HRW Desak Selidiki Eksploitasi Wanita Mozambik Pascatopan
Posted Date : 26-04-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 365 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, MAPUTO -- Organisasi hak asasi manusia (HAM) Human Rights Watch (HRW) mendesak pihak berwenang Mozambik menyelidiki kasus ekploitasi kaum wanita yang menjadi korban topan Idai. Para wanita itu dilaporkan dipaksa melakukan hubungan seks dengan imbalan makanan dan bantuan.
HRW mengatakan para pemuka masyarakat, beberapa di antaranya terkait dengan Partai Frelimo yang berkuasa. Mereka memaksa wanita melakukan hubungan seks dengan imbalan sekantong beras. Ada pula yang meminta uang sogokan agar nama mereka tercantum dalam daftar distribusi bantuan.
Keterangan tersebut didapat HRW dari kesaksian sejumlah korban, penduduk, dan relawan bantuan. "Eksploitasi seksual terhadap wanita yang berjuang untuk memberi makan keluarga mereka setelah topan Idai adalah kejam dan harus segera dihentikan," kata Direktur HRW Afrika Selatan Dewa Mavhinga pada Kamis (25/4), dikutip laman Aljazirah.
Seorang pemuka masyarakat di Tica, Distrik Nhamatanda, mengatakan kepada HRW dalam beberapa kasus di mana akses jalan tak memungkinkan, para pemimpin masyarakat setempat bertanggung jawab menyimpan makanan dan membagikannya kepada keluarga setiap pekan. Dia mengatakan karena makanan tidak memadai untuk dibagikan kepada semua orang, beberapa pemimpin masyarakat di sana memanfaatkan keterdesakan situasi dengan menagih uang kepada warga yang ingin namanya tercantum dalam daftar bantuan.
Seorang relawan bantuan menyebut, seringakali daftar itu mengecualikan rumah tangga yang dikepalai seorang wanita. "Di beberapa desa, wanita dan anak-anak mereka tidak memiliki makanan selama berpekan-pekan. Mereka akan melakukan apa saja untuk makanan, termasuk tidur dengan laki-laki yang bertanggung jawab atas distribusi makanan," kata dia.
Tiga wanita di Kota Mbimbir mengatakan kepada HRW mereka telah dipaksa melakukan hubungan badan dengan pejabat setempat jika ingin mendapatkan bantuan pangan. "Ketika dia (pejabat) tiba, dia meletakkan tas di lantai, dan mulai menyentuh, kemudian memberitahu saya sekarang giliran saya berterima kasih kepadanya," kata salah seorang wanita itu kepada HRW.
Jika sudah demikian, wanita itu akan menyuruh anak-anaknya pergi ke rumah temannya. "Ketika mereka pergi, saya tidur dengannya," ujar wanita tersebut.
Seorang wanita lainnya juga diperlakukan demikian. Dia dipaksa melakukan hubungan seks dengan imbalan satu kilogram kacang.
Mozambik adalah salah satu negara terparah yang terdampak topan Idai bulan lalu. Menurut PBB lebih dari satu juta orang masih berjuang untuk bangkit kembali di tengah badai.
PBB telah meminta sumbangan sebesar 282 juta dolar AS untuk mendanai bantuan darurat. Pekan lalu, Dewan IMF juga telah menyetujui pinjaman tanpa bunga sebesar 118,2 juta dolar AS untuk upaya pemulihan di Mozambik.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/afrika/pqjwa1366/hrw-desak-selidiki-eksploitasi-wanita-mozambik-pascatopan
HRW mengatakan para pemuka masyarakat, beberapa di antaranya terkait dengan Partai Frelimo yang berkuasa. Mereka memaksa wanita melakukan hubungan seks dengan imbalan sekantong beras. Ada pula yang meminta uang sogokan agar nama mereka tercantum dalam daftar distribusi bantuan.
Keterangan tersebut didapat HRW dari kesaksian sejumlah korban, penduduk, dan relawan bantuan. "Eksploitasi seksual terhadap wanita yang berjuang untuk memberi makan keluarga mereka setelah topan Idai adalah kejam dan harus segera dihentikan," kata Direktur HRW Afrika Selatan Dewa Mavhinga pada Kamis (25/4), dikutip laman Aljazirah.
Seorang pemuka masyarakat di Tica, Distrik Nhamatanda, mengatakan kepada HRW dalam beberapa kasus di mana akses jalan tak memungkinkan, para pemimpin masyarakat setempat bertanggung jawab menyimpan makanan dan membagikannya kepada keluarga setiap pekan. Dia mengatakan karena makanan tidak memadai untuk dibagikan kepada semua orang, beberapa pemimpin masyarakat di sana memanfaatkan keterdesakan situasi dengan menagih uang kepada warga yang ingin namanya tercantum dalam daftar bantuan.
Seorang relawan bantuan menyebut, seringakali daftar itu mengecualikan rumah tangga yang dikepalai seorang wanita. "Di beberapa desa, wanita dan anak-anak mereka tidak memiliki makanan selama berpekan-pekan. Mereka akan melakukan apa saja untuk makanan, termasuk tidur dengan laki-laki yang bertanggung jawab atas distribusi makanan," kata dia.
Tiga wanita di Kota Mbimbir mengatakan kepada HRW mereka telah dipaksa melakukan hubungan badan dengan pejabat setempat jika ingin mendapatkan bantuan pangan. "Ketika dia (pejabat) tiba, dia meletakkan tas di lantai, dan mulai menyentuh, kemudian memberitahu saya sekarang giliran saya berterima kasih kepadanya," kata salah seorang wanita itu kepada HRW.
Jika sudah demikian, wanita itu akan menyuruh anak-anaknya pergi ke rumah temannya. "Ketika mereka pergi, saya tidur dengannya," ujar wanita tersebut.
Seorang wanita lainnya juga diperlakukan demikian. Dia dipaksa melakukan hubungan seks dengan imbalan satu kilogram kacang.
Mozambik adalah salah satu negara terparah yang terdampak topan Idai bulan lalu. Menurut PBB lebih dari satu juta orang masih berjuang untuk bangkit kembali di tengah badai.
PBB telah meminta sumbangan sebesar 282 juta dolar AS untuk mendanai bantuan darurat. Pekan lalu, Dewan IMF juga telah menyetujui pinjaman tanpa bunga sebesar 118,2 juta dolar AS untuk upaya pemulihan di Mozambik.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/afrika/pqjwa1366/hrw-desak-selidiki-eksploitasi-wanita-mozambik-pascatopan
Pangeran William Kunjungi Masjid Al-Noor di Christchurch
Lokasi Bom Bali akan Dijadikan Restoran, PM Australia Kesal
Hakim Sudan Ikut Unjuk Rasa
Paku dan Sekrup Dikeluarkan dari dalam Perut Emu Australia
Warga Vietnam dalam Kasus Kim Jong-Nam Bebas 3 Mei
Pendukung Senator Anti-Muslim Australia Pukuli Wartawan
Pemimpin Kelompok Pengebom Sri Lanka Tewas di Lokasi Ledakan
1.000 Migran Kabur dari Pusat Penahanan di Meksiko
Tyas Mirasih Lapor Polisi, Nenek Amandine Dijemput Paksa dan Dijebloskan ke Penjara
Syuting di Belanda, Al Ghazali Mau Walau Cuma Jadi Kameo
Lokasi Bom Bali akan Dijadikan Restoran, PM Australia Kesal
Hakim Sudan Ikut Unjuk Rasa
Paku dan Sekrup Dikeluarkan dari dalam Perut Emu Australia
Warga Vietnam dalam Kasus Kim Jong-Nam Bebas 3 Mei
Pendukung Senator Anti-Muslim Australia Pukuli Wartawan
Pemimpin Kelompok Pengebom Sri Lanka Tewas di Lokasi Ledakan
1.000 Migran Kabur dari Pusat Penahanan di Meksiko
Tyas Mirasih Lapor Polisi, Nenek Amandine Dijemput Paksa dan Dijebloskan ke Penjara
Syuting di Belanda, Al Ghazali Mau Walau Cuma Jadi Kameo
Para Pendaki Palestina Kibarkan Bendera di Gunung Everest
Diguyur Hujan Deras, Jalan ARH dan Margonda Depok Kebanjiran
Cara Kakorlantas Atasi Macet Akibat Pasar Tumpah saat Mudik
Lebih Canggih dari Vespa, Harga Skutik ini Hanya Rp28 Jutaan
Pentingkah Memilih Pasta Gigi Berlabel Halal?
Servis Mobil Wuling Lebih Mudah dengan Cara Ini
19 Bocah Kecanduan Seks, Ina Liem: Itu Murni Kelalaian Orang Tua
Kuliner Malam Ponorogo, Angkringan Jo-Klithik Sajikan Menu Beda
Aksi Nekat Pengendara, Keluarkan Badan saat Nyetir Hanya untuk Selfie
Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadan 1440 H pada 5 Mei
Diguyur Hujan Deras, Jalan ARH dan Margonda Depok Kebanjiran
Cara Kakorlantas Atasi Macet Akibat Pasar Tumpah saat Mudik
Lebih Canggih dari Vespa, Harga Skutik ini Hanya Rp28 Jutaan
Pentingkah Memilih Pasta Gigi Berlabel Halal?
Servis Mobil Wuling Lebih Mudah dengan Cara Ini
19 Bocah Kecanduan Seks, Ina Liem: Itu Murni Kelalaian Orang Tua
Kuliner Malam Ponorogo, Angkringan Jo-Klithik Sajikan Menu Beda
Aksi Nekat Pengendara, Keluarkan Badan saat Nyetir Hanya untuk Selfie
Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadan 1440 H pada 5 Mei