Rayu Pemilih Kulit Hitam, Capres Bernie Sanders Janji Rombak Kebijakan Pendidikan AS
Posted Date : 19-05-2019, berita ini telah dikunjungi sebanyak 409 kali.
Hidayatullah.com–Kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Bernie Sanders hari Sabtu (18/5/2019) mengumumkan usulan kebijakan pendidikan yang akan mengucurkan dana miliaran dolar untuk sistem pendidikan publik, guna menarik minat pemilih kulit hitam yang tidak mendukungnya dalam pemilu sebelumnya.
Rencana sepuluh poin itu, yang akan dipaparkan dalam pidato kampanyenya di South Carolina, dirancang untuk mengakhiri disparitas rasial dalam sistem pendidikan. Perdebatan kebijakan pendidikan di Amerika Serikat sejak lama berputar-putar di sekitar isu ras dan diskriminasi rasial.
Dalam kampanye 2016, Sanders kewalahan menghadapi Hillary Clinton yang populer di kalangan pemilih warga Amerika keturunan Afrika. Rival terkuat Sanders dalam memperebutkan posisi capres Demokrat untuk pemilu 2020, mantan wakil presiden Joe Biden, menurut jajak pendapat juga populer di kalangan pemilih kulit hitam.
“Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan setingkat K-12 (pendidikan dasar, red), tak peduli apa rasnya, tidak peduli berapa pendapatannya, dan tidak peduli di daerah mana tempat tinggalnya,” kata Sanders dalam pernyataan soal usulan kebijakannya tersebut seperti dikutip Reuters.
Senator wakil negara bagian Vermont itu memberi judul usulannya “Thurgood Marshall Plan for Education”, merujuk nama seorang hakim agung yang menangani kasus Brown Vs Baord tahun 1954 yang mengakhiri segregasi sekolah-sekolah publik (negeri).
Dalam kampanye hari Jumat (17/5/2019), Sanders sedikit menjelaskan apa yang ingin diperjuangkannya. Dia ingin mengubah besar-besaran charter schools, sekolah-sekolah yang didanai negara tetapi beroperasi independen dari pengawasan pemerintah. Dia ingin pendanaan ditingkatkan guna mendorong integrasi yang lebih baik di sekolah-sekolah. Dia menyerukan dibuatnya ketentuan pendanaan federal minimum dan tidak lagi memperbolehkan pajak properti dipakai untuk membiayai sekolah. Para kritikus berpendapat penggunaan dana pajak properti itu mengakibatkan kawasan pemukiman elit memiliki sekolah yang jauh lebih baik dibanding kawasan berpenduduk miskin.
Dalam usulannya itu Sanders ingin mengelontorkan dana tambahan $5 miliar setahun untuk program sekolah musim panas dan di luar jam sekolah di seluruh penjuru AS.
Sander ingin pemerintah pusat menambah dana bagi program untuk pelajar penyandang disabilitas, gaji guru menjadi minimum $60.000 pertahun dan disesuaikan dengan biaya hidup setempat, mewajibkan setiap sekolah menyediakan sarapan, makan siang dan camilan gratis untuk semua murid.
Bagi sekolah yang minim sarana pendukung proses belajar-mengajar, Sanders ingin dana tambahan dari pemerintah federal.
Dan terakhir capres itu, yang kehabisan ide kampanye unik untuk menghadapi rival-rivalnya dari Demokrat maupun Republik, menyerukan sekolah menjadi tempat yang lebih aman dan inklusif dengan meloloskan undang-undang kontrol kepemilikan senjata serta undang-undang yang melindungi pelajar LGBTQ.*
Rep: Ama Farah
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/05/19/165094/rayu-pemilih-kulit-hitam-capres-bernie-sanders-janji-rombak-kebijakan-pendidikan-as.html
Rencana sepuluh poin itu, yang akan dipaparkan dalam pidato kampanyenya di South Carolina, dirancang untuk mengakhiri disparitas rasial dalam sistem pendidikan. Perdebatan kebijakan pendidikan di Amerika Serikat sejak lama berputar-putar di sekitar isu ras dan diskriminasi rasial.
Dalam kampanye 2016, Sanders kewalahan menghadapi Hillary Clinton yang populer di kalangan pemilih warga Amerika keturunan Afrika. Rival terkuat Sanders dalam memperebutkan posisi capres Demokrat untuk pemilu 2020, mantan wakil presiden Joe Biden, menurut jajak pendapat juga populer di kalangan pemilih kulit hitam.
“Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan setingkat K-12 (pendidikan dasar, red), tak peduli apa rasnya, tidak peduli berapa pendapatannya, dan tidak peduli di daerah mana tempat tinggalnya,” kata Sanders dalam pernyataan soal usulan kebijakannya tersebut seperti dikutip Reuters.
Senator wakil negara bagian Vermont itu memberi judul usulannya “Thurgood Marshall Plan for Education”, merujuk nama seorang hakim agung yang menangani kasus Brown Vs Baord tahun 1954 yang mengakhiri segregasi sekolah-sekolah publik (negeri).
Dalam kampanye hari Jumat (17/5/2019), Sanders sedikit menjelaskan apa yang ingin diperjuangkannya. Dia ingin mengubah besar-besaran charter schools, sekolah-sekolah yang didanai negara tetapi beroperasi independen dari pengawasan pemerintah. Dia ingin pendanaan ditingkatkan guna mendorong integrasi yang lebih baik di sekolah-sekolah. Dia menyerukan dibuatnya ketentuan pendanaan federal minimum dan tidak lagi memperbolehkan pajak properti dipakai untuk membiayai sekolah. Para kritikus berpendapat penggunaan dana pajak properti itu mengakibatkan kawasan pemukiman elit memiliki sekolah yang jauh lebih baik dibanding kawasan berpenduduk miskin.
Dalam usulannya itu Sanders ingin mengelontorkan dana tambahan $5 miliar setahun untuk program sekolah musim panas dan di luar jam sekolah di seluruh penjuru AS.
Sander ingin pemerintah pusat menambah dana bagi program untuk pelajar penyandang disabilitas, gaji guru menjadi minimum $60.000 pertahun dan disesuaikan dengan biaya hidup setempat, mewajibkan setiap sekolah menyediakan sarapan, makan siang dan camilan gratis untuk semua murid.
Bagi sekolah yang minim sarana pendukung proses belajar-mengajar, Sanders ingin dana tambahan dari pemerintah federal.
Dan terakhir capres itu, yang kehabisan ide kampanye unik untuk menghadapi rival-rivalnya dari Demokrat maupun Republik, menyerukan sekolah menjadi tempat yang lebih aman dan inklusif dengan meloloskan undang-undang kontrol kepemilikan senjata serta undang-undang yang melindungi pelajar LGBTQ.*
Rep: Ama Farah
Sumber : https://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2019/05/19/165094/rayu-pemilih-kulit-hitam-capres-bernie-sanders-janji-rombak-kebijakan-pendidikan-as.html
Polandia Akan Perberat Hukuman Pedofilia
BNN Sita Aset Gembong Narkoba Senilai Rp 10 Miliar, Dari Pabrik Hingga Mobil Mewah
Hamil Lagi, Sandra Dewi Akui Kebobolan
Akhir Pekan, Harga Emas Kembali Melemah Rp 2.000 Menjadi Rp 663.000 per Gram
Diduga Dimangsa Harimau, Warga Padang Lawas Tewas Mengenaskan
Begini Bahaya yang Bisa Terjadi Ketika Sahur Hanya Berupa Air Putih
Dikabarkan Dapat Gaji Rp 20juta per Bulan, ini Jawaban Merry Asisten Raffi Ahmad
Cegah Penyebaran Virus Cacar Monyet, Bandara Adisutjipto Pasang Thermoscanner
Seriusi Jalur Pelayaran Cargo, Konjen Philipina Sambangi Bitung
Persimpangan Jrakah Diprediksi Jadi Titik Macet Mudik Lebaran
BNN Sita Aset Gembong Narkoba Senilai Rp 10 Miliar, Dari Pabrik Hingga Mobil Mewah
Hamil Lagi, Sandra Dewi Akui Kebobolan
Akhir Pekan, Harga Emas Kembali Melemah Rp 2.000 Menjadi Rp 663.000 per Gram
Diduga Dimangsa Harimau, Warga Padang Lawas Tewas Mengenaskan
Begini Bahaya yang Bisa Terjadi Ketika Sahur Hanya Berupa Air Putih
Dikabarkan Dapat Gaji Rp 20juta per Bulan, ini Jawaban Merry Asisten Raffi Ahmad
Cegah Penyebaran Virus Cacar Monyet, Bandara Adisutjipto Pasang Thermoscanner
Seriusi Jalur Pelayaran Cargo, Konjen Philipina Sambangi Bitung
Persimpangan Jrakah Diprediksi Jadi Titik Macet Mudik Lebaran
Merampas Tanah Seorang Janda, Bekas Presiden Kenya Harus Bayar $10,5 Juta
Kenapa Pemuda Prancis Tak Peduli Pemilu Uni Eropa
Puasa di Pakistan 16 Jam, WNI Gelar Bukber Bergiliran
Hamas Berhasil Kembangkan Senjata Baru yang Cemaskan Pertahanan ‘Israel’
Hadirkan Kerinduan Tanah Air, WNI Islamabad Adakan Buka Puasa Bersama
Syeikh Sayyah al Turi Menolak Tawaran ‘Israel’ untuk Deportasi
Ingin Dikagumi Koleganya, Dokter Prancis Meracun Puluhan Pasien
Eks Agen CIA Dibui 20 Tahun karena Bekerja untuk China
Perusahaan ‘Israel’ Buat Sejumlah Akun Palsu di Facebook Ganggu Pemilu Berbagai Negara
Anak 99 Persen Mirip Suami, Ardina Rasti Sebal
Kenapa Pemuda Prancis Tak Peduli Pemilu Uni Eropa
Puasa di Pakistan 16 Jam, WNI Gelar Bukber Bergiliran
Hamas Berhasil Kembangkan Senjata Baru yang Cemaskan Pertahanan ‘Israel’
Hadirkan Kerinduan Tanah Air, WNI Islamabad Adakan Buka Puasa Bersama
Syeikh Sayyah al Turi Menolak Tawaran ‘Israel’ untuk Deportasi
Ingin Dikagumi Koleganya, Dokter Prancis Meracun Puluhan Pasien
Eks Agen CIA Dibui 20 Tahun karena Bekerja untuk China
Perusahaan ‘Israel’ Buat Sejumlah Akun Palsu di Facebook Ganggu Pemilu Berbagai Negara
Anak 99 Persen Mirip Suami, Ardina Rasti Sebal