BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 3 Hari ke Depan, Sumatera hingga Papua
Posted Date : 07-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 174 kali.
KOMPAS.com — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) mengimbau adanya gelombang tinggi untuk tiga hari kedepan, dari Kamis (7/2/2019) sampai Sabtu (9/2/2019), di beberapa wilayah Indonesia.
Kondisi ini diakibatkan pola sirkulasi massa udara di Samudra Hindia barat Aceh.
Pola angin di utara Indonesia umumnya dari arah Utara ke Timur Laut kecepatan angin berkisar 4-20 knot, sedangkan di selatan wilayah Indonesia dari arah Barat ke Utara kecepatan angin berkisar 4-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Banda, Perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar, Perairan selatan Kepulauan Aru, Perairan Yos Sudarso, Perairan Merauke, dan Laut Arafuru.
"Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di wilayah-wilayah tersebut," tulis BMKG dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (6/2/2019).
Gelombang tinggi 1,25 sampai 2,5 meter
Untuk tinggi gelombang sedang, yakni 1,25 sampai 2,5 meter, berpeluang terjadi di beberapa daerah Sumatera sampai Papua, hampir seluruh wilayah Indonesia berpotensi mengalami fenomena ini.
Kawasan di Sumatera yang perlu waspada dalah Perairan Utara Sabang, Perairan Sabang-Banda Aceh, Perairan Aceh hingga Kepulauan Mentawai, Laut Natuna Utara, Perairan Utara Kep. Natuna, Perairan Bengkulu hingga Barat Lampung, dan Samudera Hindia Barat Sumatera.
Sementara untuk sekitar Jawa hingga Lombok, kawasan yang perlu waspada adanya gelombong tinggi kategori sedang adalah Selat Sunda bagian Selatan, Samudra Hindia Selatan Banten hingga Jawa Tengah, perairan utara Kepulauan Kangean, perairan selatan Pulau Jawa hingga Pulau Sumbawa, Selat Bali, Selat Lombok, Selat Alas Bagian Selatan.
Kemudian Perairan Selatan Pulau Sumba, dan Pulau Sawu, Perairan Kupang–Pulau Rote, Laut Sawu, Laut Timor Selatan NTT, Selat Makassar Bagian Selatan, Perairan Barat Sulawesi Selatan, Perairan Kepulauan Sabalana Hingga Kepulauan Selayar, Perairan Utara Flores, Laut Flores, Laut Banda, Perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar.
Perairan Kaimana–Agats, Laut Arafuru Bagian Barat, Laut Sulawesi Bagian Tengah hingga Timur, Perairan Bitung–Manado, Laut Maluku, Perairan Utara dan Timur Kep. Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Utara Papua Barat hingga Papua, dan Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua juga berpotensi tinggi alami gelombang tinggi.
Gelombang tinggi 2,5 sampai 4 meter
Sementara itu, gelombang tinggi 2,5 sampai 4 meter atau masuk kategori tinggi berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa Timur hingga NTT, Perairan Barat Yos Sudarso, dan Laut Arafuru Bagian Tengah hingga Timur.
"Harap memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," tulis BMKG.
Ketentuan pelayaran
Perahu Nelayan diimbau melaju dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot saat tinggi gelombang di atas 1,25 meter, kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal Ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
"Kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar diimbau melaju dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter," imbuh BMKG.
"Diminta masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi serta wilayah pelayaran padat agar tetap selalu berhati-hati dan waspada."
Penulis : Gloria Setyvani Putri
Editor : Gloria Setyvani Putri
Sumber : https://sains.kompas.com/read/2019/02/07/100400223/bmkg-waspada-gelombang-tinggi-3-hari-ke-depan-sumatera-hingga-papua
Kondisi ini diakibatkan pola sirkulasi massa udara di Samudra Hindia barat Aceh.
Pola angin di utara Indonesia umumnya dari arah Utara ke Timur Laut kecepatan angin berkisar 4-20 knot, sedangkan di selatan wilayah Indonesia dari arah Barat ke Utara kecepatan angin berkisar 4-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Banda, Perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar, Perairan selatan Kepulauan Aru, Perairan Yos Sudarso, Perairan Merauke, dan Laut Arafuru.
"Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di wilayah-wilayah tersebut," tulis BMKG dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (6/2/2019).
Gelombang tinggi 1,25 sampai 2,5 meter
Untuk tinggi gelombang sedang, yakni 1,25 sampai 2,5 meter, berpeluang terjadi di beberapa daerah Sumatera sampai Papua, hampir seluruh wilayah Indonesia berpotensi mengalami fenomena ini.
Kawasan di Sumatera yang perlu waspada dalah Perairan Utara Sabang, Perairan Sabang-Banda Aceh, Perairan Aceh hingga Kepulauan Mentawai, Laut Natuna Utara, Perairan Utara Kep. Natuna, Perairan Bengkulu hingga Barat Lampung, dan Samudera Hindia Barat Sumatera.
Sementara untuk sekitar Jawa hingga Lombok, kawasan yang perlu waspada adanya gelombong tinggi kategori sedang adalah Selat Sunda bagian Selatan, Samudra Hindia Selatan Banten hingga Jawa Tengah, perairan utara Kepulauan Kangean, perairan selatan Pulau Jawa hingga Pulau Sumbawa, Selat Bali, Selat Lombok, Selat Alas Bagian Selatan.
Kemudian Perairan Selatan Pulau Sumba, dan Pulau Sawu, Perairan Kupang–Pulau Rote, Laut Sawu, Laut Timor Selatan NTT, Selat Makassar Bagian Selatan, Perairan Barat Sulawesi Selatan, Perairan Kepulauan Sabalana Hingga Kepulauan Selayar, Perairan Utara Flores, Laut Flores, Laut Banda, Perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar.
Perairan Kaimana–Agats, Laut Arafuru Bagian Barat, Laut Sulawesi Bagian Tengah hingga Timur, Perairan Bitung–Manado, Laut Maluku, Perairan Utara dan Timur Kep. Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Utara Papua Barat hingga Papua, dan Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua juga berpotensi tinggi alami gelombang tinggi.
Gelombang tinggi 2,5 sampai 4 meter
Sementara itu, gelombang tinggi 2,5 sampai 4 meter atau masuk kategori tinggi berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa Timur hingga NTT, Perairan Barat Yos Sudarso, dan Laut Arafuru Bagian Tengah hingga Timur.
"Harap memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," tulis BMKG.
Ketentuan pelayaran
Perahu Nelayan diimbau melaju dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot saat tinggi gelombang di atas 1,25 meter, kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal Ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
"Kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar diimbau melaju dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter," imbuh BMKG.
"Diminta masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi serta wilayah pelayaran padat agar tetap selalu berhati-hati dan waspada."
Penulis : Gloria Setyvani Putri
Editor : Gloria Setyvani Putri
Sumber : https://sains.kompas.com/read/2019/02/07/100400223/bmkg-waspada-gelombang-tinggi-3-hari-ke-depan-sumatera-hingga-papua
Restoran Sushi Tertangkap Sajikan Ikan yang Diambil dari Tempat Sampah
Ini Kamar Termewah di Laut, Biaya Pembangunannya Rp 2,8 M
Waspada, Hujan Angin Landa Ciamis Setiap Sore
Terhentinya Rentetan Gol Messi
Hilang dari Dunia Artis, Mandala Shoji Kini Jadi Buronan Kejaksaan
Pertamini Makin Marak, Pertamina Bisa Rugi
Korban Bendungan Limbah Ambruk Brasil 142 Orang
Tak Hanya Buruh, Ribuan Guru di Tunisia Tuntut Kenaikan Gaji
Israel Segera Hancurkan Rumah Warga di Yerusalem Timur
PBB Peringatkan Bantuan untuk Venezuela tidak Dipolitisasi
Ini Kamar Termewah di Laut, Biaya Pembangunannya Rp 2,8 M
Waspada, Hujan Angin Landa Ciamis Setiap Sore
Terhentinya Rentetan Gol Messi
Hilang dari Dunia Artis, Mandala Shoji Kini Jadi Buronan Kejaksaan
Pertamini Makin Marak, Pertamina Bisa Rugi
Korban Bendungan Limbah Ambruk Brasil 142 Orang
Tak Hanya Buruh, Ribuan Guru di Tunisia Tuntut Kenaikan Gaji
Israel Segera Hancurkan Rumah Warga di Yerusalem Timur
PBB Peringatkan Bantuan untuk Venezuela tidak Dipolitisasi
Khabib Tak Ingin Lagi Bertarung di "Kota Penuh Dosa"
Pemerintah Sebaiknya Akui Tol di Indonesia Memang Kelewat Mahal
Pengungsi Yazidi yang Ditampung Jerman Berkurang
PM Hungaria Genjot Angka Kelahiran dengan Insentif Pajak dan Kredit Rakyat
Sakit-Sakitan, Bouteflika Masih Ingin Maju Pilpres Aljazair
MUI Kritik RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
Turki Mendesak Tiongkok Menutup Kamp Penahanan Etnis Uighur
Kebakaran Hutan di New Zealand, 3.000 Orang Mengungsi
Gadis-Gadis Suriah Diserang di Berlin
Protes Rakyat Menentang Presiden Serbia Memasuki Pekan Kesepuluh
Pemerintah Sebaiknya Akui Tol di Indonesia Memang Kelewat Mahal
Pengungsi Yazidi yang Ditampung Jerman Berkurang
PM Hungaria Genjot Angka Kelahiran dengan Insentif Pajak dan Kredit Rakyat
Sakit-Sakitan, Bouteflika Masih Ingin Maju Pilpres Aljazair
MUI Kritik RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
Turki Mendesak Tiongkok Menutup Kamp Penahanan Etnis Uighur
Kebakaran Hutan di New Zealand, 3.000 Orang Mengungsi
Gadis-Gadis Suriah Diserang di Berlin
Protes Rakyat Menentang Presiden Serbia Memasuki Pekan Kesepuluh