Aktivis Lingkungan 16 Tahun Greta Thunberg, Calon Penerima Nobel
Posted Date : 16-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 267 kali.
TEMPO.CO, Jakarta – Siapa saja yang menganggap seorang remaja tidak berkontribusi pada dunia adalah kesalahan besar. Lihat Greta Thunberg, aktivis lingkungan berusia 16 tahun asal Swedia ini. Ia menjadi kandidat penerima Nobel.
Usahanya dalam mengkampanyekan ancaman perubahan iklim dan melindungi planet – menginspirasi remaja lainnya di seluruh dunia – menjadikan dirinya masuk dalam daftar calon peraih Nobel perdamaian yang direkomendasikan oleh parlemen.
Ia difavoritkan sebagai peraih Nobel, dan jika terpilih, ia menjadi peraih Nobel termuda sepanjang sejarah setelah Malala Yousafzai, aktivis asal Pakistan, yang mendapatkan Nobel saat usianya 17 tahun.
“Kami menominasikan Greta karena ancaman iklim bisa menjadi penyebab utama konflik dan perang.” ujar anggota Parlemen Norwegia, Freddy Andre Oevstegaard pada tabloid lokal VG.
“Gerakan yang diusung Greta memberikan kontribusi besar pada upaya perdamaian dunia," kata Freddy, yang bersama dua temannya mencalonkan Thunberg.
Pada Agustus 2018, pada usia 15 tahun, Thunberg menarik perhatian media besar ketika ia bolos sekolah dan duduk di tangga gedung parlemen Swedia selama tiga minggu menuntut pemerintah berbuat lebih banyak untuk mengatasi perubahan iklim. Pada September, dia melanjutkan upayanya. Kali ini ia melakukannya setiap hari Jumat, menurut situs web FridaysForFuture.
Thunberg pada Januari 2019 sempat mengungkapkan bahaya perubahan iklim kepada para pemimpin dunia yang berkumpul untuk Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
"Saya di sini untuk mengatakan rumah kita terbakar," katanya. "Saya tidak menginginkan harapanmu. ... Saya ingin Anda panik. Saya ingin Anda merasakan ketakutan yang saya rasakan setiap hari. Dan kemudian saya ingin Anda bertindak. Saya ingin Anda bertindak seolah-olah Anda akan berada dalam krisis. "
Greta, juga sukses menggalang aksi bersama pemuda di seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam mogok sekolah sedunia pada 15 Maret 2019. Ini adalah bagian dari upaya membangun kesadaran pada dunia dan memberikan penekanan bahwa suara pemuda adalah aspirasi dunia.
Upaya Greta Thunberg tidak sia-sia. Ribuan siswa di 120 negara terlibat aksi Global School Strike ini. Thunberg sendiri memimpin aksi di depan gedung parlemen Swedia di Stockholm.
Panji Moulana | Mashable | Huffington Post
Sumber : https://tekno.tempo.co/read/1185798/aktivis-lingkungan-16-tahun-greta-thunberg-calon-penerima-nobel
Usahanya dalam mengkampanyekan ancaman perubahan iklim dan melindungi planet – menginspirasi remaja lainnya di seluruh dunia – menjadikan dirinya masuk dalam daftar calon peraih Nobel perdamaian yang direkomendasikan oleh parlemen.
Ia difavoritkan sebagai peraih Nobel, dan jika terpilih, ia menjadi peraih Nobel termuda sepanjang sejarah setelah Malala Yousafzai, aktivis asal Pakistan, yang mendapatkan Nobel saat usianya 17 tahun.
“Kami menominasikan Greta karena ancaman iklim bisa menjadi penyebab utama konflik dan perang.” ujar anggota Parlemen Norwegia, Freddy Andre Oevstegaard pada tabloid lokal VG.
“Gerakan yang diusung Greta memberikan kontribusi besar pada upaya perdamaian dunia," kata Freddy, yang bersama dua temannya mencalonkan Thunberg.
Pada Agustus 2018, pada usia 15 tahun, Thunberg menarik perhatian media besar ketika ia bolos sekolah dan duduk di tangga gedung parlemen Swedia selama tiga minggu menuntut pemerintah berbuat lebih banyak untuk mengatasi perubahan iklim. Pada September, dia melanjutkan upayanya. Kali ini ia melakukannya setiap hari Jumat, menurut situs web FridaysForFuture.
Thunberg pada Januari 2019 sempat mengungkapkan bahaya perubahan iklim kepada para pemimpin dunia yang berkumpul untuk Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
"Saya di sini untuk mengatakan rumah kita terbakar," katanya. "Saya tidak menginginkan harapanmu. ... Saya ingin Anda panik. Saya ingin Anda merasakan ketakutan yang saya rasakan setiap hari. Dan kemudian saya ingin Anda bertindak. Saya ingin Anda bertindak seolah-olah Anda akan berada dalam krisis. "
Greta, juga sukses menggalang aksi bersama pemuda di seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam mogok sekolah sedunia pada 15 Maret 2019. Ini adalah bagian dari upaya membangun kesadaran pada dunia dan memberikan penekanan bahwa suara pemuda adalah aspirasi dunia.
Upaya Greta Thunberg tidak sia-sia. Ribuan siswa di 120 negara terlibat aksi Global School Strike ini. Thunberg sendiri memimpin aksi di depan gedung parlemen Swedia di Stockholm.
Panji Moulana | Mashable | Huffington Post
Sumber : https://tekno.tempo.co/read/1185798/aktivis-lingkungan-16-tahun-greta-thunberg-calon-penerima-nobel
Sony Rilis Lensa Full-frame 135mm F1.8, Harga Rp 26 Jutaan
Jika Perseteruan dengan AS Berlanjut, Huawei Gunakan OS Sendiri
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas, Jumat Sore
Latihan Simulasi ke Mars, Seniman Yogya: Tingkat Stress Tinggi
Peneliti: Tsunami Anak Krakatau dari Longsoran Akibat Gempa
Peneliti Geologi: Waspada Gempa Besar dan Tsunami Selat Sunda
Akan Hadiri Apel Kebangsaan, Slank Jadi Sasaran Kemarahan Netizen
Hangi: Trik Masak Suku Maori di Selandia Baru, Usianya 2000 Tahun
Zidane Incar Sterling, Sudah Naksir Sejak Remaja
Ayahanda Sakaratul Maut, Eddies Adelia Genggam Tangan Seraya Bisikkan Bacaan Tauhid
Jika Perseteruan dengan AS Berlanjut, Huawei Gunakan OS Sendiri
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas, Jumat Sore
Latihan Simulasi ke Mars, Seniman Yogya: Tingkat Stress Tinggi
Peneliti: Tsunami Anak Krakatau dari Longsoran Akibat Gempa
Peneliti Geologi: Waspada Gempa Besar dan Tsunami Selat Sunda
Akan Hadiri Apel Kebangsaan, Slank Jadi Sasaran Kemarahan Netizen
Hangi: Trik Masak Suku Maori di Selandia Baru, Usianya 2000 Tahun
Zidane Incar Sterling, Sudah Naksir Sejak Remaja
Ayahanda Sakaratul Maut, Eddies Adelia Genggam Tangan Seraya Bisikkan Bacaan Tauhid
Milenial pun Hobi Dengarkan Piringan Hitam, Apa Alasannya?
WWDC 2019 Segera Digelar, Banyak Kejutan Baru dari Apple
Asuransi Adira Intensif Lakukan Standardisasi Bengkel Rekanan
Awasi Hasil Perikanan di Bandara, Angkasa Pura I MoU dengan BKIPM
Gisel: Saya Bukan Orang yang Pintar Nutup-nutupin
Bamsoet: Salam Satu Aspal dari Senayan
Lewis Hamilton Rebut Pole F1 Australia 2019, Rekor Baru
Penembakan di Selandia Baru Bikin Femmy Permatasari Batal Bulan Madu
SUV Paling Mewah dari Rolls Royce Menyapa Indonesia
Kurikulum Perguruan Tinggi Harus Disesuaikan Peluang dan Tantangan Industri 4.0
WWDC 2019 Segera Digelar, Banyak Kejutan Baru dari Apple
Asuransi Adira Intensif Lakukan Standardisasi Bengkel Rekanan
Awasi Hasil Perikanan di Bandara, Angkasa Pura I MoU dengan BKIPM
Gisel: Saya Bukan Orang yang Pintar Nutup-nutupin
Bamsoet: Salam Satu Aspal dari Senayan
Lewis Hamilton Rebut Pole F1 Australia 2019, Rekor Baru
Penembakan di Selandia Baru Bikin Femmy Permatasari Batal Bulan Madu
SUV Paling Mewah dari Rolls Royce Menyapa Indonesia
Kurikulum Perguruan Tinggi Harus Disesuaikan Peluang dan Tantangan Industri 4.0