Pelaku Penembakan di Utrecht Ditangkap, Motif Diduga Perselisihan Keluarga
Posted Date : 19-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 263 kali.
Hidayatullah.com—Tersangka penembakan di trem Utrecht telah ditangkap. Kasus diyakini bermotif perselisihan keluarga.
Seorang jubir kepolisian mengkonfirmasi Euronews bahwa Gokmen Tanis, pria kelahiran Turki berusia 37 tahun telah ditangkap.
Dalam konferensi pers hari Senin (18/3/2019), jaksa Rutger Jeuken kepada para reporter membenarkan bahwa pria yang pernah berurusan dengan kepolisian itu sudah dibekuk aparat keamanan.
Motif penembakan masih belum dipastikan. Namun, pihak kejaksaan mengatakan bisa jadi diakibatkan perselisihan keluarga.
Kantor berita pemerintah Turki Anadolu, mengutip keterangan kerabat pelaku, melaporkan bahwa pelaku menembak seorang wanita kerabatnya yang berada di dalam trem karena alasan pertikaian keluarga dan kemudian menembak orang-orang lain yang berusaha menolongnya.
Dilansir The Guardian dari RTV Utrecht, seorang saksi bernama Jimmy de Koster mengatakan bahwa terdengar suara tembakan beberapa kali. De Koster sedang dalam perjalan pulang dari tempat kerja ketika dia melihat seorang wanita di samping trem terbaring di tanah berteriak, “Saya tidak melakukan apa-apa.”
Seorang saksi lain bernama Niels, yang berada di dalam trem, mengatakan kepada koran Algemeen Dagblad bahwa pelaku kelihatan menarget hanya satu orang. “Saya mendengar suara seperti dor dor dor di gerbong belakang saya, dan tiba-tiba orang berlarian keluar menyelamatkan diri,” kata Niels.
“Saya memiliki kesan dia menembak satu orang tertentu, karena saya melihat seorang wanita merangkak keluar. Orang-orang berusaha menolong wanita tersebut, dan ketika mereka melakukannya, pelaku lantas berlari memutar ke arah belakang wanita itu dan mulai menembak ke arah orang-orang,” imbuhnya.
Saksi bernama Daan Molenaar mengatakan kepada lembaga penyiaran nasional NOS bahwa dia tidak yakin penembakan itu adalah serangan teroris. “Pertama kali yang terpikir di benak saya adalah ini semcam balas dendam atau apa, atau orang tersebut sangat marah lalu mengambil pistol.”
Dilansir BBC, seorang saksi mengatakan kepada NOS bahwa dia menolong seorang wanita yang terluka ketika trem tiba-tiba berhenti dalam kondisi darurat. “Saya melihat ke arah belakang saya dan melihat seseorang terbaring di belakang trem.,” kata saksi. “Orang-orang lantas keluar dari kendaraan mereka … dan mereka berusaha mengangkat wanita itu. Saya berusaha ikut membantu wanita tersebut, lalu saya melihat seorang pria berlari ke arah kami dengan mengacungkan senjata,” imbuh saksi. “Saya mendengar orang-orang berteriak ‘penembak! Penembak!’ dan saya langsung lari.”
Pelaku kemudian kabur meninggalkan lokasi kejadian, dan aparat keamanan memburunya seharian.
Sejumlah media Belanda melaporkan bahwa sebelumnya pada tanggal 4 Maret Tanis dihadirkan di pengadilan Utrecht karena dituduh melakukan pemerkosaan.
RTV Utrecht melaporkan bahwa Tanis dikenal pihak kepolisian karena sebelumnya pernah terlibat sejumlah kasus, antara lain mengancam akan membunuh seorang wanita dan menembakkan senjata api ke arah sebuah rumah susun dekat Oktoberplein.
Utrecht adalah kota terbesar keempat di Belanda dengan populasi sekitar 340.000 jiwa. Tingkat kejahatan tergolong rendah di sana dan pembunuhan dengan senjata api sangat jarang terjadi, seperti halnya di bagian lain wilayah Belanda pada umumnya.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dij
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/03/19/161662/pelaku-penembakan-di-utrecht-ditangkap-motif-diduga-perselisihan-keluarga.html
Seorang jubir kepolisian mengkonfirmasi Euronews bahwa Gokmen Tanis, pria kelahiran Turki berusia 37 tahun telah ditangkap.
Dalam konferensi pers hari Senin (18/3/2019), jaksa Rutger Jeuken kepada para reporter membenarkan bahwa pria yang pernah berurusan dengan kepolisian itu sudah dibekuk aparat keamanan.
Motif penembakan masih belum dipastikan. Namun, pihak kejaksaan mengatakan bisa jadi diakibatkan perselisihan keluarga.
Kantor berita pemerintah Turki Anadolu, mengutip keterangan kerabat pelaku, melaporkan bahwa pelaku menembak seorang wanita kerabatnya yang berada di dalam trem karena alasan pertikaian keluarga dan kemudian menembak orang-orang lain yang berusaha menolongnya.
Dilansir The Guardian dari RTV Utrecht, seorang saksi bernama Jimmy de Koster mengatakan bahwa terdengar suara tembakan beberapa kali. De Koster sedang dalam perjalan pulang dari tempat kerja ketika dia melihat seorang wanita di samping trem terbaring di tanah berteriak, “Saya tidak melakukan apa-apa.”
Seorang saksi lain bernama Niels, yang berada di dalam trem, mengatakan kepada koran Algemeen Dagblad bahwa pelaku kelihatan menarget hanya satu orang. “Saya mendengar suara seperti dor dor dor di gerbong belakang saya, dan tiba-tiba orang berlarian keluar menyelamatkan diri,” kata Niels.
“Saya memiliki kesan dia menembak satu orang tertentu, karena saya melihat seorang wanita merangkak keluar. Orang-orang berusaha menolong wanita tersebut, dan ketika mereka melakukannya, pelaku lantas berlari memutar ke arah belakang wanita itu dan mulai menembak ke arah orang-orang,” imbuhnya.
Saksi bernama Daan Molenaar mengatakan kepada lembaga penyiaran nasional NOS bahwa dia tidak yakin penembakan itu adalah serangan teroris. “Pertama kali yang terpikir di benak saya adalah ini semcam balas dendam atau apa, atau orang tersebut sangat marah lalu mengambil pistol.”
Dilansir BBC, seorang saksi mengatakan kepada NOS bahwa dia menolong seorang wanita yang terluka ketika trem tiba-tiba berhenti dalam kondisi darurat. “Saya melihat ke arah belakang saya dan melihat seseorang terbaring di belakang trem.,” kata saksi. “Orang-orang lantas keluar dari kendaraan mereka … dan mereka berusaha mengangkat wanita itu. Saya berusaha ikut membantu wanita tersebut, lalu saya melihat seorang pria berlari ke arah kami dengan mengacungkan senjata,” imbuh saksi. “Saya mendengar orang-orang berteriak ‘penembak! Penembak!’ dan saya langsung lari.”
Pelaku kemudian kabur meninggalkan lokasi kejadian, dan aparat keamanan memburunya seharian.
Sejumlah media Belanda melaporkan bahwa sebelumnya pada tanggal 4 Maret Tanis dihadirkan di pengadilan Utrecht karena dituduh melakukan pemerkosaan.
RTV Utrecht melaporkan bahwa Tanis dikenal pihak kepolisian karena sebelumnya pernah terlibat sejumlah kasus, antara lain mengancam akan membunuh seorang wanita dan menembakkan senjata api ke arah sebuah rumah susun dekat Oktoberplein.
Utrecht adalah kota terbesar keempat di Belanda dengan populasi sekitar 340.000 jiwa. Tingkat kejahatan tergolong rendah di sana dan pembunuhan dengan senjata api sangat jarang terjadi, seperti halnya di bagian lain wilayah Belanda pada umumnya.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dij
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/03/19/161662/pelaku-penembakan-di-utrecht-ditangkap-motif-diduga-perselisihan-keluarga.html
Para Dokter Aljazair Mendesak Presiden Bouteflika Mundur
Dirjen Bimas Islam minta Selidiki Isu “Kiamat” di Ponorogo
Sidang Dai Labuhan Batu, Tak Ditemukan 3 Unggahan yang Dituduhkan
Fahira: Perilaku Islamofobia seperti Fraser Anning Racun Peradaban
Moms, Kenali Tanda Anak Jadi Korban Bullying di Sekolah
Pesan Rayuannya Disebar, Vicky Prasetyo Blokir Model di Instagram
Cerita Angkasa Pura I tentang Baktinya pada Lingkungan dan Konservasi
Dubes Amerika Serikat Resmikan Gedung Kedubes AS di Jakarta
Jangan Terprovokasi dengan Tragedi Penembakan di Christchurch
"Eggboi" Berikan Uang Donasinya ke Korban Penembakan Christchurch
Dirjen Bimas Islam minta Selidiki Isu “Kiamat” di Ponorogo
Sidang Dai Labuhan Batu, Tak Ditemukan 3 Unggahan yang Dituduhkan
Fahira: Perilaku Islamofobia seperti Fraser Anning Racun Peradaban
Moms, Kenali Tanda Anak Jadi Korban Bullying di Sekolah
Pesan Rayuannya Disebar, Vicky Prasetyo Blokir Model di Instagram
Cerita Angkasa Pura I tentang Baktinya pada Lingkungan dan Konservasi
Dubes Amerika Serikat Resmikan Gedung Kedubes AS di Jakarta
Jangan Terprovokasi dengan Tragedi Penembakan di Christchurch
"Eggboi" Berikan Uang Donasinya ke Korban Penembakan Christchurch
Kasus Perbudakan Modern di Inggris Naik Lebih dari Sepertiga
Kelompok Fans Menggugat 2 Pria yang Mengaku Korban Pencabulan Michael Jackson
Polisi Buru Pria Turki Pelaku Penembakan di Trem Utrecht Belanda
Kepolisian Mengaku Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Keluarga Siyono
Twitter Hapus Akun “EggBoy” setelah Pecahkan Telur di Kepala Senator Anning
Ketakutan Murid-murid Muslim di Selandia Baru: Tak Berangkat Sekolah atau Tanggalkan Jilbab
Lawan Stigma Negatif, Anak-anak Punk Komunitas Tasawuf Undeground Rutin Mengaji
John Legend Desak Trump Minta Maaf karena Telah Menjelekkan umat Islam
Pasang Badan Lindungi Putranya, Begini Kondisi Terkini WNI Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru
Nikah tanpa Resepsi, Teuku Firmansyah dan Cindy Fatikasari tetap Harmonis Jalani 20 Tahun Pernikahan
Kelompok Fans Menggugat 2 Pria yang Mengaku Korban Pencabulan Michael Jackson
Polisi Buru Pria Turki Pelaku Penembakan di Trem Utrecht Belanda
Kepolisian Mengaku Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Keluarga Siyono
Twitter Hapus Akun “EggBoy” setelah Pecahkan Telur di Kepala Senator Anning
Ketakutan Murid-murid Muslim di Selandia Baru: Tak Berangkat Sekolah atau Tanggalkan Jilbab
Lawan Stigma Negatif, Anak-anak Punk Komunitas Tasawuf Undeground Rutin Mengaji
John Legend Desak Trump Minta Maaf karena Telah Menjelekkan umat Islam
Pasang Badan Lindungi Putranya, Begini Kondisi Terkini WNI Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru
Nikah tanpa Resepsi, Teuku Firmansyah dan Cindy Fatikasari tetap Harmonis Jalani 20 Tahun Pernikahan