Para Pendaki Palestina Kibarkan Bendera di Gunung Everest
Posted Date : 26-04-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 291 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, BETHLEHEM -- Setelah menempuh perjalanan sejauh 100 kilometer selama enam hari, sebanyak 27 warga Palestina yang terdiri dari laki-laki dan perempuan akhirnya mencapai pos pemberhentian puncak Gunung Everest di ketinggian 5.400 meter di atas permukaan laut.
Pihak penyelenggara pendakian, Climbing For Palestine memposting di halaman jejaring sosial Facebook-nya tentang pencapaian dan kondisi 27 warga Palestina yang mendaki ke Everest.
“Kami 12 wanita dan 16 pria dari Palestina. Kita 27 orang telah berhasil mencapai pemberhentian Gunung Everest pada ketinggian 5.400 meter di atas permukaan laut,” dalam pernyataan Climbing for Palestine seperti dilansir Maan News pada Jumat (26/4).
Sesampainya di ketinggian 5.400 meter di atas permukaan laut itu, para pendaki Palestina mengibarkan bendera Palestina dan slogan yang berisi dukungan terhadap tahanan Palestina dan Yerusalem.
“Kami mengibarkan bendera Palestina dan slogan solidaritas para tahanan dan Yerusalem, paling tidak ini yang bisa kami lakukan untuk tujuan Palestina,” dalam keterangan kelompok pendaki itu.
Kelompk pendaki Palestina telah memulai pendakian pada 19 April. Sebagai bagian dari petualangan olahraga gunung dengan tujuan menempatkan Pestina termasuk di antara negara-negara yang telah lakukan pendataan gunung Everest yang terletak di Himalaya atau perbatasan antara Cina dan Nepal.
Diketahui puncak gunung Everest memiliki ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut. Itu menjadikan Everest sebagai gunung tertinggi di dunia yang membuat lebih menantang untuk mencapainya. Meski berbahaya, gunung Everest telah menarik banyak pendaki, beberapa diantaranya merupakan pendaki gunung yang berpengalaman. Kendati telah ada sekitar 4.000 orang yang melakukan pendakian ke puncak Everest sejak 1953, namun lebih dari 296 orang telah tewas dalam upaya mencapai puncak Everest.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/pqjvu9335/para-pendaki-palestina-kibarkan-bendera-di-gunung-everest
Pihak penyelenggara pendakian, Climbing For Palestine memposting di halaman jejaring sosial Facebook-nya tentang pencapaian dan kondisi 27 warga Palestina yang mendaki ke Everest.
“Kami 12 wanita dan 16 pria dari Palestina. Kita 27 orang telah berhasil mencapai pemberhentian Gunung Everest pada ketinggian 5.400 meter di atas permukaan laut,” dalam pernyataan Climbing for Palestine seperti dilansir Maan News pada Jumat (26/4).
Sesampainya di ketinggian 5.400 meter di atas permukaan laut itu, para pendaki Palestina mengibarkan bendera Palestina dan slogan yang berisi dukungan terhadap tahanan Palestina dan Yerusalem.
“Kami mengibarkan bendera Palestina dan slogan solidaritas para tahanan dan Yerusalem, paling tidak ini yang bisa kami lakukan untuk tujuan Palestina,” dalam keterangan kelompok pendaki itu.
Kelompk pendaki Palestina telah memulai pendakian pada 19 April. Sebagai bagian dari petualangan olahraga gunung dengan tujuan menempatkan Pestina termasuk di antara negara-negara yang telah lakukan pendataan gunung Everest yang terletak di Himalaya atau perbatasan antara Cina dan Nepal.
Diketahui puncak gunung Everest memiliki ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut. Itu menjadikan Everest sebagai gunung tertinggi di dunia yang membuat lebih menantang untuk mencapainya. Meski berbahaya, gunung Everest telah menarik banyak pendaki, beberapa diantaranya merupakan pendaki gunung yang berpengalaman. Kendati telah ada sekitar 4.000 orang yang melakukan pendakian ke puncak Everest sejak 1953, namun lebih dari 296 orang telah tewas dalam upaya mencapai puncak Everest.
Sumber : https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/pqjvu9335/para-pendaki-palestina-kibarkan-bendera-di-gunung-everest
HRW Desak Selidiki Eksploitasi Wanita Mozambik Pascatopan
Pangeran William Kunjungi Masjid Al-Noor di Christchurch
Lokasi Bom Bali akan Dijadikan Restoran, PM Australia Kesal
Hakim Sudan Ikut Unjuk Rasa
Paku dan Sekrup Dikeluarkan dari dalam Perut Emu Australia
Warga Vietnam dalam Kasus Kim Jong-Nam Bebas 3 Mei
Pendukung Senator Anti-Muslim Australia Pukuli Wartawan
Pemimpin Kelompok Pengebom Sri Lanka Tewas di Lokasi Ledakan
1.000 Migran Kabur dari Pusat Penahanan di Meksiko
Tyas Mirasih Lapor Polisi, Nenek Amandine Dijemput Paksa dan Dijebloskan ke Penjara
Pangeran William Kunjungi Masjid Al-Noor di Christchurch
Lokasi Bom Bali akan Dijadikan Restoran, PM Australia Kesal
Hakim Sudan Ikut Unjuk Rasa
Paku dan Sekrup Dikeluarkan dari dalam Perut Emu Australia
Warga Vietnam dalam Kasus Kim Jong-Nam Bebas 3 Mei
Pendukung Senator Anti-Muslim Australia Pukuli Wartawan
Pemimpin Kelompok Pengebom Sri Lanka Tewas di Lokasi Ledakan
1.000 Migran Kabur dari Pusat Penahanan di Meksiko
Tyas Mirasih Lapor Polisi, Nenek Amandine Dijemput Paksa dan Dijebloskan ke Penjara
Diguyur Hujan Deras, Jalan ARH dan Margonda Depok Kebanjiran
Cara Kakorlantas Atasi Macet Akibat Pasar Tumpah saat Mudik
Lebih Canggih dari Vespa, Harga Skutik ini Hanya Rp28 Jutaan
Pentingkah Memilih Pasta Gigi Berlabel Halal?
Servis Mobil Wuling Lebih Mudah dengan Cara Ini
19 Bocah Kecanduan Seks, Ina Liem: Itu Murni Kelalaian Orang Tua
Kuliner Malam Ponorogo, Angkringan Jo-Klithik Sajikan Menu Beda
Aksi Nekat Pengendara, Keluarkan Badan saat Nyetir Hanya untuk Selfie
Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadan 1440 H pada 5 Mei
Kabar Dugaan Perselingkuhan Pangeran William Semakin Mencuat
Cara Kakorlantas Atasi Macet Akibat Pasar Tumpah saat Mudik
Lebih Canggih dari Vespa, Harga Skutik ini Hanya Rp28 Jutaan
Pentingkah Memilih Pasta Gigi Berlabel Halal?
Servis Mobil Wuling Lebih Mudah dengan Cara Ini
19 Bocah Kecanduan Seks, Ina Liem: Itu Murni Kelalaian Orang Tua
Kuliner Malam Ponorogo, Angkringan Jo-Klithik Sajikan Menu Beda
Aksi Nekat Pengendara, Keluarkan Badan saat Nyetir Hanya untuk Selfie
Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadan 1440 H pada 5 Mei
Kabar Dugaan Perselingkuhan Pangeran William Semakin Mencuat