Pertamini Makin Marak, Pertamina Bisa Rugi
Posted Date : 07-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 283 kali.
Jakarta - Beberapa tahun ke belakang, kehadiran Pertamini sempat bikin heboh dunia bisnis di Indonesia. Pasalnya, outlet penjual bensin eceran tersebut memakai atribut ala SPBU resmi Pertamina. Paling mencolok adalah penggunaan warna merah putih yang jadi ciri khas Pertamina.
Saat ini pun, Pertamini masih cukup banyak ditemui di pinggir jalan. Dengan nama brand yang mirip-mirip, dan penggunaan warna merah putih di setiap outletnya, hal ini diakui Pertamina bakal menimbulkan kerugian.
Pertamini berjualan lebih rapi ala SPBU Pertamina. Ada selang laiknya mengisi di SPBU pada umumnya, berbeda dengan pedagang bensin eceran yang menggunakan botol kaca.
"Akibatnya, terjadi kerancuan. Kios pengecer BBM pinggir jalan dianggap milik Pertamina. Padahal sesungguhnya bukan lembaga penyalur resmi Pertamina," ujar Media Communication Manager PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita, kepada detikOto, Rabu (6/2/2019).
Menurut Arya, jika sesuatu hal terjadi pada Pertamini, maka pihak yang paling dirugikan adalah Pertamina. Karena banyak orang yang mengasosiasikan Pertamini sebagai bagian Pertamina.
Sementara dari sisi konsumen, jika membeli bensin di gerai Pertamini, maka sudah pasti tidak dijamin oleh Pertamina.
"Kami sarankan untuk membeli BBM di lembaga penyalur resmi Pertamina, bukan pengecer. Karena tidak ada jaminan kualitas, kuantitas dan HSSE di pengecer," pungkas Arya. (lua/dry)
Sumber : https://oto.detik.com/berita/d-4417333/pertamini-makin-marak-pertamina-bisa-rugi
Saat ini pun, Pertamini masih cukup banyak ditemui di pinggir jalan. Dengan nama brand yang mirip-mirip, dan penggunaan warna merah putih di setiap outletnya, hal ini diakui Pertamina bakal menimbulkan kerugian.
Pertamini berjualan lebih rapi ala SPBU Pertamina. Ada selang laiknya mengisi di SPBU pada umumnya, berbeda dengan pedagang bensin eceran yang menggunakan botol kaca.
"Akibatnya, terjadi kerancuan. Kios pengecer BBM pinggir jalan dianggap milik Pertamina. Padahal sesungguhnya bukan lembaga penyalur resmi Pertamina," ujar Media Communication Manager PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita, kepada detikOto, Rabu (6/2/2019).
Menurut Arya, jika sesuatu hal terjadi pada Pertamini, maka pihak yang paling dirugikan adalah Pertamina. Karena banyak orang yang mengasosiasikan Pertamini sebagai bagian Pertamina.
Sementara dari sisi konsumen, jika membeli bensin di gerai Pertamini, maka sudah pasti tidak dijamin oleh Pertamina.
"Kami sarankan untuk membeli BBM di lembaga penyalur resmi Pertamina, bukan pengecer. Karena tidak ada jaminan kualitas, kuantitas dan HSSE di pengecer," pungkas Arya. (lua/dry)
Sumber : https://oto.detik.com/berita/d-4417333/pertamini-makin-marak-pertamina-bisa-rugi
Korban Bendungan Limbah Ambruk Brasil 142 Orang
Tak Hanya Buruh, Ribuan Guru di Tunisia Tuntut Kenaikan Gaji
Israel Segera Hancurkan Rumah Warga di Yerusalem Timur
PBB Peringatkan Bantuan untuk Venezuela tidak Dipolitisasi
Sejumlah Penerbangan Gagal Mendarat di Bandara Juanda
Eksistensi Umat Islam di Botswana
DPR Mesir Usulkan Perpajangan Masa Jabatan Presiden Jadi Enam Tahun
Dituding Dukung Tim Sepakbola Qatar, Pria Ini Ditahan Polisi UEA
Israel Larang Tujuh Muslimah Palestina Masuk Al-Aqsha
Ketika Wahab Menerjang Musuh Demi Melindungi Nabi
Tak Hanya Buruh, Ribuan Guru di Tunisia Tuntut Kenaikan Gaji
Israel Segera Hancurkan Rumah Warga di Yerusalem Timur
PBB Peringatkan Bantuan untuk Venezuela tidak Dipolitisasi
Sejumlah Penerbangan Gagal Mendarat di Bandara Juanda
Eksistensi Umat Islam di Botswana
DPR Mesir Usulkan Perpajangan Masa Jabatan Presiden Jadi Enam Tahun
Dituding Dukung Tim Sepakbola Qatar, Pria Ini Ditahan Polisi UEA
Israel Larang Tujuh Muslimah Palestina Masuk Al-Aqsha
Ketika Wahab Menerjang Musuh Demi Melindungi Nabi
Hilang dari Dunia Artis, Mandala Shoji Kini Jadi Buronan Kejaksaan
Terhentinya Rentetan Gol Messi
Waspada, Hujan Angin Landa Ciamis Setiap Sore
Ini Kamar Termewah di Laut, Biaya Pembangunannya Rp 2,8 M
Restoran Sushi Tertangkap Sajikan Ikan yang Diambil dari Tempat Sampah
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 3 Hari ke Depan, Sumatera hingga Papua
Khabib Tak Ingin Lagi Bertarung di "Kota Penuh Dosa"
Pemerintah Sebaiknya Akui Tol di Indonesia Memang Kelewat Mahal
Pengungsi Yazidi yang Ditampung Jerman Berkurang
PM Hungaria Genjot Angka Kelahiran dengan Insentif Pajak dan Kredit Rakyat
Terhentinya Rentetan Gol Messi
Waspada, Hujan Angin Landa Ciamis Setiap Sore
Ini Kamar Termewah di Laut, Biaya Pembangunannya Rp 2,8 M
Restoran Sushi Tertangkap Sajikan Ikan yang Diambil dari Tempat Sampah
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 3 Hari ke Depan, Sumatera hingga Papua
Khabib Tak Ingin Lagi Bertarung di "Kota Penuh Dosa"
Pemerintah Sebaiknya Akui Tol di Indonesia Memang Kelewat Mahal
Pengungsi Yazidi yang Ditampung Jerman Berkurang
PM Hungaria Genjot Angka Kelahiran dengan Insentif Pajak dan Kredit Rakyat