'Lukisan Hitler' Gagal Terjual di Pelelangan Jerman
Posted Date : 11-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 255 kali.
Nuremburg: Lima lukisan yang disebut-sebut dilukis sendiri oleh pemimpin Nazi Adolf Hitler gagal terjual di sebuah acara lelang di Jerman. Balai lelang Weidler membuka harga perdana untuk lima lukisan itu di angka USD51 ribu atau setara Rp711 juta.
Lelang digelar di Nuremburg, salah satu kota di Jerman yang dikenal di masa karena pernah digunakan dalam beberapa acara parade Nazi.
Kontroversi melanda acara lelang ini, dengan adanya tuduhan bahwa kelima lukisan itu palsu dan bukan benar-benar buatan Hitler. Wali Kota Nuremburg, Ulrich Maly, juga menilai acara lelang tersebut "bernuansa buruk."
Selain lukisan, seperti dikutip dari laman BBC, Minggu 10 Februari 2019, acara lelang juga menghadirkan beberapa barang yang disebut-sebut sebagai milik Hitler. Sejumlah barang itu termasuk sebuah vas bunga dan kursi dengan logo swastika khas Nazi.
Di bawah kepemimpinan Hitler (1933-1945), Nazi Jerman memulai Perang Dunia II. Salah satu kebijakan Nazi saat itu berujung pada kematian sekitar enam juta Yahudi. Puluhan juta warga sipil dan prajurit juga tewas dalam sepak terjang Nazi.
Memamerkan memorabilia Nazi di muka umum merupakan suatu pelanggaran di Jerman. Terdapat beberapa pengecualian, seperti untuk urusan edukasi atau pendidikan sejarah.
Kembali ke acara lelang di Nuremburg, beberapa barang telah disita oleh kepolisian Jerman. Total 63 barang dengan tulisan "AH" atau "A Hitler: disita atas tuduhan pemalsuan.
"Investigasi dimulai terjadi beberapa individu atas kecurigaan pemalsuan dokumen dan percobaan penipuan," ujar kepala jaksa Nuremburg-Fuerth, Antje Gabriels-Gorsolke kepada media AFP.
Dia mengonfirmasi balai lelang Weidler kooperatif dengan petugas dan menyerahkan puluhan barang itu secara sukarela.
(WIL)
Sumber : http://internasional.metrotvnews.com/eropa/GbmLlPON-lukisan-hitler-gagal-terjual-di-pelelangan-jerman
Lelang digelar di Nuremburg, salah satu kota di Jerman yang dikenal di masa karena pernah digunakan dalam beberapa acara parade Nazi.
Kontroversi melanda acara lelang ini, dengan adanya tuduhan bahwa kelima lukisan itu palsu dan bukan benar-benar buatan Hitler. Wali Kota Nuremburg, Ulrich Maly, juga menilai acara lelang tersebut "bernuansa buruk."
Selain lukisan, seperti dikutip dari laman BBC, Minggu 10 Februari 2019, acara lelang juga menghadirkan beberapa barang yang disebut-sebut sebagai milik Hitler. Sejumlah barang itu termasuk sebuah vas bunga dan kursi dengan logo swastika khas Nazi.
Di bawah kepemimpinan Hitler (1933-1945), Nazi Jerman memulai Perang Dunia II. Salah satu kebijakan Nazi saat itu berujung pada kematian sekitar enam juta Yahudi. Puluhan juta warga sipil dan prajurit juga tewas dalam sepak terjang Nazi.
Memamerkan memorabilia Nazi di muka umum merupakan suatu pelanggaran di Jerman. Terdapat beberapa pengecualian, seperti untuk urusan edukasi atau pendidikan sejarah.
Kembali ke acara lelang di Nuremburg, beberapa barang telah disita oleh kepolisian Jerman. Total 63 barang dengan tulisan "AH" atau "A Hitler: disita atas tuduhan pemalsuan.
"Investigasi dimulai terjadi beberapa individu atas kecurigaan pemalsuan dokumen dan percobaan penipuan," ujar kepala jaksa Nuremburg-Fuerth, Antje Gabriels-Gorsolke kepada media AFP.
Dia mengonfirmasi balai lelang Weidler kooperatif dengan petugas dan menyerahkan puluhan barang itu secara sukarela.
(WIL)
Sumber : http://internasional.metrotvnews.com/eropa/GbmLlPON-lukisan-hitler-gagal-terjual-di-pelelangan-jerman
Jarisman Ditembak dan Dikeroyok Hingga Tewas
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas
Korban Banjir Bandang Bandung Ditemukan
Guru dan Siswa Kasus Perundungan di Gresik Sepakat Berdamai
Tax Ratio Bukan Alat Ukur Kebocoran APBN
Pertempuran Besar Terjadi di Wilayah Terakhir ISIS
Palestina Tolak Ambil Bagian dalam Konferensi yang Disponsori AS di Polandia
Pengadilan Kanada Vonis Penjara Seumur Hidup Penembak Mati 6 Jamaah Masjid di Quebec
Wartawan Israel: Israel Berencana Jadikan Gaza Sebuah Kamp Konsentrasi
Jenderal AS: Serangan Udara Militer AS Tidak Akan Mengalahkan Al-Shabaab
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas
Korban Banjir Bandang Bandung Ditemukan
Guru dan Siswa Kasus Perundungan di Gresik Sepakat Berdamai
Tax Ratio Bukan Alat Ukur Kebocoran APBN
Pertempuran Besar Terjadi di Wilayah Terakhir ISIS
Palestina Tolak Ambil Bagian dalam Konferensi yang Disponsori AS di Polandia
Pengadilan Kanada Vonis Penjara Seumur Hidup Penembak Mati 6 Jamaah Masjid di Quebec
Wartawan Israel: Israel Berencana Jadikan Gaza Sebuah Kamp Konsentrasi
Jenderal AS: Serangan Udara Militer AS Tidak Akan Mengalahkan Al-Shabaab
Dibantai Juve, Gelandang Sassuolo Terima dengan Lapang Dada
SD Muhammadiyah PK Pracimantoro Gelar Market Day
SmartMusic, Aplikasi Streaming Musik Karya Anak Bangsa
Perubahan Jadwal Garuda ke Biak Kurangi Jumlah Wisatawan
Perubahan Iklim dan Pengaruh AS Jadi Ancaman Paling Ditakuti
Tes Masuk Ar Risalah Luar Provinsi Sumbar Digelar Serentak
Bupati Pekalongan akan Fasilitasi Sertifikasi Durian Lokal
KKP Dinilai Wajar Minta Pembebasan Tarif Produk
Hasil Final Four Proliga 2019: Putra BNI Sapu Bersih 3 Kemenangan
Manchester City Vs Chelsea 6-0, Aguero Hattrick
SD Muhammadiyah PK Pracimantoro Gelar Market Day
SmartMusic, Aplikasi Streaming Musik Karya Anak Bangsa
Perubahan Jadwal Garuda ke Biak Kurangi Jumlah Wisatawan
Perubahan Iklim dan Pengaruh AS Jadi Ancaman Paling Ditakuti
Tes Masuk Ar Risalah Luar Provinsi Sumbar Digelar Serentak
Bupati Pekalongan akan Fasilitasi Sertifikasi Durian Lokal
KKP Dinilai Wajar Minta Pembebasan Tarif Produk
Hasil Final Four Proliga 2019: Putra BNI Sapu Bersih 3 Kemenangan
Manchester City Vs Chelsea 6-0, Aguero Hattrick