Minta Santri Melek Usaha, Sandiaga: Saatnya Indonesia Jihad di Bidang Ekonomi
Posted Date : 20-01-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 180 kali.
SIDOARJO–Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno meminta kalangan santri agar melek usaha. Dengan begitu mereka tidak lagi menjadi pencari kerja, tetapi menciptakan lapangan kerja.
“Enam puluh persen santri jika diberikan pelatihan, pendampingan dan permodalan bisa menciptakan lapangan kerja,” kata Sandi saat hadir di acara Pemberdayaan Ekonomi Umat ala Millenials, Santri Melek Usaha di Desa Pepe Legi, Waru, Sidoarjo, Sabtu (19/1/2019).
Sandi menuturkan, keterdesakan santri melek usaha adalah karena sudah saatnya Indonesia berjihad di bidang ekonomi. Sebab bila dibiarkan terus, kondisi perekonomian dewasa ini kian memberatkan hidup masyarakat.
Langkah nyata juga telah digagas oleh Sandi lewat program OK OCE miliknya. Menurutnya, OK OCE sudah bergerak untuk mendampingi dan memberikan pelatihan kepada para santri.
“Gerak OK OCE bersama BKSN akan membuat santri melek usaha. Jika mereka terus diingatkan untuk menciptakan lapangan kerja, ketimbang mencari kerja, saya yakin 60 persen santri bisa menjadi santripreneur-santripreneur baru. Kami juga punya program magang untuk santri sampai ke luar negeri,” tambah Sandiaga.
Sandi juga berbicara peluang Indonesia menjadi pusat industri halal dunia. Hal itu didasarkan pada fakta bahwa Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
“Industri halal berpotensi menghasilkan pendapatan. Indonesia masih nomor lima. Ini adalah potensi besar bagi kita dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Saya akan openi (kelola, red) betul pesantren,” tekadnya.
“Republik ini punya utang besar pada pesantren. Pesantren Insyaallah akan kami jadikan kawah candradimuka pemimpin bangsa ini dan mencetak para santri yang menciptakan lapangan kerja, bukan mencari kerja,” tambahnya. []
SUMBER: DETIK.COM
Sumber : https://www.islampos.com/minta-santri-melek-usaha-sandiaga-saatnya-indonesia-jihad-di-bidang-ekonomi-127936/
“Enam puluh persen santri jika diberikan pelatihan, pendampingan dan permodalan bisa menciptakan lapangan kerja,” kata Sandi saat hadir di acara Pemberdayaan Ekonomi Umat ala Millenials, Santri Melek Usaha di Desa Pepe Legi, Waru, Sidoarjo, Sabtu (19/1/2019).
Sandi menuturkan, keterdesakan santri melek usaha adalah karena sudah saatnya Indonesia berjihad di bidang ekonomi. Sebab bila dibiarkan terus, kondisi perekonomian dewasa ini kian memberatkan hidup masyarakat.
Langkah nyata juga telah digagas oleh Sandi lewat program OK OCE miliknya. Menurutnya, OK OCE sudah bergerak untuk mendampingi dan memberikan pelatihan kepada para santri.
“Gerak OK OCE bersama BKSN akan membuat santri melek usaha. Jika mereka terus diingatkan untuk menciptakan lapangan kerja, ketimbang mencari kerja, saya yakin 60 persen santri bisa menjadi santripreneur-santripreneur baru. Kami juga punya program magang untuk santri sampai ke luar negeri,” tambah Sandiaga.
Sandi juga berbicara peluang Indonesia menjadi pusat industri halal dunia. Hal itu didasarkan pada fakta bahwa Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
“Industri halal berpotensi menghasilkan pendapatan. Indonesia masih nomor lima. Ini adalah potensi besar bagi kita dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Saya akan openi (kelola, red) betul pesantren,” tekadnya.
“Republik ini punya utang besar pada pesantren. Pesantren Insyaallah akan kami jadikan kawah candradimuka pemimpin bangsa ini dan mencetak para santri yang menciptakan lapangan kerja, bukan mencari kerja,” tambahnya. []
SUMBER: DETIK.COM
Sumber : https://www.islampos.com/minta-santri-melek-usaha-sandiaga-saatnya-indonesia-jihad-di-bidang-ekonomi-127936/
Iman-Taqwa Kunci Utama Keberkahan Suatu Negeri
1300 Muslim Etnis Rohingya Melarikan Diri dari India
Lima Alasan Indonesia Tidak Seperti Suriah menurut Densus 88
Densus 88: Otak Konflik Suriah itu Anglo Zionis
Istri Bekas Presiden Interpol Minta Suaka Prancis
Apa Hewan Masuk Surga?
Sah, KPU Tak Lagi Beri Kisi-isi pada Debat Pilpres Kedua
Akhirnya Pertanyaan Rocky Gerung Terjawab Sudah
Jauh-Jauh ke Amerika, Ira Wibowo Beli Oleh-Oleh Kaus Kaki
Tak Ingin Nebeng Nama Besar Sule, Begini Cerita Rizky Febian Saat Berjuang Jadi Musisi!
1300 Muslim Etnis Rohingya Melarikan Diri dari India
Lima Alasan Indonesia Tidak Seperti Suriah menurut Densus 88
Densus 88: Otak Konflik Suriah itu Anglo Zionis
Istri Bekas Presiden Interpol Minta Suaka Prancis
Apa Hewan Masuk Surga?
Sah, KPU Tak Lagi Beri Kisi-isi pada Debat Pilpres Kedua
Akhirnya Pertanyaan Rocky Gerung Terjawab Sudah
Jauh-Jauh ke Amerika, Ira Wibowo Beli Oleh-Oleh Kaus Kaki
Tak Ingin Nebeng Nama Besar Sule, Begini Cerita Rizky Febian Saat Berjuang Jadi Musisi!
WHO: 24,4 Juta warga Yaman Butuh Bantuan Kemanusiaan
Tak Bayar Denda E-Tilang, 800 Kendaraan Diblokir
Sejarawan Israel Ramalkan Masa Depan Suram Pendirian Negara Israel
Riset: Angka Jomlo Naik, Menikah jadi Resolusi Tertinggi Warganet Indonesia
Milad ke-5 FTPI: Santunan Anak Yatim Hingga Potong Tumpeng
Ustaz Abu Bakar Baasyir Bebas, Ini Penjelasan TPM
Mahasiswa Indonesia Protes Aksi Militer di Papua
Israel Terus Usir Warga Palestina, Rampas Rumah Mereka untuk Pemukim
Senjata Konvensional Rusia Lebih Mematikan daripada Nuklirnya
Facebook Terapkan Aturan Ketat di Beberapa Negara Jelang Pemilu 2019
Tak Bayar Denda E-Tilang, 800 Kendaraan Diblokir
Sejarawan Israel Ramalkan Masa Depan Suram Pendirian Negara Israel
Riset: Angka Jomlo Naik, Menikah jadi Resolusi Tertinggi Warganet Indonesia
Milad ke-5 FTPI: Santunan Anak Yatim Hingga Potong Tumpeng
Ustaz Abu Bakar Baasyir Bebas, Ini Penjelasan TPM
Mahasiswa Indonesia Protes Aksi Militer di Papua
Israel Terus Usir Warga Palestina, Rampas Rumah Mereka untuk Pemukim
Senjata Konvensional Rusia Lebih Mematikan daripada Nuklirnya
Facebook Terapkan Aturan Ketat di Beberapa Negara Jelang Pemilu 2019