Polisi Buru Pria Turki Pelaku Penembakan di Trem Utrecht Belanda
Posted Date : 19-03-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 270 kali.
Hidayatullah.com—Seorang pelaku penembakan membunuh tiga orang dan melukai lima orang lainnya di sebuah trem di kota Utrecht, Belanda, hari Senin (18/3/2019) dan polisi mengatakan mereka memburu seorang pria Turki berusia 37 tahun.
Polisi Belanda memperlakukan kasus penembakan di Utrecht itu sebagai serangan teroris, memerintahkan sekolah ditutup dan pasukan kepolisian paramiliter meningkatkan pengamanan di bandara-bandara dan infrastruktur vital lainnya, serta masjid-masjid. Polisi bersiaga penuh mengingat peristiwa ini terjadi hanya beberapa hari setelah penembakan di 2 masjid di New Zealand oleh seorang pria Australia yang menewaskan 50 orang.
“Negara kita hari ini dikejutkan dengan serangan di Utrecht … Motif teroris tidak dapat dikecualikan,” kata Perdana Menteri Belanda Mark Rutte seperti dikutip Reuters.
Wali Kota Utrecht Jan van Zanen mengatakan tiga orang tewas dan sembilan lainnya terluka, tiga di antaranya menderita luka serius. Namun kemudian jumlah korban luka dikoreksi menjadi lima.
Polisi Belanda mengidentifikasi pelaku sebagai pria kelahiran Turki bernama Gokmen Tanis. Polisi mengedarkan gambar wajah Tanis dan memperingatkan masyarakat agar tidak mendekatinya. Polisi tidak memberikan keterangan lebih lanjut.
Menurut stasiun radio lokal RTV Utrecht, pelaku memiliki sejarah panjang pernah berurusan dengan polisi, baik karena kejahatan ringan maupun berat, termasuk kasus penembakan di tahun 2013. Jubir kepolisian Joost Lanshage, menyinggung kasus saat ini masih dalam penyelidikan, menolak memberikan komentar bahwa Gokmen memiliki catatan kriminal.
Penembakan kemarin terjadi di Kanaleneiland, sebuah kawasan pemukiman di pinggiran kota Utrecht yang banyak dihuni migran.
Saksi bernama Daan Molenaar, yang duduk di kursi bagian depan trem ketika penembakan terjadi, mengatakan kepada lembaga penyiaran nasional NOS bahwa dirinya tidak yakin serangan itu merupakan serangan teroris.
“Saya pikir, ini semacam tindakan balas dendam atau apalah, atau seseorang yang benar-benar marah lalu mengambil pistol,” ujar pria itu.
Menurut laporan BBC edisi bahasa Turki, seorang pengusaha lokal mengatakan bahwa tersangka pernah ikut berperang di Republik Chechnya (yang sekarang merupakan bagian dari Federasi Rusia).
“Dia pernah ditangkap karena hubungannya dengan [ISIS] tetapi kemudian dilepaskan,” kata pengusaha itu kepada BBC.
Kantor berita pemerintah Turki Anadolu, mengutip keterangan kerabat pelaku, melaporkan bahwa pelaku menembak seorang wanita kerabatnya yang berada di dalam trem karena alasan pertikaian keluarga dan kemudian menembak orang-orang lain yang berusaha menolongnya.
Dilansir BBC, seorang saksi pria mengatakan kepada NOS bahwa dia menolong seorang wanita yang terluka dan berdarah di bagian tangan dan pakaiannya.
“Saya membawanya ke mobil saya dan menolongnya,” kata pria itu. “Ketika polisi datang, wanita itu tak sadarkan diri.”
Penembakan di trem itu terjadi sekitar pukul 10:45 waktu setempat. Seorang saksi mengatakan kepada media lokal bahwa seorang pria melepaskan tembakan dengan serampangan.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/03/19/161656/polisi-buru-pria-turki-pelaku-penembakan-di-trem-utrecht-belanda.html
Polisi Belanda memperlakukan kasus penembakan di Utrecht itu sebagai serangan teroris, memerintahkan sekolah ditutup dan pasukan kepolisian paramiliter meningkatkan pengamanan di bandara-bandara dan infrastruktur vital lainnya, serta masjid-masjid. Polisi bersiaga penuh mengingat peristiwa ini terjadi hanya beberapa hari setelah penembakan di 2 masjid di New Zealand oleh seorang pria Australia yang menewaskan 50 orang.
“Negara kita hari ini dikejutkan dengan serangan di Utrecht … Motif teroris tidak dapat dikecualikan,” kata Perdana Menteri Belanda Mark Rutte seperti dikutip Reuters.
Wali Kota Utrecht Jan van Zanen mengatakan tiga orang tewas dan sembilan lainnya terluka, tiga di antaranya menderita luka serius. Namun kemudian jumlah korban luka dikoreksi menjadi lima.
Polisi Belanda mengidentifikasi pelaku sebagai pria kelahiran Turki bernama Gokmen Tanis. Polisi mengedarkan gambar wajah Tanis dan memperingatkan masyarakat agar tidak mendekatinya. Polisi tidak memberikan keterangan lebih lanjut.
Menurut stasiun radio lokal RTV Utrecht, pelaku memiliki sejarah panjang pernah berurusan dengan polisi, baik karena kejahatan ringan maupun berat, termasuk kasus penembakan di tahun 2013. Jubir kepolisian Joost Lanshage, menyinggung kasus saat ini masih dalam penyelidikan, menolak memberikan komentar bahwa Gokmen memiliki catatan kriminal.
Penembakan kemarin terjadi di Kanaleneiland, sebuah kawasan pemukiman di pinggiran kota Utrecht yang banyak dihuni migran.
Saksi bernama Daan Molenaar, yang duduk di kursi bagian depan trem ketika penembakan terjadi, mengatakan kepada lembaga penyiaran nasional NOS bahwa dirinya tidak yakin serangan itu merupakan serangan teroris.
“Saya pikir, ini semacam tindakan balas dendam atau apalah, atau seseorang yang benar-benar marah lalu mengambil pistol,” ujar pria itu.
Menurut laporan BBC edisi bahasa Turki, seorang pengusaha lokal mengatakan bahwa tersangka pernah ikut berperang di Republik Chechnya (yang sekarang merupakan bagian dari Federasi Rusia).
“Dia pernah ditangkap karena hubungannya dengan [ISIS] tetapi kemudian dilepaskan,” kata pengusaha itu kepada BBC.
Kantor berita pemerintah Turki Anadolu, mengutip keterangan kerabat pelaku, melaporkan bahwa pelaku menembak seorang wanita kerabatnya yang berada di dalam trem karena alasan pertikaian keluarga dan kemudian menembak orang-orang lain yang berusaha menolongnya.
Dilansir BBC, seorang saksi pria mengatakan kepada NOS bahwa dia menolong seorang wanita yang terluka dan berdarah di bagian tangan dan pakaiannya.
“Saya membawanya ke mobil saya dan menolongnya,” kata pria itu. “Ketika polisi datang, wanita itu tak sadarkan diri.”
Penembakan di trem itu terjadi sekitar pukul 10:45 waktu setempat. Seorang saksi mengatakan kepada media lokal bahwa seorang pria melepaskan tembakan dengan serampangan.*
Rep: Ama Farah
Editor: Dija
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/03/19/161656/polisi-buru-pria-turki-pelaku-penembakan-di-trem-utrecht-belanda.html
Kelompok Fans Menggugat 2 Pria yang Mengaku Korban Pencabulan Michael Jackson
Kasus Perbudakan Modern di Inggris Naik Lebih dari Sepertiga
Pelaku Penembakan di Utrecht Ditangkap, Motif Diduga Perselisihan Keluarga
Para Dokter Aljazair Mendesak Presiden Bouteflika Mundur
Dirjen Bimas Islam minta Selidiki Isu “Kiamat” di Ponorogo
Sidang Dai Labuhan Batu, Tak Ditemukan 3 Unggahan yang Dituduhkan
Fahira: Perilaku Islamofobia seperti Fraser Anning Racun Peradaban
Moms, Kenali Tanda Anak Jadi Korban Bullying di Sekolah
Pesan Rayuannya Disebar, Vicky Prasetyo Blokir Model di Instagram
Cerita Angkasa Pura I tentang Baktinya pada Lingkungan dan Konservasi
Kasus Perbudakan Modern di Inggris Naik Lebih dari Sepertiga
Pelaku Penembakan di Utrecht Ditangkap, Motif Diduga Perselisihan Keluarga
Para Dokter Aljazair Mendesak Presiden Bouteflika Mundur
Dirjen Bimas Islam minta Selidiki Isu “Kiamat” di Ponorogo
Sidang Dai Labuhan Batu, Tak Ditemukan 3 Unggahan yang Dituduhkan
Fahira: Perilaku Islamofobia seperti Fraser Anning Racun Peradaban
Moms, Kenali Tanda Anak Jadi Korban Bullying di Sekolah
Pesan Rayuannya Disebar, Vicky Prasetyo Blokir Model di Instagram
Cerita Angkasa Pura I tentang Baktinya pada Lingkungan dan Konservasi
Kepolisian Mengaku Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Keluarga Siyono
Twitter Hapus Akun “EggBoy” setelah Pecahkan Telur di Kepala Senator Anning
Ketakutan Murid-murid Muslim di Selandia Baru: Tak Berangkat Sekolah atau Tanggalkan Jilbab
Lawan Stigma Negatif, Anak-anak Punk Komunitas Tasawuf Undeground Rutin Mengaji
John Legend Desak Trump Minta Maaf karena Telah Menjelekkan umat Islam
Pasang Badan Lindungi Putranya, Begini Kondisi Terkini WNI Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru
Nikah tanpa Resepsi, Teuku Firmansyah dan Cindy Fatikasari tetap Harmonis Jalani 20 Tahun Pernikahan
Banyuwangi Cultural Week Muncul di Bandara Kuala Lumpur
Pasca Pelaporan ke Polisi, Salmafina Sunan Ucap Tak Butuh Teman
Bayi Bernama Syahreina Luna Barack, Ayu Dewi: Bisa Silaturahmi
Twitter Hapus Akun “EggBoy” setelah Pecahkan Telur di Kepala Senator Anning
Ketakutan Murid-murid Muslim di Selandia Baru: Tak Berangkat Sekolah atau Tanggalkan Jilbab
Lawan Stigma Negatif, Anak-anak Punk Komunitas Tasawuf Undeground Rutin Mengaji
John Legend Desak Trump Minta Maaf karena Telah Menjelekkan umat Islam
Pasang Badan Lindungi Putranya, Begini Kondisi Terkini WNI Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru
Nikah tanpa Resepsi, Teuku Firmansyah dan Cindy Fatikasari tetap Harmonis Jalani 20 Tahun Pernikahan
Banyuwangi Cultural Week Muncul di Bandara Kuala Lumpur
Pasca Pelaporan ke Polisi, Salmafina Sunan Ucap Tak Butuh Teman
Bayi Bernama Syahreina Luna Barack, Ayu Dewi: Bisa Silaturahmi