Puasa di Pakistan 16 Jam, WNI Gelar Bukber Bergiliran
Posted Date : 19-05-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 421 kali.
Hidayatullah.com– Suasana Ramadhan di tanah air selalu dirindukan oleh setiap orang di perantauan. Masyarakat Indonesia di Islamabad, Pakistan, juga ingin merasakan Ramadhan tahun ini tetap khusyuk dan menyenangkan.
Bagi mereka, kesan berpuasa di tanah air bisa diciptakan meski jauh dari sanak saudara.
Ramadhan di Pakistan tahun 1440H/2018M ini berlangsung pada musim panas dengan waktu puasa sekitar 16 jam, lebih panjang 3 jam dari di tanah air.
Hal ini tidak mengurangi semangat WNI untuk tetap beraktifitas seperti biasa. Ramadhan adalah bulan untuk perdalam kesimbangan hubungan dengan Ilahi dan kepedulian kepada sesama.
Bersama 200 orang WNI di Islamabad, Dubes Iwan Amri selaku tuan rumah menggelar acara buka bersama di Aula Budaya Nusantara KBRI Islamabad, 17 Mei 2019.
“Ramadhan merupakan berkah Tuhan Yang Maha Kuasa bagi kita umat manusia. Puasa di bulan Ramadhan adalah pemurni jiwa yang selalu dibarengi dengan kegiatan yang memupuk peningkatan kepedulian sosial dan kasih sayang kepada sesama,” ujarnya sebagaimana siaran persnya KBRI Islamabad kepada hidayatullah.com, Sabtu (18/05/2019) sore WIB.
Setiap tahun KBRI Islamabad selenggarakan buka bersama dengan WNI di setiap akhir pekan.
Tuan rumahnya secara bergilir dilakukan oleh seluruh staf KBRI, dan WNI yang bersedia. Buka puasa dilanjutkan dengan shalat wajib berjamaah, shalat tarawih, dan kultum.
Beruntung di sini mahasiswa Indonesia sangat aktif bekerja sama dengan KBRI dalam kegiatan sosial keagamaan. Pada Ramadhan ini mereka menjadi imam shalat dan pemateri kultum serta membantu penyiapan logistik.
Momen berbuka puasa bersama menjadi tradisi yang sudah berjalan sejak lama. Tradisi tersebut tetap terjaga karena sesuai dengan keragaman dan adat kebiasaan bangsa Indonesia, yang masih sangat menjunjung tinggi silaturahim.
Buka bersama di KBRI Islamabad kali ini menjadi terasa sangat istimewa. Bagaimana tidak? Seiring beribadah bersama, masyarakat dapat menikmati sajian khas Indonesia yang disiapkan oleh setiap keluarga staf KBRI Islamabad secara bergilir.
Berkumpul di negeri rantau menjadi cara WNI pupuk rasa kebersamaan. Buka puasa bersama di bulan Ramadhan selain menjadi penguat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, juga menjadi pengikat rasa berbangsa Indonesia di perantauan.*
Rep: SKR
Sumber : https://www.hidayatullah.com/ramadhan/ramadhan-di-mancanegara/read/2019/05/19/165046/puasa-di-pakistan-16-jam-wni-gelar-bukber-bergiliran.html
Bagi mereka, kesan berpuasa di tanah air bisa diciptakan meski jauh dari sanak saudara.
Ramadhan di Pakistan tahun 1440H/2018M ini berlangsung pada musim panas dengan waktu puasa sekitar 16 jam, lebih panjang 3 jam dari di tanah air.
Hal ini tidak mengurangi semangat WNI untuk tetap beraktifitas seperti biasa. Ramadhan adalah bulan untuk perdalam kesimbangan hubungan dengan Ilahi dan kepedulian kepada sesama.
Bersama 200 orang WNI di Islamabad, Dubes Iwan Amri selaku tuan rumah menggelar acara buka bersama di Aula Budaya Nusantara KBRI Islamabad, 17 Mei 2019.
“Ramadhan merupakan berkah Tuhan Yang Maha Kuasa bagi kita umat manusia. Puasa di bulan Ramadhan adalah pemurni jiwa yang selalu dibarengi dengan kegiatan yang memupuk peningkatan kepedulian sosial dan kasih sayang kepada sesama,” ujarnya sebagaimana siaran persnya KBRI Islamabad kepada hidayatullah.com, Sabtu (18/05/2019) sore WIB.
Setiap tahun KBRI Islamabad selenggarakan buka bersama dengan WNI di setiap akhir pekan.
Tuan rumahnya secara bergilir dilakukan oleh seluruh staf KBRI, dan WNI yang bersedia. Buka puasa dilanjutkan dengan shalat wajib berjamaah, shalat tarawih, dan kultum.
Beruntung di sini mahasiswa Indonesia sangat aktif bekerja sama dengan KBRI dalam kegiatan sosial keagamaan. Pada Ramadhan ini mereka menjadi imam shalat dan pemateri kultum serta membantu penyiapan logistik.
Momen berbuka puasa bersama menjadi tradisi yang sudah berjalan sejak lama. Tradisi tersebut tetap terjaga karena sesuai dengan keragaman dan adat kebiasaan bangsa Indonesia, yang masih sangat menjunjung tinggi silaturahim.
Buka bersama di KBRI Islamabad kali ini menjadi terasa sangat istimewa. Bagaimana tidak? Seiring beribadah bersama, masyarakat dapat menikmati sajian khas Indonesia yang disiapkan oleh setiap keluarga staf KBRI Islamabad secara bergilir.
Berkumpul di negeri rantau menjadi cara WNI pupuk rasa kebersamaan. Buka puasa bersama di bulan Ramadhan selain menjadi penguat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, juga menjadi pengikat rasa berbangsa Indonesia di perantauan.*
Rep: SKR
Sumber : https://www.hidayatullah.com/ramadhan/ramadhan-di-mancanegara/read/2019/05/19/165046/puasa-di-pakistan-16-jam-wni-gelar-bukber-bergiliran.html
Kenapa Pemuda Prancis Tak Peduli Pemilu Uni Eropa
Merampas Tanah Seorang Janda, Bekas Presiden Kenya Harus Bayar $10,5 Juta
Rayu Pemilih Kulit Hitam, Capres Bernie Sanders Janji Rombak Kebijakan Pendidikan AS
Polandia Akan Perberat Hukuman Pedofilia
BNN Sita Aset Gembong Narkoba Senilai Rp 10 Miliar, Dari Pabrik Hingga Mobil Mewah
Hamil Lagi, Sandra Dewi Akui Kebobolan
Akhir Pekan, Harga Emas Kembali Melemah Rp 2.000 Menjadi Rp 663.000 per Gram
Diduga Dimangsa Harimau, Warga Padang Lawas Tewas Mengenaskan
Begini Bahaya yang Bisa Terjadi Ketika Sahur Hanya Berupa Air Putih
Dikabarkan Dapat Gaji Rp 20juta per Bulan, ini Jawaban Merry Asisten Raffi Ahmad
Merampas Tanah Seorang Janda, Bekas Presiden Kenya Harus Bayar $10,5 Juta
Rayu Pemilih Kulit Hitam, Capres Bernie Sanders Janji Rombak Kebijakan Pendidikan AS
Polandia Akan Perberat Hukuman Pedofilia
BNN Sita Aset Gembong Narkoba Senilai Rp 10 Miliar, Dari Pabrik Hingga Mobil Mewah
Hamil Lagi, Sandra Dewi Akui Kebobolan
Akhir Pekan, Harga Emas Kembali Melemah Rp 2.000 Menjadi Rp 663.000 per Gram
Diduga Dimangsa Harimau, Warga Padang Lawas Tewas Mengenaskan
Begini Bahaya yang Bisa Terjadi Ketika Sahur Hanya Berupa Air Putih
Dikabarkan Dapat Gaji Rp 20juta per Bulan, ini Jawaban Merry Asisten Raffi Ahmad
Hamas Berhasil Kembangkan Senjata Baru yang Cemaskan Pertahanan ‘Israel’
Hadirkan Kerinduan Tanah Air, WNI Islamabad Adakan Buka Puasa Bersama
Syeikh Sayyah al Turi Menolak Tawaran ‘Israel’ untuk Deportasi
Ingin Dikagumi Koleganya, Dokter Prancis Meracun Puluhan Pasien
Eks Agen CIA Dibui 20 Tahun karena Bekerja untuk China
Perusahaan ‘Israel’ Buat Sejumlah Akun Palsu di Facebook Ganggu Pemilu Berbagai Negara
Anak 99 Persen Mirip Suami, Ardina Rasti Sebal
Ikutan Unggah Foto Gender Swap, Maia Estianty Dibilang Mirip Hamish Daud
Mau Liburan ke Kanada, Ashanty Galau Lebaran di Mana
Usia Adrian Sudah 12 Tahun, Paramitha Rusady Rayu Putranya Agar Mau Disunat
Hadirkan Kerinduan Tanah Air, WNI Islamabad Adakan Buka Puasa Bersama
Syeikh Sayyah al Turi Menolak Tawaran ‘Israel’ untuk Deportasi
Ingin Dikagumi Koleganya, Dokter Prancis Meracun Puluhan Pasien
Eks Agen CIA Dibui 20 Tahun karena Bekerja untuk China
Perusahaan ‘Israel’ Buat Sejumlah Akun Palsu di Facebook Ganggu Pemilu Berbagai Negara
Anak 99 Persen Mirip Suami, Ardina Rasti Sebal
Ikutan Unggah Foto Gender Swap, Maia Estianty Dibilang Mirip Hamish Daud
Mau Liburan ke Kanada, Ashanty Galau Lebaran di Mana
Usia Adrian Sudah 12 Tahun, Paramitha Rusady Rayu Putranya Agar Mau Disunat