SmartMusic, Aplikasi Streaming Musik Karya Anak Bangsa
Posted Date : 11-02-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 162 kali.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendengarkan musik kapan saja dan di mana saja kini bisa dilakukan lewat alikasi streaming musik karya anak bangsa, SmartMusic. Aplikasi tersebut dihadirkan oleh PT Smartfren Telecom Tbk bekerja sama dengan PT Melon Indonesia.
Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim menginformasikan, aplikasi tersebut sebelumnya bernama Gudang Musik yang dirilis pada 2012. Pada 2016, namanya resmi berganti menjadi SmartMusic. Pada 2019, aplikasi kembali diluncurkan kembali untuk para penikmat musik.
"SmartMusic menghadirkan lebih dari enam juta lagu yang dapat dinikmati pengguna. Dari jumlah tersebut, 70 persen di antaranya merupakan lagu hasil karya musisi dalam negeri," kata Djoko.
Sampai Februari 2019, jumlah pengguna SmartMusic sudah melebihi angka 300 ribu. Sebanyak 20 persen merupakan pelanggan berbayar. Djoko menargetkan, hingga akhir 2019 pengguna SmartMusic mencapai angka 500 ribu.
Aplikasi dapat diunduh lewat GooglePlaystore. Bagi yang ingin berlangganan, opsi paket yang ada yaitu harian (Rp 1 ribu), mingguan (Rp 5 ribu), bulanan (Rp 15 ribu), tiga bulanan (Rp 35 ribu), enam bulanan (Rp 65 ribu), dan tahunan (Rp 120 ribu).
Dengan harga kompetitif serta kuantitas dan kualitas musik yang tersedia, Djoko optimistis SmartMusic mampu bersaing dengan aplikasi streaming yang sudah ada. Inovasi itu juga menjadi upaya Smartfren ikut mencegah pembajakan karya musik.
"Dukung kemajuan musisi dalam negeri dengan tidak membajak karya," ujar Djoko.
Dalam rangka menggaungkan kampanye itu, Smartfren menggelar konser mini "Yuk Jadi Sehat Sekaligus Dukung Antipembajakan Musik" di Sarinah, Jakarta, Ahad (10/2). Sejumlah musisi yang berkolaborasi antara lain D'Masiv, Yura Yunita, dan Duo Anggrek.
Sumber : https://senggang.republika.co.id/berita/senggang/musik/19/02/11/pmqm7y328-smartmusic-aplikasi-streaming-musik-karya-anak-bangsa
Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim menginformasikan, aplikasi tersebut sebelumnya bernama Gudang Musik yang dirilis pada 2012. Pada 2016, namanya resmi berganti menjadi SmartMusic. Pada 2019, aplikasi kembali diluncurkan kembali untuk para penikmat musik.
"SmartMusic menghadirkan lebih dari enam juta lagu yang dapat dinikmati pengguna. Dari jumlah tersebut, 70 persen di antaranya merupakan lagu hasil karya musisi dalam negeri," kata Djoko.
Sampai Februari 2019, jumlah pengguna SmartMusic sudah melebihi angka 300 ribu. Sebanyak 20 persen merupakan pelanggan berbayar. Djoko menargetkan, hingga akhir 2019 pengguna SmartMusic mencapai angka 500 ribu.
Aplikasi dapat diunduh lewat GooglePlaystore. Bagi yang ingin berlangganan, opsi paket yang ada yaitu harian (Rp 1 ribu), mingguan (Rp 5 ribu), bulanan (Rp 15 ribu), tiga bulanan (Rp 35 ribu), enam bulanan (Rp 65 ribu), dan tahunan (Rp 120 ribu).
Dengan harga kompetitif serta kuantitas dan kualitas musik yang tersedia, Djoko optimistis SmartMusic mampu bersaing dengan aplikasi streaming yang sudah ada. Inovasi itu juga menjadi upaya Smartfren ikut mencegah pembajakan karya musik.
"Dukung kemajuan musisi dalam negeri dengan tidak membajak karya," ujar Djoko.
Dalam rangka menggaungkan kampanye itu, Smartfren menggelar konser mini "Yuk Jadi Sehat Sekaligus Dukung Antipembajakan Musik" di Sarinah, Jakarta, Ahad (10/2). Sejumlah musisi yang berkolaborasi antara lain D'Masiv, Yura Yunita, dan Duo Anggrek.
Sumber : https://senggang.republika.co.id/berita/senggang/musik/19/02/11/pmqm7y328-smartmusic-aplikasi-streaming-musik-karya-anak-bangsa
SD Muhammadiyah PK Pracimantoro Gelar Market Day
Dibantai Juve, Gelandang Sassuolo Terima dengan Lapang Dada
'Lukisan Hitler' Gagal Terjual di Pelelangan Jerman
Jarisman Ditembak dan Dikeroyok Hingga Tewas
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas
Korban Banjir Bandang Bandung Ditemukan
Guru dan Siswa Kasus Perundungan di Gresik Sepakat Berdamai
Tax Ratio Bukan Alat Ukur Kebocoran APBN
Pertempuran Besar Terjadi di Wilayah Terakhir ISIS
Palestina Tolak Ambil Bagian dalam Konferensi yang Disponsori AS di Polandia
Dibantai Juve, Gelandang Sassuolo Terima dengan Lapang Dada
'Lukisan Hitler' Gagal Terjual di Pelelangan Jerman
Jarisman Ditembak dan Dikeroyok Hingga Tewas
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas
Korban Banjir Bandang Bandung Ditemukan
Guru dan Siswa Kasus Perundungan di Gresik Sepakat Berdamai
Tax Ratio Bukan Alat Ukur Kebocoran APBN
Pertempuran Besar Terjadi di Wilayah Terakhir ISIS
Palestina Tolak Ambil Bagian dalam Konferensi yang Disponsori AS di Polandia
Perubahan Jadwal Garuda ke Biak Kurangi Jumlah Wisatawan
Perubahan Iklim dan Pengaruh AS Jadi Ancaman Paling Ditakuti
Tes Masuk Ar Risalah Luar Provinsi Sumbar Digelar Serentak
Bupati Pekalongan akan Fasilitasi Sertifikasi Durian Lokal
KKP Dinilai Wajar Minta Pembebasan Tarif Produk
Hasil Final Four Proliga 2019: Putra BNI Sapu Bersih 3 Kemenangan
Manchester City Vs Chelsea 6-0, Aguero Hattrick
Cerita Ridwan Kamil Bintangi Film Dilan 1991
Liga Champions Asia, Ini Strategi Persija Untuk Hadapi Newcastle
Cegah Pungli Sertifikat Tanah, Wali Kota Buat Surat Edaran
Perubahan Iklim dan Pengaruh AS Jadi Ancaman Paling Ditakuti
Tes Masuk Ar Risalah Luar Provinsi Sumbar Digelar Serentak
Bupati Pekalongan akan Fasilitasi Sertifikasi Durian Lokal
KKP Dinilai Wajar Minta Pembebasan Tarif Produk
Hasil Final Four Proliga 2019: Putra BNI Sapu Bersih 3 Kemenangan
Manchester City Vs Chelsea 6-0, Aguero Hattrick
Cerita Ridwan Kamil Bintangi Film Dilan 1991
Liga Champions Asia, Ini Strategi Persija Untuk Hadapi Newcastle
Cegah Pungli Sertifikat Tanah, Wali Kota Buat Surat Edaran