Lokasi Bom Bali akan Dijadikan Restoran, PM Australia Kesal
Posted Date : 26-04-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 299 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengecam keputusan Pemerintah Daerah Kabupaten Badung, Bali, yang memberikan izin mendirikan bangunan (IMB) kepada pemilik lahan bekas Sari Club yang merupakan lokasi pemboman Bali. Dia menyebut rencana tersebut sangat mengganggu Australia.
Seperti diberitakan ABC sebelumnya, salah satu pengembang di Bali akan memulai pembangunan "restoran dan monumen" berlantai lima di lokasi tersebut.
Saat terjadi serangan Bom Bali pada 2002 di Sari Club, puluhan warga Australia tewas di tempat ini. Terbitnya IMB kepada PT Hotel Cianjur Asri (Tjia Tjat Tjoy Woen) dengan peruntukan restoran 353 kursi tempat duduk tersebut, membuat PM Morrison kesal.
Dalam postingan di akun medsosnya pada Kamis (25/4), PM Morrison menyatakan Pemerintah Australia sebenarnya telah memberikan dana bagi pembangunan Taman Perdamaian di lokasi bekas Sari Club ini.
"Konsul Jenderal kami di Bali telah bekerja keras untuk menyelesaikan permasalahan ini," katanya.
PM Morrison pun menyatakan akan berusaha untuk membatalkan keputusan Pemda Badung tersebut.
"Pemerintah Australia akan bekerja sama dengan pihak terkait di Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan ini," katanya.
"Kami ingin memastikan kenangan dan keluarga semua korban yang terbunuh dalam serangan teroris yang mengejutkan itu dihormati secara patut," tambah PM Morrison.
Ini merupakan yang kedua kalinya PM Morrison mengalami permasalahan dengan Pemerintah Indonesia sejak dia menjabat Perdana Menteri pada Agustus 2018.
PM Morrison sebelumnya juga memicu kekesalan dan protes dari Pemerintah Indonesia terkait rencana Australia memindahkan Kedubesnya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Hal itu sempat menyebabkan penundaan penandatanganan perjanjian perdagangan bebas kedua negara.
Salah satu korban selama Bom Bali, Jan Laczynski, mengapresiasi upaya yang dilakukan PM Morrison untuk membatalkan IMB bekas Sari Club tersebut.
"Saya memahami arti dukungan semacam ini bagi keluarga 88 warga Australia dan 202 orang yang meninggal di Bali. Semoga mereka bisa beristirahat dengan tenang di lokasi Sari Club tanpa terganggu," katanya.
Sejak puing-puing pemboman dibersihkan, lokasi tersebut telah digunakan sebagai tempat parkir dengan kios-kios kecil yang berjualan di sana.
Para penjual itu telah diminta membersihkan dagangan mereka terhitung mulai minggu depan, sementara konstruksi diperkirakan dimulai pada 9 Mei.
Pada Rabu, berlangsung pertemuan antara Asosiasi Taman Perdamaian Bali dengan keponakan pemilik lahan serta perwakilan dari Pemda Kabupaten Badung. Dalam pertemuan yang berlangsung 90 menit itu terungkap bahwa pemilik lahan tidak bersedia menjual tanahnya. Selain itu disebutkan bahwa pada 9 Mei pembangunan restoran akan dimulai.
Pihak pemilik juga berencana melakukan upacara pembersihan pada hari Ahad untuk mengusir "roh jahat" dari lokasi.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/abc-australia-network/pqjys4382/lokasi-bom-bali-akan-dijadikan-restoran-pm-australia-kesal
Seperti diberitakan ABC sebelumnya, salah satu pengembang di Bali akan memulai pembangunan "restoran dan monumen" berlantai lima di lokasi tersebut.
Saat terjadi serangan Bom Bali pada 2002 di Sari Club, puluhan warga Australia tewas di tempat ini. Terbitnya IMB kepada PT Hotel Cianjur Asri (Tjia Tjat Tjoy Woen) dengan peruntukan restoran 353 kursi tempat duduk tersebut, membuat PM Morrison kesal.
Dalam postingan di akun medsosnya pada Kamis (25/4), PM Morrison menyatakan Pemerintah Australia sebenarnya telah memberikan dana bagi pembangunan Taman Perdamaian di lokasi bekas Sari Club ini.
"Konsul Jenderal kami di Bali telah bekerja keras untuk menyelesaikan permasalahan ini," katanya.
PM Morrison pun menyatakan akan berusaha untuk membatalkan keputusan Pemda Badung tersebut.
"Pemerintah Australia akan bekerja sama dengan pihak terkait di Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan ini," katanya.
"Kami ingin memastikan kenangan dan keluarga semua korban yang terbunuh dalam serangan teroris yang mengejutkan itu dihormati secara patut," tambah PM Morrison.
Ini merupakan yang kedua kalinya PM Morrison mengalami permasalahan dengan Pemerintah Indonesia sejak dia menjabat Perdana Menteri pada Agustus 2018.
PM Morrison sebelumnya juga memicu kekesalan dan protes dari Pemerintah Indonesia terkait rencana Australia memindahkan Kedubesnya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Hal itu sempat menyebabkan penundaan penandatanganan perjanjian perdagangan bebas kedua negara.
Salah satu korban selama Bom Bali, Jan Laczynski, mengapresiasi upaya yang dilakukan PM Morrison untuk membatalkan IMB bekas Sari Club tersebut.
"Saya memahami arti dukungan semacam ini bagi keluarga 88 warga Australia dan 202 orang yang meninggal di Bali. Semoga mereka bisa beristirahat dengan tenang di lokasi Sari Club tanpa terganggu," katanya.
Sejak puing-puing pemboman dibersihkan, lokasi tersebut telah digunakan sebagai tempat parkir dengan kios-kios kecil yang berjualan di sana.
Para penjual itu telah diminta membersihkan dagangan mereka terhitung mulai minggu depan, sementara konstruksi diperkirakan dimulai pada 9 Mei.
Pada Rabu, berlangsung pertemuan antara Asosiasi Taman Perdamaian Bali dengan keponakan pemilik lahan serta perwakilan dari Pemda Kabupaten Badung. Dalam pertemuan yang berlangsung 90 menit itu terungkap bahwa pemilik lahan tidak bersedia menjual tanahnya. Selain itu disebutkan bahwa pada 9 Mei pembangunan restoran akan dimulai.
Pihak pemilik juga berencana melakukan upacara pembersihan pada hari Ahad untuk mengusir "roh jahat" dari lokasi.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/abc-australia-network/pqjys4382/lokasi-bom-bali-akan-dijadikan-restoran-pm-australia-kesal
Hakim Sudan Ikut Unjuk Rasa
Paku dan Sekrup Dikeluarkan dari dalam Perut Emu Australia
Warga Vietnam dalam Kasus Kim Jong-Nam Bebas 3 Mei
Pendukung Senator Anti-Muslim Australia Pukuli Wartawan
Pemimpin Kelompok Pengebom Sri Lanka Tewas di Lokasi Ledakan
1.000 Migran Kabur dari Pusat Penahanan di Meksiko
Tyas Mirasih Lapor Polisi, Nenek Amandine Dijemput Paksa dan Dijebloskan ke Penjara
Syuting di Belanda, Al Ghazali Mau Walau Cuma Jadi Kameo
Awalnya Santai, Ammar Zoni dan Irish Bella Mendadak Gugup Jelang Menikah
Status Muzdalifah Janda Anak Lima, Begini Tanggapan Ayah Fadel Islami
Paku dan Sekrup Dikeluarkan dari dalam Perut Emu Australia
Warga Vietnam dalam Kasus Kim Jong-Nam Bebas 3 Mei
Pendukung Senator Anti-Muslim Australia Pukuli Wartawan
Pemimpin Kelompok Pengebom Sri Lanka Tewas di Lokasi Ledakan
1.000 Migran Kabur dari Pusat Penahanan di Meksiko
Tyas Mirasih Lapor Polisi, Nenek Amandine Dijemput Paksa dan Dijebloskan ke Penjara
Syuting di Belanda, Al Ghazali Mau Walau Cuma Jadi Kameo
Awalnya Santai, Ammar Zoni dan Irish Bella Mendadak Gugup Jelang Menikah
Status Muzdalifah Janda Anak Lima, Begini Tanggapan Ayah Fadel Islami
Pangeran William Kunjungi Masjid Al-Noor di Christchurch
HRW Desak Selidiki Eksploitasi Wanita Mozambik Pascatopan
Para Pendaki Palestina Kibarkan Bendera di Gunung Everest
Diguyur Hujan Deras, Jalan ARH dan Margonda Depok Kebanjiran
Cara Kakorlantas Atasi Macet Akibat Pasar Tumpah saat Mudik
Lebih Canggih dari Vespa, Harga Skutik ini Hanya Rp28 Jutaan
Pentingkah Memilih Pasta Gigi Berlabel Halal?
Servis Mobil Wuling Lebih Mudah dengan Cara Ini
19 Bocah Kecanduan Seks, Ina Liem: Itu Murni Kelalaian Orang Tua
Kuliner Malam Ponorogo, Angkringan Jo-Klithik Sajikan Menu Beda
HRW Desak Selidiki Eksploitasi Wanita Mozambik Pascatopan
Para Pendaki Palestina Kibarkan Bendera di Gunung Everest
Diguyur Hujan Deras, Jalan ARH dan Margonda Depok Kebanjiran
Cara Kakorlantas Atasi Macet Akibat Pasar Tumpah saat Mudik
Lebih Canggih dari Vespa, Harga Skutik ini Hanya Rp28 Jutaan
Pentingkah Memilih Pasta Gigi Berlabel Halal?
Servis Mobil Wuling Lebih Mudah dengan Cara Ini
19 Bocah Kecanduan Seks, Ina Liem: Itu Murni Kelalaian Orang Tua
Kuliner Malam Ponorogo, Angkringan Jo-Klithik Sajikan Menu Beda