupati Pekalongan akan Fasilitasi Sertifikasi Durian Lokal
KKP Dinilai Wajar Minta Pembebasan Tarif Produk