Orang-orang yang Paling Membutuhkan Vitamin C untuk Imunitas
Posted Date : 08-12-2020, berita ini telah dikunjungi sebanyak 611 kali.
Jakarta, CNN Indonesia -- Selain menjaga jarak, memakai masker, dan juga rajin mencuci tangan, menjaga imunitas tubuh juga diperlukan agar terhindar dari infeksi virus corona.
Vitamin C merupakan salah satu faktor pendukung dan peningkat imunitas tubuh. Vitamin C, yang juga dikenal sebagai asam askorbat, punya banyak khasiat untuk tubuh, seperti antioksidan, mencegah peradangan, stres, bahkan anti bakteri.
Prof Saptawati Bardosono dari Perhimpunan Nutrisi Indonesia, mengatakan bahwa sesuai anjuranKementerian Kesehatan untuk Angka Kecukupan Gizi tahun 2019, kecukupan asupan vitamin C ditentukan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Contohnya, laki-laki usia mulai 16 tahun sampai lebih dari 80 tahun adalah 90 mg per hari, sementara pada perempuan sebesar 75 mg per hari.
"Yang banyak membutuhkan vitamin C adalah mereka yang sering mengonsumsi makanan yang tidak segar dan makanan yang tidak mengandung sumber vitamin C," ucapnya dalam pernyataan Minute Maid Pulpy Orange yang diterima CNNIndonesia.com.
Mereka yang pola hidupnya tidak sehat, seperti tidak pernah berolahraga, merokok, dan sering meminum alkohol juga memerlukan asupan vitamin C yang cukup. Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu serta ditambah dengan polusi, vitamin C menjadi penting untuk menjaga kondisi tubuh."
Kurangnya asupan vitamin C sehari-hari bisa berpengaruh pada kesehatan seseorang, salah satunya meningkatkan risiko penyakit jantung. Salah satu penyebab penyakit jantung adalah kurangnya konsumsi vitamin C sebesar 300 mg/hari.
Hanya saja perlu disadari bahwa setiap orang memiliki kebutuhan asupan vitamin C yang berbeda. Saptawati mengungkapkan bahwa konsumsi vitamin C dapat disesuaikan berdasarkan aktivitas yang dilakukan setiap hari.
"Asupan vitamin C dari makanan bisa mencapai 200 mg/hari, tapi bila Anda termasuk anak muda yang aktif dan sering melakukan latihan fisik, jumlah tersebut belum bisa mencukupi. Setidaknya Anda membutuhkan suplementasi mulai dari 500-1,000 mg/hari untuk mencegah terjadinya gangguan pernapasan," ujarnya.
Untuk mengetahui jumlah vitamin C yang sudah masuk dalam tubuh, tak ada salahnya untuk mencatat sayur dan buah yang sudah dimakan. Dia menganjurkan untuk mengonsumsi tiga porsi buah dan sayur per harinya.
"Bila dibutuhkan, kita dapat memperoleh vitamin C dari makanan dan minuman yang telah melewati proses penambahan mikronutrien. Misalnya seperti jus jeruk atau minuman yang mengandung jeruk dengan melihat label kemasannya untuk mengetahui kandungannya. Untuk dosis yang lebih tinggi, dianjurkan juga untuk mengonsumsi suplemen vitamin C," ujarnya.
(chs)
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20201207143947-255-578928/orang-orang-yang-paling-membutuhkan-vitamin-c-untuk-imunitas
Vitamin C merupakan salah satu faktor pendukung dan peningkat imunitas tubuh. Vitamin C, yang juga dikenal sebagai asam askorbat, punya banyak khasiat untuk tubuh, seperti antioksidan, mencegah peradangan, stres, bahkan anti bakteri.
Prof Saptawati Bardosono dari Perhimpunan Nutrisi Indonesia, mengatakan bahwa sesuai anjuranKementerian Kesehatan untuk Angka Kecukupan Gizi tahun 2019, kecukupan asupan vitamin C ditentukan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Contohnya, laki-laki usia mulai 16 tahun sampai lebih dari 80 tahun adalah 90 mg per hari, sementara pada perempuan sebesar 75 mg per hari.
Namun siapa saja yang paling membutuhkan asupan vitamin C?
Saptawati mengungkapkan orang yang membutuhkan asupan vitamin C tambahan dibandingkan dengan orang lainnya."Yang banyak membutuhkan vitamin C adalah mereka yang sering mengonsumsi makanan yang tidak segar dan makanan yang tidak mengandung sumber vitamin C," ucapnya dalam pernyataan Minute Maid Pulpy Orange yang diterima CNNIndonesia.com.
Mereka yang pola hidupnya tidak sehat, seperti tidak pernah berolahraga, merokok, dan sering meminum alkohol juga memerlukan asupan vitamin C yang cukup. Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu serta ditambah dengan polusi, vitamin C menjadi penting untuk menjaga kondisi tubuh."
Kurangnya asupan vitamin C sehari-hari bisa berpengaruh pada kesehatan seseorang, salah satunya meningkatkan risiko penyakit jantung. Salah satu penyebab penyakit jantung adalah kurangnya konsumsi vitamin C sebesar 300 mg/hari.
Hanya saja perlu disadari bahwa setiap orang memiliki kebutuhan asupan vitamin C yang berbeda. Saptawati mengungkapkan bahwa konsumsi vitamin C dapat disesuaikan berdasarkan aktivitas yang dilakukan setiap hari.
"Asupan vitamin C dari makanan bisa mencapai 200 mg/hari, tapi bila Anda termasuk anak muda yang aktif dan sering melakukan latihan fisik, jumlah tersebut belum bisa mencukupi. Setidaknya Anda membutuhkan suplementasi mulai dari 500-1,000 mg/hari untuk mencegah terjadinya gangguan pernapasan," ujarnya.
Dari mana saja asupan vitamin C bisa didapatkan?
Anda jangan dulu mengandalkan asupan vitamin C hanya dari suplemen vitamin saja. Konsumsi sayuran dan buah-buahan juga akan membantu tambahan asupan vitamin c dalam tubuh.Untuk mengetahui jumlah vitamin C yang sudah masuk dalam tubuh, tak ada salahnya untuk mencatat sayur dan buah yang sudah dimakan. Dia menganjurkan untuk mengonsumsi tiga porsi buah dan sayur per harinya.
"Bila dibutuhkan, kita dapat memperoleh vitamin C dari makanan dan minuman yang telah melewati proses penambahan mikronutrien. Misalnya seperti jus jeruk atau minuman yang mengandung jeruk dengan melihat label kemasannya untuk mengetahui kandungannya. Untuk dosis yang lebih tinggi, dianjurkan juga untuk mengonsumsi suplemen vitamin C," ujarnya.
(chs)
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20201207143947-255-578928/orang-orang-yang-paling-membutuhkan-vitamin-c-untuk-imunitas
5 Manfaat Mengejutkan dari Kayu Manis
'Gimana Ganja Mau Dipakai Medis, Diteliti Aja Enggak Boleh'
Bermula 8 Siswa SMK Batuk dan Anosmia, Terbongkar 179 Siswa Positif Covid-19
Penambang Pasir Ketiduran saat Gunung Semeru Meletus
Anies Minta Warga DKI Tahan Diri Liburan Natal dan Tahun Baru
Studi Temukan Jenis Teh Penangkal Covid-19
Bayi di Singapura Lahir dengan Antibodi Covid-19
Erick Thohir Rombak Fokus Bisnis Bank BUMN
Waspadai Dampak Sosial dari Rencana Perubahan Skema Gaji PNS
Hadirkan Mobil Listrik Pertama di Asia Tenggara, Lexus UX 300e Siap Mengaspal di Indonesia
'Gimana Ganja Mau Dipakai Medis, Diteliti Aja Enggak Boleh'
Bermula 8 Siswa SMK Batuk dan Anosmia, Terbongkar 179 Siswa Positif Covid-19
Penambang Pasir Ketiduran saat Gunung Semeru Meletus
Anies Minta Warga DKI Tahan Diri Liburan Natal dan Tahun Baru
Studi Temukan Jenis Teh Penangkal Covid-19
Bayi di Singapura Lahir dengan Antibodi Covid-19
Erick Thohir Rombak Fokus Bisnis Bank BUMN
Waspadai Dampak Sosial dari Rencana Perubahan Skema Gaji PNS
Hadirkan Mobil Listrik Pertama di Asia Tenggara, Lexus UX 300e Siap Mengaspal di Indonesia
Peneliti China Bikin Komputer Kuantum Tercepat di Dunia, Kalahkan Google
Negara Selain China yang Buat Matahari Buatan
Kominfo: Siaran TV Analog Wajib Berhenti 2 November 2022
Kulkas yang Bisa Simpan Vaksin Corona Pfizer Minus 70 Celcius
22 Ilmuwan Muslim Berpengaruh di Dunia, Ada dari Indonesia
Jokowi Masuk 50 Muslim Berpengaruh 2021, Posisinya Naik ke Peringkat 12
Media Asing Soroti Keputusan Jokowi Gratiskan Vaksin Corona
Jokowi: 182 Juta Warga Harus Divaksin, Suntik Mulai Januari
Jokowi: Vaksin Corona Gratis, Jangan Ada yang Bilang Bayar
Jokowi Minta Menkeu Siapkan Duit Vaksin Gratis ke Semua Warga
Negara Selain China yang Buat Matahari Buatan
Kominfo: Siaran TV Analog Wajib Berhenti 2 November 2022
Kulkas yang Bisa Simpan Vaksin Corona Pfizer Minus 70 Celcius
22 Ilmuwan Muslim Berpengaruh di Dunia, Ada dari Indonesia
Jokowi Masuk 50 Muslim Berpengaruh 2021, Posisinya Naik ke Peringkat 12
Media Asing Soroti Keputusan Jokowi Gratiskan Vaksin Corona
Jokowi: 182 Juta Warga Harus Divaksin, Suntik Mulai Januari
Jokowi: Vaksin Corona Gratis, Jangan Ada yang Bilang Bayar
Jokowi Minta Menkeu Siapkan Duit Vaksin Gratis ke Semua Warga