Kesal Harga Anjlok, Petani Jambi Ramai-ramai Buang Sayuran ke Jalan Raya
Posted Date : 27-01-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 264 kali.
JAMBI–Petani sayuran di Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi, ramai-ramai membuang kentang dan sayuran kol yang baru dipanen ke jalan raya, Sabtu (26/1/2019). Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes dan kekesalan mereka atas anjloknya harga kentang dan sayur kol di tingkat petani.
Bahkan, video kesesalan para petani Kayu Aro itu viral di media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat beberapa karung berisi kentang dibuang ke tengah jalan. Karung dirobek dan kentang ya diinjak-injak. Begitu juga dengan karung berisi Kol yang juga dibuang ke tengah jalan.
Tentu saja, aksi para petani tersebut membuat jalan Kayu Aro-Solok Selatan menjadi terganggu.
Aksi sebagai bentuk protes kepada pemerintah ini dilakukan para petani yang merasa dirugikan dengan harga jual yang sangat rendah.
Kentang dijual hanya Rp3 ribu perkilogramnya. Padahal, untuk harga normal kentang, mencapai Rp6-8 ribu per kilogramnya.
Harga bawang juga turun dari harga normal Rp12-15 ribu, sekarang 6-7 ribu per kilogram.
“Harga pupuk dan obat-obatan terus naik. Sedangkan harga sayur makin murah, belum lagi upah kerja juga mahal,” kata Maria, seorang Petani Kentang di Kayu Aro.
Rendahnya harga ini sudah berlangsung sejak sebulan terakhir.
“Jika Rp5 ribu, untuk beli bibit dan biaya perawatannya saja tidak mencukupi,” kata Sugi, Petani cabai lainnya.
Sementara itu berdasarkan laporan, di pasar tradisional Sungai Penuh, Ahad(27/1/2019), harga sayuran relatif stabil. Di tingkat penjual ini, kentang dijual dengan harga Rp6-8 ribu per kilogram. []
SUMBER: TRIBUN JAMBI
Sumber : https://www.islampos.com/kesal-harga-anjlok-petani-jambi-ramai-ramai-buang-sayuran-ke-jalan-raya-129460/
Bahkan, video kesesalan para petani Kayu Aro itu viral di media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat beberapa karung berisi kentang dibuang ke tengah jalan. Karung dirobek dan kentang ya diinjak-injak. Begitu juga dengan karung berisi Kol yang juga dibuang ke tengah jalan.
Tentu saja, aksi para petani tersebut membuat jalan Kayu Aro-Solok Selatan menjadi terganggu.
Aksi sebagai bentuk protes kepada pemerintah ini dilakukan para petani yang merasa dirugikan dengan harga jual yang sangat rendah.
Kentang dijual hanya Rp3 ribu perkilogramnya. Padahal, untuk harga normal kentang, mencapai Rp6-8 ribu per kilogramnya.
Harga bawang juga turun dari harga normal Rp12-15 ribu, sekarang 6-7 ribu per kilogram.
“Harga pupuk dan obat-obatan terus naik. Sedangkan harga sayur makin murah, belum lagi upah kerja juga mahal,” kata Maria, seorang Petani Kentang di Kayu Aro.
Rendahnya harga ini sudah berlangsung sejak sebulan terakhir.
“Jika Rp5 ribu, untuk beli bibit dan biaya perawatannya saja tidak mencukupi,” kata Sugi, Petani cabai lainnya.
Sementara itu berdasarkan laporan, di pasar tradisional Sungai Penuh, Ahad(27/1/2019), harga sayuran relatif stabil. Di tingkat penjual ini, kentang dijual dengan harga Rp6-8 ribu per kilogram. []
SUMBER: TRIBUN JAMBI
Sumber : https://www.islampos.com/kesal-harga-anjlok-petani-jambi-ramai-ramai-buang-sayuran-ke-jalan-raya-129460/
Selangkah lagi, Irlandia jadi Negara Eropa Pertama yang Larang semua Produk Israel
Kunjungi Warga di 1075 Titik, Sandiaga: Saya Tidak akan Khianati Janji Kampanye
Ustaz ABB Batal Bebas, Ini Pernyataan Pedas Eggi Sudjana ke Jokowi
Di AS, Merokok di Mobil bisa Didenda hingga Rp 140 Juta
Alasan Durian J-Queen Dibanderol dengan Harga Rp 14 Juta Per Butir
Di Acara Deklarasi Nasional Alumni Perguruan Tinggi, Rocky: yang akan Saya Bagikan Sertifikat Akal Sehat
INDEF: Pemerintah Harusnya Tingkatkan Produksi Gula Bukan Impor
Umar RA adalah Pintu Penjaga dari Fitnah
Pendukung Trump Mengaku Bersalah Atas Bom Masjid
DPP Hidayatullah Berbelasungkawa atas Bencana Sulsel
Kunjungi Warga di 1075 Titik, Sandiaga: Saya Tidak akan Khianati Janji Kampanye
Ustaz ABB Batal Bebas, Ini Pernyataan Pedas Eggi Sudjana ke Jokowi
Di AS, Merokok di Mobil bisa Didenda hingga Rp 140 Juta
Alasan Durian J-Queen Dibanderol dengan Harga Rp 14 Juta Per Butir
Di Acara Deklarasi Nasional Alumni Perguruan Tinggi, Rocky: yang akan Saya Bagikan Sertifikat Akal Sehat
INDEF: Pemerintah Harusnya Tingkatkan Produksi Gula Bukan Impor
Umar RA adalah Pintu Penjaga dari Fitnah
Pendukung Trump Mengaku Bersalah Atas Bom Masjid
DPP Hidayatullah Berbelasungkawa atas Bencana Sulsel
DBD Mengkhawatirkan, Relawan ACT Gencar Fogging Gratis
Filipina Belum Bisa Pastikan Pelaku Teror Gereja Abu Sayyaf
Kupang KLB Demam Berdarah, 157 Warga Positif Terjangkit
Banyak Makan Korban, Pontianak Larang Keras Layang-Layang
Remisi Pembunuh Wartawan, Ditjen PAS: Kita Ikut Regulasi
Amnesty International Ungkap Dugaan Penyiksaan Aktivis Saudi
SDA DKI Minta Pembangunan Infrastruktur Perhatikan Drainase
Warga Palestina Terlibat Bentrok dengan Pasukan Israel
Mendikbud: 2023 tak Ada Lagi Guru Honorer
Rombongan Mobil yang Tercebur di Sungai Brantas akan Berziarah
Filipina Belum Bisa Pastikan Pelaku Teror Gereja Abu Sayyaf
Kupang KLB Demam Berdarah, 157 Warga Positif Terjangkit
Banyak Makan Korban, Pontianak Larang Keras Layang-Layang
Remisi Pembunuh Wartawan, Ditjen PAS: Kita Ikut Regulasi
Amnesty International Ungkap Dugaan Penyiksaan Aktivis Saudi
SDA DKI Minta Pembangunan Infrastruktur Perhatikan Drainase
Warga Palestina Terlibat Bentrok dengan Pasukan Israel
Mendikbud: 2023 tak Ada Lagi Guru Honorer
Rombongan Mobil yang Tercebur di Sungai Brantas akan Berziarah